19 - Hubungan

3.6K 337 10
                                    

Gerbang Konoha menjadi tempat terakhir bersama. Mereka akan melepas suami mereka keluar dari desa menuju ke Otogakure. Meminta bantuan kepada siluman ular bernama Orochimaru—terpaksa.

"Jaga dirimu, Hinata," pesan Naruto tegas.

Hinata mengangguk. Kemudian, berbalik memberikan sebuah pesan, "Jangan menyusahkan Sasuke-san, Naruto-kun."

Entah mengapa aku merasa tatapannya sangat... mengerikan. Naruto buru-buru mengangguk menurut.

"Sasuke-kun hati-hati, ya." Sasuke menerima kotak berkali-kali berlambang Uchiha. "Semoga perjalanan kalian lancar tanpa hambatan."

"Hn." Sasuke menatap Sakura sekilas. "Kau juga."

Sakura mengangguk.

"Jangan mendekati pria mana pun, Sakura," bisik Sasuke penuh ancaman. "Atau hukuman akan menantimu."

"Aku menunggu hukuman itu," tantang Sakura ikut berbisik.

Sasuke menjauh, mengembalikan raut wajahnya menjadi datar semula. Pria itu berbalik dan berjalan disusul Naruto di belakang.

Sebuah portal terbuka. Sasuke membukanya. Dengan ini, mereka akan cepat sampai ke Otogakure.

Sasuke dan Naruto sekejap menghilang dari balik portal.

-

Penguntit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penguntit. Julukan yang cocok untuk ayah dan anak ini—Uchiha Sasuke dan Uchiha Sarada.

Tidak susah menemukan keberadaan Sakura. Di mana lagi kalau bukan di rumah sakit?

Kedua ayah dan anak ini berada di atas pohon mengawasi sekeliling. Rumah sakit dalam keadaan yang cukup ramai. Tentu saja, akibat Kazekage Gaara ada di sana. Para pengawal Kazekage menjaga tempat itu dengan ketat.

Sedikit sulit.

Semua akan berteriak heboh apabila mendapati Uchiha Sasuke di sana. Dia masih memegang status buronan internasional.

"Sarada, sebaiknya kita pergi," usul Sasuke dengan satu-satunya solusi—terbaik.

Sarada menggeleng. "Tidak mau. Sarada mau masuk menemui Mama."

"Dia sedang bekerja," balas Sasuke pendek.

"Kalau begitu kita tunggu di sini saja."

Sasuke menghela napas. Entah darimana sifat keras kepala Sarada.

Tidak kah engkau mengaca, Sasuke (?)

Intinya, Sasuke harus segera mengalihkan perhatian Sarada dari rumah sakit ini. Yah, walaupun Sasuke sangat ingin mengintip apa yang terjadi di sana.

Yuki. Pemuda itu—ah! Dia sangat membahayakan posisi Sasuke.

"Sarada," panggil Sasuke melembut.

"Ya, Papa?" Sarada mendongak menatap Sasuke.

SARADA Goes To THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang