Chapter 19

767 117 16
                                    

Jika tanya apa ketakutan terbesar Draken maka itu adalah kecerobohan Mikey. Jika pemuda itu sudah ceroboh pasti akan ada masalah yang muncul dan sebagai pacar yang baik--dan sekali lagi masih dianggap permainan oleh Mikey-- Draken harus siap kena imbas dari masalah yang ditimbulkan.



"Mikey! Sudah kakak bilang jangan lari-lari di tangga!" seru Shinichirou dari lantai bawah ketika Mikey pagi-pagi sudah ribut dengan berlarian di tangga.



Draken yang baru saja datang untuk menjemput Mikey berangkat sekolah bersama sudah biasa dengan pemandangan seperti itu. Mikey yang tinggi tubuh maupun sifatnya yang masih seperti bocah kadang membuat baik ia maupun Shinichirou pusing. Lebih mudah menjinakkan anak TK dibanding Mikey, kadang Shinichirou ingin ganti adik saja tapi yang namanya saudara harus saling menerima kekurangan dan kebobrokan masing-masing bukan? Shin saja tidak sempurna, kadang dia diatas dan kadang dibawah tidak menentu tergantung dengan siapa yang ada bersamanya. Mengerti maksud author bukan?



"Oi kau! Apa yang kau lakukan disini?!"



Draken mengelus dada, hampir jantungan karena seruan tiba-tiba dari Shin. "Maaf kak Shin aku kesini jemput Mikey."



"Untuk apa kau jemput adikku?"



"Yah karena kak Shin tidak mau mengantarnya ke sekolah jadi aku jemput."



"..."



"Kak Shin?"



"Kalau begitu cepat berangkat nanti terlambat aku tidak mau menghadap kepala sekolah untuk yang sembilan ratus sembilan puluh sembilan kalinya." Shin yang tidak mau dianggap tidak bertanggung jawab mengantar adiknya sekolah berkilah dengan langsung mengusir mereka pergi.



"Kak Shin bagaimana kalau aku buat masalah dua kali lagi agar genap kakak seribu kali dipanggil kepala sekolah?" ucap Mikey dengan tampang tak berdosanya.



"Cepat berangkat! Atau tidak usah sekolah sekalian!"



"Uwahhh benar boleh?! Kenchin ayo bolos! Kak Shin sudah ijinkan kalau yang sebelum-sebelumnya kan kita tidak bilang tapi sekarang tanpa bilang sudah diberi ijin!"



Muncul kedutan di kening Shin. "Jadi kalian beberapa kali bolos sekolah lagi ya?"



"Mikey ayo kabur! Tempat ini sudah tidak aman!" seru Draken lalu menarik tangan Mikey lari menjauh dari Shin yang mode galaknya telah muncul.



"Dasar anak -anak tak berakhlak!"



"Kau kenapa Shin?"



Muncul suara dari arah belakang dan itu adalah suara Wakasa yang kemarin menginap di rumah ini.



"Ah sayang sudah bangun? Bisa jalan kan?"



Wakasa langsung cemberut. "Bisa tapi susah, kau benar-benar keterlaluan."



Shin memamerkan senyumannya. "Yasudah kau mandi dulu sana."



Wakasa menggeleng. "Tidak mau."



"Eh tidak mau?"



"Tidak mau jika bukan Shin yang mandikan."



Auhh~


Ah kucing kesayangannya ternyata ingin dimandikan. Berhubung mau dimandikan lebih baik ia mandikan dulu karena biasanya kucing itu sangat takut menyentuh air.





Preman Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang