7 - Promise

5.4K 639 30
                                    

"Tadaimaa~" sapa Sarada menghampiri Itachi sembari bersenandung ria.

Sedangkan, si paman hampir jantungan kala melihat Sarada. Untung anak itu baik-baik saja. Jangan sampai sebelum sampai pada ayahnya, anak itu malah terluka.

"Darimana?" tanya Itachi menyambut Sarada dengan pelukan singkat.

Bola mata Sarada membulat, berbinar, kemudian memekik semangat. Ia menceritakan semuanya dengan detail.

Itachi memasang wajah horror. Benar apa kata Kisame, keponakannua diculik oleh sepasang partner Deidara-Tobi. Parahnya, mereka menunjukkan hal-hal tak wajar pada anak kecil seperti Sarada.

"Paman tau? Salad tadi menangkap kura-kura raksasa bersama mereka," celoteh Sarada.

"Sanbi, ya?" tebak Kisame.

Sarada mengangguk antusias.

"Bagaimana kau tau namanya? Apa kura-kura itu terkenal?" tanya Sarada beruntun.

"Ya, anggap saja begitu," balas Kisame terkekeh dengan tingkah Sarada.

"Tapi, aneh, ya." Sarada memiringkan kepalanya, memikirkan sesuatu hingga jidatnya mengernyit. "Di desa, Mama tidak pernah cerita ada kura-kura raksasa."

"Salad, waktunya mandi." Itachi memotong pembicaraan. Menggendong si kecil dan membawanya ke kamar.

Sebelum itu, Kisame memanggil namanya dan mengingatkan, "Jangan lupa, hari ini kita berangkat."

"Hn. Aku mengerti," singkat Itachi.

-

"Paman, apa kita akan bertemu Papa?" tanya Sarada sembari menikmati elusan tangan Itachi di kepalanya.

"Hn."

Sarada tersenyum merekah. "Yeay! Sebentar lagi, Salad akan bertemu Papa!" serunye berjingkrak-jingkrak di atas kasur.

Itachi tersenyum tipis. Ia menarik tangan Sarada, menuntun ke pangkuannya. Membelai rambut hitam Sarada kemudian menciumnya.

"Apapun yang Papamu katakan, turutilah," pesan Itachi.

Anggukan kepala kembali Itachi dapatkan.

"Dan jangan bertanya tentangku padanya." Sarada mengernyit heran. Lalu, Sarada merasakan sebuah ketukan jari di dahinya. Pipinya memerah, merasakan rasa hangat yang menjalar. "Jangan bertanya. Suatu saat kau pasti mengerti."

Itachi membawa kepala Sarada hingga kedua kening saling bertemu.

"Ketahuilah, Paman selalu menyayangimu." Ini adalah pertemuan terakhir kita.

-

"Salad ingin digendong Paman!" rajuk Sarada untuk kesekian kalinya. Ia berada di gendongan Kisame, dilarang turun dan berjauhan dengan Itachi.

"Diamlah, anak manis. Kau tidak ingin seekor hiu menghampirimu, bukan?" Tetap keras kepala, Sarada terus meronta ingin turun dari gendongan si manusia hiu.

"Turun! Turun! Turun!" seru Sarada jengah.

"Hei!" Kisame menegur. "Jangan jadi pengacau dan tenanglah." Sarada merengut sebal, sedangkan pamannya melirik tanpa ingin membantu.

"Kau tau ikan hiu?" tanya Kisame membelah keheningan.

Sarada menggeleng pelan.

"Salad belum pernah lihat, tapi tau. Ikan hiu adalah hewan predator. Dia pemakan daging," papar Sarada.

"Ya, kau benar." Kisame tersenyum, bisa membagikan ilmu tentang hiu pada keponakan kecil Itachi. "Ada satu hal menarik yang harus kau tau tentang hiu."

SARADA Goes To THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang