26 - War Buddies

2.7K 308 39
                                    

Alien kecil ini pasti menyusul.

Prediksi—hampir seluruh kemungkinan—benar. Madara pasti mencoba menggali informasi masa depan dari Sarada. Lalu, dengan gamblang Sarada memberitahu apa yang diketahuinya.

Polos.

Saking polosnya, tidak mungkin Madara menyakiti Sarada. Lihat, bagaimana mimik imutnya. Hanya dengan membuat wajah memelas, Sarada dapat meluluhkan hati banyak orang.

Madara sudah mengetahui tentang masa depan, pastinya. Termasuk, perkara Madara yang kalah telak di Perang Dunia Shinobi Keempat. Maka dari itu, Madara datang kemari, bertemu dengan keempat hokage yang dibangkitkan.

"Shodaime Hokage kan?" Sarada berlari menghampiri Hashirama dengan riang.

"Rupanya aku punya tamu kecil." Hashirama berjongkok, menyamakan tingginya dengan Sarada. "Siapa namamu?"

"Uchiha Sarada. Salam kenal."

"Uchiha? Bagaimana bisa ada Uchiha lain di sini?" celetuk Tobirama menatap Sarada tajam. "Bukankah klan Uchiha dibantai tak bersisa?"

"Dibantai?" beo Sarada.

"Jangan mengatakan apapun," tegur Sasuke. Terlalu dini untuk Sarada mengetahui tentang klan Uchiha.

"Tapi—"

"Tobirama!" tegur Hashirama kesekian kalinya.

Sarada hanya menatap polos, tidak mengerti dengan keadaan.

"Pasti ada kesalahan," celetuk Minato ikut mendekati Sarada. "Sarada-chan memanggil Sasuke dengan panggilan 'Papa'?"

"Karena Papa adalah Papa Sarada," jawab Sarada seadanya.

Memang ada kesalahan sedikit di sini. Minato beralih menatap ke arah Sasuke. Hendak mencari jawaban di balik netra hitam kelam itu.

"Ah, begitu kah?" Minato berlanjut tersenyum manis pada Sarada. "Perkenalkan, aku Namikaze Minato."

Sarada mengangguk. "Sarada kenal. Yondaime-sama ayahnya Nanandaime, juga kakeknya Boruto dan Himawari."

Minato tersenyum teduh.

"Andai Boruto dan Himawari ikut ke sini. Mereka pasti senang bertemu dengan Kakek Minato. Tapi, saat ini mereka ada di kediaman Hyuuga."

Boruto dan Himawari, nama yang indah. Putranya telah membangun rumah tangga yang harmonis bersama wanita yang dicintainya—Hyuuga Hinata Sekaligus, putranya telah menjadi hokage di masa depan.

Kedua cucunya dijaga ketat di kediaman Hyuuga. Tidak salah lagi. Untuk menghindari terjadi masalah yang membuat mereka tidak dapat pulang, maka diputuskan mereka ditahan di sana.

"Apa yang Sarada-chan lakukan di sini?" tanya Minato.

"Sarada menyusul Papa dan ingin bertemu dengan Shodaime-sama," balas Sarada, lalu menoleh ke arah Madara. "Sarada tidak tahu Kakek Madara ingin apa."

"Berpikir ulang jika ingin berbuat kekacauan," peringat Tobirama terus waspada.

"Hashirama," panggil Madara setelah sekian lama diam.

Hashirama menatap Madara dengan mantap. Mantan hokage itu siap mendengar apa yang ingin Madara bicarakan.

"Mau sekarang atau nanti, aku akan tetap kalah melawanmu. Itu fakta," ucap Madara serius.

Tobirama mendengus. "Kau baru sadar tentang hal itu—"

"Dia tidak berbicara denganmu," celetuk Sarada pedas.

SARADA Goes To THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang