classroom

91 16 1
                                    

Aku berada di kursi paling belakang sambil melihat murid-murid yang lain yang berjumlah 12 orang, dengan 8 laki-laki dan 4 wanita.

"Woi marx"ash melambaikan tangannya kepadaku.

"ash, maaf aku tidak menyadari mu jadi kau sekarang kelas 1 A juga ya"aku tersenyum senang melihat ash di bawahku.

"Hahaha, seperti yang kau lihat"ash tersenyum senang.

Aku melihat laki-laki menggunakan earphone dengan kedua lengan seperti mesin, "oh maaf menggangu"dia melepas earphone.

"Ya tidak sama sekali, aku marx"aku menjabat tangannya.

"Aku steve johnson"dia memakai earphone nya lagi.

"Kalau boleh tahu apa kemampuanmu"aku tersenyum senang.

Dia berpikir sambil menuju penggaris besi di depannya, "aku bisa mengendalikan besi"dia menerbangkan besi seperti magnet dan membuat menjadi persegi, segitiga, dan lingkaran.

"Keren, kalau aku... "Aku dihentikan dengannya.

"Cukup aku sudah tahu kemampuanmu adalah mutasi, kau sangat terkenal"steve tersenyum senang.

"Begitu ya hehehe"aku mengelus kepalaku.

Ash melihatku, "perkenalkan namaku ash"ash tersenyum sambil menujukan bola api di tangannya.

"Steve salam kenal ash "steve mengatur sesuatu di tangan kanannya.

"Oh ya dan juga siapa namamu? "Ash melihat teman sebangkunya.

Wanita dengan rambut biru berkacamata membaca buku,dia membalik bukunya dan tidak memperdulikan ash.

"Aku ash"ash mencoba menjabat tangannya namun masih di diamkan dengannya, "kau dengar enggak! "Rambut ash terbakar api yang sangat besar.

"Apa air... Tunggu Air?"aku mencoba mengambil botol air minum.

"Slurppppppp"wajah ash di semprot air yang sangat banyak oleh wanita itu, "aku aqua salam kenal obor"tatapan datar wanita itu.

"Apa katamu siapa yang kau panggil obor"rambut ash yang mulai lepek dengan tubuh basa kuyup.

Aqua mendiamkan ash sambil membaca bukunya kembali, "bisa kau diam, aku tidak berharap mendapat teman yang berisik"dia menyentuh telinganya.

Ash dengan urat di dahinya, "baik aku paham"ash menahan amarahnya dan kembali duduk dengan tenang.

Aku dengan tatapan datar melihat ash, "oh.... Bukannya kau wanita es yang tadi pagi"aku melihat wanita yang membekukan kepalaku tadi pagi.

Dia terkejut dan gemetaran melihat ke arahku, "heh.... Maaf"dia mencoba belari keluar namun dia menabrak marx.

"He tunggu bagaimana kau bisa.... "Dia bingung melihat marx di depannya padahal jarak tempat duduk kami yang cukup jauh.

"Anu.... Maafkan aku karena membekukan kepalamu"dia menundukkan kepalanya.

"Tidak perlu dipikirkan hehehe"aku mengelus kepalaku,"Jadi siapa namamu? "Aku tersenyum senang.

"Yuki Hana"dia menundukkan kepalanya.

"Aku Marx Samuel"aku menundukkan kepalaku.

"Oh hei kau bukannya si tangan gila"kata laki-laki yang bermain gelembung.

"Tangan gila? "marx bingung.

"Kau sangat menarik ayo berteman namaku samuella mire"dia tersenyum senang.

"Salam kenal sam...sam...oh sammy!"aku tersenyum senang.

"Hahaha, pakai julukan keren! "Katanya sambil menunjuk menggunakan dua jarinya.

Marx bingung dengan perkataan samuella, namun dia bingung karena semua murid melihat ke arahnya.

"Lama sekali, ini sudah lewat 10 menit jam pembelajaran awal"kata wanita berambut hitam panjang yang sedang mencatat memo.

Kami bertiga bingung melihat wanita itu dan tak beberapa lama, pintu hancur karena pukulan seseorang.

"Baik kita mulai pembelajaran"kata wanita berjas pengajar dengan ekspresi penuh kemalasan.

"Permisi ibu guru, anda telat selama 10 menit dapatkah anda menjelaskannya"kata wanita tadi yang mencatat memo.

"Baik-baik tadi aku belum sarapan, dan juga ada rapat mendadak di pagi hari jadi santai saja nona kecil ini masih awal sekolah juga kan"dia dengan wajah malas.

"Tidak bisa ini su...."dia terhenti karena ibu guru memotong pembicaraan membuatnya merasa agak kesal.

"Oke baiklah perkenalakan namaku kazama yuka aku yang akan menjadi wali kelas kalian, murid-murid bodoh"wajah malas wanita itu sambil menghisap lolipopnya.

"Dan juga seperti yang kalian lihat aku ucapkan selamat karena telah berhasil melewati pelatihan"dia menepuk tangan, "baik tepuk tangannya cukup, soal perkenalan kalian berkenalan saja sendiri dan juga pembelajaran besok kita memulai pelatihan tes fisik"kata guru kazama.

"Jika besok ada yang gagal kalian aku turun menjadi kelas B itu saja"dia meludah batang permen lolipopnya.

Kami semua terkejut dan mulai mengangkat tangannya "baik tidak boleh ada yang bertanya sama sekali sampai tes fisik selesai,itu saja seperti yang kau lihat sudah hampir jam tidur pagiku"guru kazama melihat jam di tangan kanannya.

"Heh tunggu!"kata wanita tadi makin kesal.

Guru kazama langsung keluar dri kesal membuat semu murid bingung,"oh ya pertanyaan terakhir, kalau tidak salah di kelas ini ada murid yang menghancurkan collesium siapa orangnya"dia memunculkan kepalanya di balik pintu dan masuk ke kelas lagi.

Semua teman-teman melihat ke arah marx yang sedang menggorek telinga, "kenapa? "Aku binggung melihat semuanya.

"Kau ya"dia bergerak amat cepat di depan marx,dan hantaman pukulan yang amat kuat mengenai wajah marx.

Marx tidak dapat menahan pukulannya membuat kepalanya menghantam meja sampai hancur.

Kepalaku masuk kedalam tanah, "karena kebodohanmu, aku jadi mencatat 100 surat permintaan maaf"guru kazama membunyikan jarinya.

"Aduh-duh guru pun juga merusak propeti umum lihat mejaku rusak"aku menunjuk mejaku.

"A.... "Dia terdiam, "itu tidak termasuk kalau begitu aku pergi dulu"dia menghilang dan muncul di depan pintu kelas.

"Kabur dia!"marx terkejut melihat kazama yang meninggalkan kelas terburu-buru.

guru kazama mengepalkan tangan kananya, "aneh sekali siapa anak itu? "Wajah malas guru kazama sambil berjalan menuju corridor.

Bersambung.

the hero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang