Chapter 13

1.3K 199 104
                                    

"Sialan!"


"Hahaha kalau begitu aku saja yang duluan. Bagaimana caramu bisa tahan dengan kelakuan Mikey setiap harinya?" tanya Mitsuya pada Draken.


"Yah hanya perlu kesabaran seluas samudera untuk menghadapi kelakuannya."


"Bagian mana yang membuatmu kadang kesal dengan Mikey?" tanya Sanzu.


"Kalau dia sudah meminta hal-hal aneh dan saat ia merajuk sesuatu yang mustahil untuk dikabulkan."


"Dare dariku, cium Mikey." Kali ini dare dari Baji. Ia tau Draken menaruh rasa pada Mikey karena itu ia memberi dare ini. Sebenarnya semua pun tau Draken menyukai Mikey cuma Mikey sendiri yang tidak peka akan hal itu.


"Oi yang benar saja Baji." ucap Draken mencoba tetap kalem padahal dalam hati kegirangan.


"Cepatlah agar permainana ini cepat berakhir, author menghabiskan tiga chapter untuk menghabiskan permainan konyol ini."


Draken menghembuskan nafasnya dengan kasar. Ia beralih menatap Mikey yang hanya menatapnya dengan polos.


'Aish makhluk imut ini malah memasang wajah terimutnya, sialan memang.' batin Draken dalam hati.


Draken pun menangkup kedua pipi Mikey sebelum mencium bibir Mikey. Setelah lebih dari sepuluh detik barulah Draken melepas ciumannya. Wajah Draken memerah begitupula Mikey yang kini menutup bibirnya sendiri.


Kazutora menyeringai, saatnya balas dendam~


"Dare dariku Draken, cium Mikey--"


"Bukannya sudah tadi? Mau  dare itu lagi?" Draken langsung memotong ucapan Kazutora, kalau darenya cium Mikey lagi sih Draken malah senang.


"--di depan kak Shin."


"Baikla--hah? apa?!"


Kazutora kembali menyeringai. "Cium. Mikey. Di depan. Kak Shin." ulang Kazutora penuh penekanan.


"Kau mau aku dipukul pakai kunci-kuncinya itu?! Lagipula kak Shin tidak ada disini."


"Aku bisa memanggilkannya untukmu." Kazutora mengambil smartphonenya, langsung melakukan video call dengan Shin.


"Sialan kau Kazutora!" geram Draken.


[Ada apa Tora]


Draken meneguk ludah ketika mendengar suara Shin. Habislah sudah, semoga besok ia masih bisa melihat matahari.


"Draken bilang ada yang mau ia tunjukkan padamu Kak Shin."


[Apa? Cepat ya aku masih sibuk..Takeomi berhenti dulu.]


Shin tidak memakai atasan.


Ada Takeomi disana.


Shin menyuruh Takeomi berhenti.


Dan ada bekas merah di leher.


Oke mereka sibuk buat anak tapi maaf ini bukan yaoi ataupun m-preg.


"Draken ayo lakukan."


Draken meneguk ludah, dalam hati berdoa nyawanya tidak berakhir di tangan Shin. Ia pun dengan cepat mencium Mikey lagi saat ia telah memegang smartphone milik Kazutora.


Shin terdiam dan menundukkan wajahnya setelah dengan mata kepalanya sendiri melihat keperawanan bibir sang adik direnggut oleh Draken.


[Takeomi, pesankan nisan atas nama Ryuguji Ken.] Shin berkata seperti itu sebelum mematikan sambungannya.


Preman Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang