oni

1 0 0
                                    

Di pagi hari seperti biasa para murid dengan bosannya menuggu wali kelas mereka kelas 1-A yaitu kazama.

Terlihat para murid dengan tubuh yang masih belum sembuh total setelah pertarungan kemarin, tetap melakukan aktivitas biasa mereka di dalam kelas.

"Keren-keren! "Marx bertepuk tangan berkali-kali bersama dengan ash dengan takjub.

Steve menggunakan kekuatannya mengendalikan butiran besi menjadi manusia yang menari-nari di atas meja.

"Berisik sekali kalian! "Kata jimmy dengan mata mengantuk.

Lucas menusuk perut jimmy dengan jari telunjuknya, "aduh-duh hentikan lucas! "Jimmy dengan penuh amarah.

"Kau masih terluka lebih baik istirahat saja di rumah! "Kata lucas dengan ekspresi khawatir.

"Aku ini lebih kuat dar.... "Perut jimmy di sundul marx.

Jimmy tak sadarkan diri, "maaf jim.... Kenapa dia? "Marx bingung sambil mengelus kepalanya.

"Astaga! "Lucas menepuk kepalanya dan tak sengaja melirik Celia yang membaca buku sambil mendengarkan lagu di earphone nya.

Celia menguap dan tak sengaja melihat lucas di sampingnya, dia melihat ke arah lucas tanpa ekspresi.

Lucas dengan wajah memerah memalingkan pandangannya, celia bingung dan membaca buku lagi.

"Kau siap marx! "Sammy yang sudah membuat gelembung raksasa mengaba-aba kan.

Marx mengacungkan jempolnya dan melompat ke arah gelembung, "jurus andalan roket shooting "marx terpantul dengan ke arah pintu keluar ruangan yang terbuka.

"Berhasil! "Sammy dengan mata berbinar-binar sedangan ash dengan mata berapi-api.

"Aku terbang hahaha! "Marx dengan amat bahagia seperti bocah.

Namun mata mereka berdua terbuka lebar saat melihat seorang yang mengerikan akan mencoba masuk ke dalam kelas.

"Maaf aku te.... "Dengan amat cepat dia langsung menghantamkan pukulan ke wajah marx sampai terhempas menuju mejanya.

Semua murid yang tadi mengobrol terhenti dan kembali ke kursinya dengan amat cepat.

Kecuali marx yang masih terbaring di mejanya namun ash langsung menarik tubuhnya dan membuat dia duduk di kursinya walaupun masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.

"Maaf aku terlambat bocah-bocah bodoh, hari ini kita akan kedatangan murid.... Ya walaupun dia memang anak kelas ini karena saat hari pertama dia ada urusan dengan keluarga, merepotkan sekali cepatlah masuk nona kecil! "Kazama dengan suara tegasnya.

"Baik ibu "terdengar suara dari ruang kelas.

Dan terlihat wanita dengan tinggi yang mungkin 190 cm dengan dua tanduk di kepalanya, dan rambut hitam gelap seperti kazama.

"Siapa namamu nona kecil? "Kazama dengan ekspresi wajah malas.

"(Nona kecil katanya?!) "seluruh murid dengan pandangan bodoh.

"Yui hoshino salam kenal teman-teman! "Dia tersenyum dengan amat ramah.

"Kau berani sekali tidak datang saat pelatihanku!.... "Terlihat kazama di sodor keranjang yang berisi kue.

"Maaf ibu guru, ini hanya hadiah kecil dari ibunda semoga anda menyukainya "yui tersenyum amat manis.

"Huh, kau pikir aku tertarik dengan makanan kecil ini huh! "Kazama dengan kedua tangan gemetar mencoba meraih keranjang kue dengan air liur menetes amat deras.

"Bu air liur....! "sebuah pena langsung menancap di dahi ash.

Kazama langsung mengambil keranjang kue yui, dan dengan amat cepat berjalan keluar kelas.

"Hari ini aku sibuk lakukan apa yang ingin kalian mau"kazama memunculkan kepalanya di samping pintu dan menghilang.

Yui berjalan menuju meja kosong yaitu di samping steve yang menggerakkan pena besi dan merubah-rubahnya.

"Bolehkah aku duduk di sini "yui tersenyum amat manis kepada steve.

Steve hanya menganggukkan kepalanya, "kursi belakang memang untuk murid yang bertubuh tinggi"kata steve dengan tatapan datar melihat tubuh yui yang lebih besar dari murid yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Steve hanya menganggukkan kepalanya, "kursi belakang memang untuk murid yang bertubuh tinggi"kata steve dengan tatapan datar melihat tubuh yui yang lebih besar dari murid yang lain.

"Terima kasih ya"yui tersenyum amat manis.

"Itu bukan pujian"kata ash dengan tatapan bodoh menarik pena di dahinya.

Yui membereskan bukunya dan terlihat bekas meja yang pernah rusak, seperti pernah terkena pukulan yang amat kuat.

"Itu mejaku dulu pernah rusak sekali, tapi sekarang sudah di perbaiki"marx tersenyum senang.

Mata yui dengan pandangan amat serius merasakan setiap retakan di meja ini, dan dia menampilkan senyuman manis di bibirnya.

"Tidak apa-apa "yui tersenyum manis kepada marx.

Di meja terdepan"Ranking dua dia"rose dengan amat serius berpikir dan kepalanya terkena tepukan zelsa.

Bersambung.

the hero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang