Chapter 12

1.3K 181 52
                                    

Semua pasang mata kini menatap Ran, wajahnya boleh biasa saja namun dalam hati berdoa semoga tidak mendapat kesialan terlebih Hakkai menatapnya dengan senyuman licik.


"Aku duluan ya kak, truth..ibu saat  hamil kakak ngidam apa sampai kakak setampan ini?" tanya Rindou polos.


"Eh? Ibu saat hamil katanya ngidam makan ramen pedas dicampur es krim semangka, karena itu kakak hot sekaligus cool." Ran malah narsis. "Tapi Rin manis kok, kakak malah suka wajah yang manis. Tidak semua orang suka yang tampan Rin." tambah Ran seraya mempuk-puk kepala Rindou.


"Kakak kan tampan, restui aku dan Chiyo ya."


Ternyata memuji ada maunya.


"Nanti kakak pikirkan ya Rin, kakak paling tidak suka lihat Rin nangis dan dari wajahnya itu dia tipe orang brengsek. Kalau dia buat Rin menangis 5 menit, kakak akan buat dia menangis selama 5 tahun."


Sadis, Sanzu sampai meneguk ludah disamping Rindou.


"Sekarang giliranku." Hakkai tersenyum mencurigakan, padahal yang bicara adalah Draken. Ah Hakkai tadi membisikkan sesuatu pada Draken karena ia memang tidak bisa memberi truth or dare. Ingat permainan ini hanya untuk petinggi Touman dan anggota Bonten bukan?  "Cium Kazutora sekarang juga." ucap Draken. Kenapa memilih Kazutora? Karena di Touman hanya dia jomblo dan gebetannya tidak ada disini. Pachin saja ada pacar.


Ran meneguk ludah lalu menatap Kazutora yang menatapnya dengan horror.


"Dalam permainan ini apa boleh melibatkan dendam pribadi? Aku tidak terima dare ini karena alasan dendam pribadi." ucap Ran karena ia tadi melihat Hakkai berbisik pada Draken.


"Jadi kau protes Haitani-senpai?" tanya Hakkai.


"Tentu saja."


Cup


Ran membelalakan mata ketika Rindou menciumnya.


"Kakak maaf." sesal Rindou, mau bagaimana ini dare kan? Setiap ada yang protes Rindou harus menciumnya.


Ran pun beranjak dari tempat ia duduk menuju tempat Kazutora. Ia mencium bibir Kazutora dengan cepat lalu kembali ke tempat duduknya. Kazutora langsung membatu di tempat, Ran tampak biasa saja namun dalam hatinya..


'Sial! Ciuman Mitsuya saja belum dapat aku harus mencium harimau gadungan itu.' gumam Ran dalam hati.


"Dare dariku, Ran kau harus pisah selama dua hari dengan Rindou. Rindou menginap di rumahku." Sanzu memberi dare untuk keuntungan pribadinya.


"Apa?! Aku tidak mau! Kau mau macam-macam kan pada adikku?! Aku tidak terima!"


Cup


Ran melupakan ia tidak boleh protes dalam permaiman ini. Ia sih tidak apa-apa dicium Rindou tapi nanti kalau ada yang tidak suka pada mereka pasti akan menyebar rumor bahwa mereka incest, author sungguh tidak tega jika mereka dibilang incest, kalau brother complex author suka😁


"Oke truth dariku Haitani-senpai. Apa yang paling senpai sukai dan benci?" tanya Mitsuya.


"Paling suka Mitsuya, paling benci Sanzu."


Sanzu sudah pasrah saja dibenci oleh Ran, resiko punya calon kakak ipar brother complex.


"Sudah tidak ada lagi?" tanya Ran dan tidak ada yang menjawab karena itu kini Ran dengan cepat memutar botol agar tidak terlanjur ada yang memberi truth atau dare padanya lagi.


Preman Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang