Academi super hero Metro

78 18 4
                                    

10 tahun kemudian

Di depan gerbang academi super hero yang bertulisan sepanduk besar yang bertuliskan, "welcome fresh student "selamat datang murid baru.

Aku tersenyum senang sambil mengepalkan tangan kananku, "tak terasa sudah 10 tahun berlalu, aku yang sekarang sudah berubah kau lihat"aku mengangkat kedua tanganku.

Murid-murid baru yang lain melihatku dengan tatapan bingung dan mulai masuk ke dalam sekolah.

Saat aku masuk ke sekolah, "wowwww"aku kagum melihat sekolah yang sangat besar di penuhi murid baru.

"Banyak orang disini, dimana tempat penerimaan murid baru "aku bingung dan tak sengaja melihat sesuatu di atas langit yang hampir jatuh.

"Eh burung....bukan orang"aku mencoba menangkapnya.

"Awas ahhhh"suara wanita yang berteriak di langit.

Aku berhasil menangkapnya dan saat dia membuka matanya, "apakah kau baik-baik saja"aku tersenyum lebar.

Wanita itu membuka matanya, "a... Eh...... Kyaaaaa"dia berteriak histeris membuat kami jadi pusat perhatian.

"Wushhhhhh"semburan es di tangannya mengenai wajahku, "a...... "Kepalaku membeku dan terduduk.

"Kyaaaaa"wanita itu berteriak meninggalkanku dengan kepala membeku.

Semua orang melihatku dengan tatapan bingung, karena apa yang barusan saja terjadi.

terasa kehangatan di kepalaku yang membeku dan sedikit es mencair secara perlahan.

"Bukkk"aku memukul es dengan tangan kananku, "gawat dinginnya otakku rasanya membeku saja"kataku.

"Yo murid baru "aku melihat laki-laki berambut merah dengan tangan berapi.

"Jangan-jangan... terima kasih banyak"kataku.

"Hahahah tidak perlu dipikirkan dan juga apakah kau anak baru"dia tersenyum senang.

"Benar kalau aku lihat kau juga ya"kataku.

"Benar sekali salam kenal namaku ash heat"dia tersenyum sambil menunjukan giginya.

"Aku marx samuel salam kenal juga"aku menjabat tangan nya.

"Dan juga wanita tadi siapa, kenapa membekukan wajahmu? "Ash bingung melihatku.

"Entahlah aku juga tidak tahu? "Aku mengelus kepalaku karena masih ada sisa es.

"Dan juga jika kau mau kita mendaftar sama-sama saja kau lihat hampir penuh"axel menunjuk pendaftaran murid baru dengan 100 antrian.

"Apa banyaknya! "Aku dengan mulut terbuka lebar.

"Tenang saja kau lihat aku ada dua nomor"ash menunjukan antrian nomor 12 dan 13 yang ada di tangannya.

"Terima kasih ya"aku mengambil antrian nomor 13.

"Hahaha sama-sama lagipula aku sedang mencari teman baru karena kau terlihat menarik jadi aku ingin berkenalan denganmu"ash tersenyum senang.

"Sekali lagi antrian nomor 12 dan 13 di harapkan menuju tempat pengujian, jika tidak maka akan di lanjutkan ke nomor 14 dan 15"bunyi speaker yang sangat besar.

Marx dan ash melotot, "tunggu kami hadir"kami berlari sangat cepat menuju tempat pengujian.

Wanita berambut putih tadi melihatku di balik pohon dengan tatapan bingung di wajahnya.

"Huh... Huh... Huh.. Kami nomor 12 dan 13"marx dan ash dengan nafas terengah-engah.

Saat sampai di meja resepsionis ash dan marx melihat android wanita model 5-8 yang biasa bertugas mengantikan manusia"baik peserta nomor 12 dan 13"dia mencatat di komputernya.

"Ya benar"kata marx dan ash dengan penuh semangat.

Android tersebut tersenyum sambil menunjukan kepadaku sebuah kartu membership school.

"Nampaknya kita akan berpisah marx tempat latihan kita berbeda"ash tersenyum sambil menjabat tanganku.

"Kau juga, setelah lulus semoga saja kita satu kelas"kataku dengan senyuman senang.

Tak beberapa lama aku menuju satu collesium yang cukup jauh dari sini.

Saat aku masuk ke dalam collesium banyak murid yang lain, yang menuggu gilirannya namun saat aku melihat sesuatu yang membuatku senang.

Aku melihat 10 dinding raksasa di depan laki-laki itu,"Go"suara komputer yang berbunyi, "bukkkk" murid menghancurkan 8 dinding raksasa dengan tangan kananya.

"Poin 80%"suara komputer.

"Wahhhhhh dia akan masuk ke kelas 1 b"kata pahlawan yang nampaknya aku kenal dulu mrs. Monster.

"Keren bukannya itu mrs. Monster dia yang akan menjadi jurinya"kata murid-murid yang lain.

Aku tersenyum senang sambil melihat mrs. Monster yang tetap sama 10 tahun yang lalu.

"Baik peserta selanjutnya nomor 13 marx samuel"kata mrs. Monster.

Aku berada di atas panggung dan muncul 10 dinding raksasa di depanku.

"Kau lihat nak jika kau bisa menghancurkan 9 dinding maka kau akan masuk ke dalam kelas 1A"kata mrs. Monster tersenyum melihatku, "semangat ya"dia menyemangati ku.

"Baik"aku tersenyum lebar.

Mrs. Monster terkejut dan teringat sesuatu, "akan aku selesaikan dengan satu pukulan"kataku.

"Ready.... Go"suara komputer.

Aku berlari mundur menuju tembok pinggir collesium, "heh, apa yang dia lakukan? "Murid lain bingung.

"Wushhhhh"aku melompat dan menjadikan dinding sebagai pijakan, aku melompat seperti per.

"Mutasi 20% behemoth arm"tangan kananku memunculkan mutasi tangan raksasa.

"Strike"aku menahan tangan kananku,10 dinding hancur karena pukulan marx.

"Eh, tangannya menuju kesini"semua murid menyingkir dari serangan ku.

"Bukkkkk"dinding collesium ikut hancur dengan pukulan ku barusan.

Aku memasukan mutasi lagi ke tangan kananku kembali semula.

Mrs. Monster tersenyum dan mengingat sesuatu, "dia yang waktu itu.... Tapi jangan rusak collesium woi!"mrs. Monster panik melihat lubang dinding raksasa di collesium

"Hebatnya rekor pahlawan terkuat di pecahkan"kata murid-murid yang lain melihat dinding yang hancur.

"Menarik sekali"kata laki-laki berada di bayangan.

Wanita menggunakan earphone dengan wajah malas melihatku tanpa memalingkan pandangannya.

Ini adalah awal mula kehidupan academi super hero kami, dan juga kelahiran pahlawan terkuat generasi ini.

Bersambung.

the hero Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang