Chapter 22

564 70 3
                                    

Walaupun Mikey tidak peka mengenai perasaan Draken tapi ia cukup peka ketika Draken menghindarinya. Beberapa hari ini Draken sering berangkat sekolah sendiri bahkan Mikey kerap sendiri di sekolah karena biasanya Draken akan selalu ada bersamanya. Ia kesepian? sebenarnya iya tapi lebih dari itu semua, ia tidak ada kacung ketika Draken tidak ada. Mencari kacung lain? Ia sudah coba dengan meminta Sanzu tapi karena kejadian tempo hari ketika Sanzu membuat Rin menangis ia berjanji tidak akan membuat pemuda Haitani itu merasa sedih lagi.



"Aku lapar.." Mikey mengeluh untuk kesekian kalinya hari ini. Jika ada Draken disini mungkin pemuda itu akan langsung membelikannya makanan tapi sekarang siapa yang akan melakukannya?



"Mikey-kun sedang apa disini?"



Mata Mikey langsung berbinar ketika melihat Takemichi. "Takemichi~ jadi kacungku ya~"



Bahu Takemichi langsung bergidik mendengar permintaan Mikey. Di satu sisi ia takut pada Mikey tapi di sisi lain ia juga takut pada Hina yang merupakan pacarnya. Memang Hina itu tidak sekolah disini, sudah bekerja malah di minimarket tapi tetap saja kalau pas melihat ia bersama orang lain pasti gadis itu marah.



"Ano..Mikey-kun..maaf tapi--"



"Kau mau mati Takemichi?" tanya Mikey dengan aura membunuh, membuat nyali Takemichi langsung ciut.



"B-baiklah kalau begitu!"



Aura membunuh Mikey langsung hilang dan berganti menjadi aura penuh bunga-bunga. "Nah pertama aku lapar, belikan makanan ya Takemichi."



"U-uangnya?"



Lagi aura membunuh itu Mikey keluarkan membuat nyali Takemichi kembali ciut. "Oke aku yang bayar Mikey-kun."



"Makasi Takemichi~"



Mikey tidak tau karena ulahnya itu akan ada salah satu orang yang menjadi sasaran samsak Draken. Pemuda tinggi itu diam-diam mengintip dengan posisi membekap mulut Mitsuya yang hendak memanggil Mikey.



Di sisi lain Hakkai malah pundung di pojokkan. "Setelah saudaraku lalu Haitani sekarang Draken. Kapan aku dapat bagian dengan Taka-chan? ini semua tidak adil! dan ini semua salah author!"



Karena stress sering tidak dapat bagian Hakkai malah tertular virus menyalahkannya Kazutora.



"Hakkai ayo pergi." Mitsuya tiba-tiba sudah berada disamping Hakkai.



"Tidak mau, Taka-chan dengan Draken saja sana."



Hakkai mode ngambek.



"Sudah selesai kok, ayo kita menghabiskan waktu bersama."



Hakkai tetap diam dan tetap berada di pojokkan.



"Baiklah kalau tidak mau aku kembali pada Draken saja, atau mungkin dengan Haitani-senpai."



"Eh?! Jangan!" Hakkai langsung berbalik, memeluk Mitsuya dengan posesif. "Taka-chan hanya punyaku seorang."



Terkadang Mitsuya bisa jadi sosok seorang ibu jika bersama Hakkai begitupula sebaliknya. Tergantung kapan mood masing-masing dari mereka berubah.



Dua sejoli itu pun pergi, Draken hanya bisa mendengus ketika ditinggalkan begitu saja oleh mereka.



"Awas saja Mitsuya itu, kalau perlu teman jangan cari aku ya." gumam Draken. Ia kembali melihat kedepan, tidak ada Mikey dan Takemichi disana. "Kemana perginya mereka? cepat sekali hilangnya."



Preman Baik HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang