Traffic Jam

Introduction (1)

SEULGI RED VELVET

Mahasiswi Arsitektur semester 7

Arista muak, motivasinya sudah rata dengan lantai. Setiap hari ia harus mengepalkan tangan untuk memberi semangat, tapi tiap kali sebundel kertasnya di kembalikan dari ruang dosen lengkap dengan tinta merah tebal bertuliskan 'REVISI', Arista langsung berdoa semoga ada pria mapan yang mau mengajaknya menikah. Iya, ia sudah tidak sanggup. Katanya, "Ya, Gusti! Gue mau kawin aja, nggak mau kuliah!"

WENDY RED VELVET

Mahasiswi Arsitektur semester 7

Nilai? straight A. Fisik, otak, uang? Alzha punya semuanya. Saat teman-teman seangkatannya sibuk cari muka dengan dosen demi skripsi (which is kinda useless by the way) dia sudah maju tanpa hambatan. Omong-omong, walau jalan menuju gelar sarjananya mulus tak berpolisi tidur, ada satu yang membuat Alzha merangkak lambat, walau seharusnya ia bisa berlari. Sebuah alasan yang terlampau konyol. Katanya, "Gue maunya punya gandengan dulu! Udah nggak usah bawel, protes no no."

IRENE RED VELVET

Mahasiswi Arsitektur semester 7

Selama menjadi mahasiswa, Airin sudah menetapkan hati dan pikiran bahwa semuanya harus ia tanggapi dengan kepala dingin dan pembawaan tenang. Mungkin itulah salah satu hal yang membuatnya sering diminta membantu dosen mengajar angkatan yang lebih muda. Tapi belakangan, di tahun terakhirnya, prinsip tenang dan kepala dinginnya luntur karena suatu hal. Katanya, "Kalau ada yang nanya Airin mana, bilang aja gue bolos lagi diare."

YERI RED VELVET

Mahasiswi Arsitektur semester 7

Sudah super sibuk dengan urusan
Himpunan Mahasiswa, dan kelas tambahan karena satu mata kuliahnya yang dapat C. Jelita masih juga harus pusing tujuh keliling karena urusan sebundel kertas suci bernama skripsi miliknya justru mandek di tengah jalan. Mau marah, mau merengek dan menangis. Tapi tidak bisa karena dia panutan banyak orang. Kepalanya mau meledak. Katanya, "Kalau skripsi gue ketahan sampe semester depan, gue mau pindah jurusan!"

JOY RED VELVET

Mahasiswi Arsitektur semester 7

Farah suka menggambar dan dia bangga karena ada di salah satu jurusan kuliah paling sulit di dunia. Iya, dia senang. Sampai ia tiba di gelar mahasiswa semester tuanya, Farah baru menyadari satu hal, yaitu sepertinya dia salah jurusan. Sungguh, Farah merasa rada sinting, sebenarnya apa sih yang dia pelajari selama tiga tahun belakangan? Sudahlah, Farah mau berkebun dan jalan-jalan sama anjing putih imutnya saja. Bisa-bisa dia botak kalau terlalu stress. Katanya, "Tenang gaes. Semua pasti kelar pada waktunya."

.....................

Sebuah kisah perjalan lima orang sahabat yang di tahun terakhir masa perkuliahan mereka harus menghadapi serangkaian problematika hidup, dari yang amat penting sampai yang tidak penting-penting amat. Ini bukan cerita haru biru, bukan pula cerita cinta monoton yang manis bak gula kapas yang akhirnya membuat sakit gigi. Ini hanya cerita Arista, Khanza, Airin, Jelita dan Farah yang berusaha menyongsong gelar S.Ars dan bumbu-bumbu penyedap rasa di dalamnya.

..................

Traffic Jam
(2021)

..................