#6

210 16 0
                                    

Mereka, Sunoo dan Jungwon berlari dengan sangat cepat untuk menghindari fans dadakan Sunoo. Saat sampai di sebuah tempat yang sepi, mereka memutuskan untuk bersembunyi di sana hingga keadaan dirasa aman.

Demi apapun mereka saat ini bagai maling yang habis mencuri ayam pak RT lalu ketahuan sama warga dan di kejar sampai mampus.

"Hahhh hahhhh akhirnya! Aku capek banget" Sunoo menduduki diri di lantai karena sangat capek. Bahkan ia sudah berkeringat sangat banyak sekarang.

"Iya, aku juga capek hahhh" Jungwon juga duduk di sebelah Sunoo dengan kaki ia julurkan ke depan sembari mengipas wajahnya menggunakan kipas mini yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Tak lama kemudian pasukan fans dadakan Sunoo muncul beramai-ramai dan kehilangan jejak keduanya.

"Sial! Kenapa kita harus kehilangan Sunoo sih!"

"Kemana mereka? Lari mereka cepat juga ya?"

"Pokoknya cari sampai ketemu! Jangan sampai kita kehilangan kesempatan mendapatkan nomor ponsel Sunoo!"

Teriak mereka bersama dan berlari lagi mencari di mana keberadaan Sunoo demi mendapatkan nomor ponsel gadis itu. Bahaya juga pemuda-pemuda itu, fikir Jungwon yang mengintipi pasukan pemuda itu dari tempatnya bersembunyi.

Setelah dirasa aman, keduanya akhirnya bisa bernafas lega. Keduanya menduduki diri di atas sebuah kursi yang tersedia di tempat itu.

"Maafkan anak laki-laki kelas kita ya Nu. Maaf banget karena teman-teman sekelas kita malah membuatmu tak nyaman. Padahal kamu masih baru di sini, tak seharusnya mereka memperlakukan kamu seperti ini" Lagi, Jungwon merasa bersalah atas seluruh perbuatan teman-teman sekelasnya pada Sunoo.

"Gak apa-apa kok Jung. Resiko orang cantik mah emang begitu" Ujar Sunoo dengan santai dan pede.

Sedangkan Jungwon memaki kepedean Sunoo barusan dalam hatinya.

"Lagian juga aku udah pernah kuliah di sini tahun kemarin tapi gak pernah sampai diserbu kayak gini banget" Ujar Sunoo. Ia bahkan tidak sadar bahwa ia barusan sudah keceplosan menyebutkan bahwa ia pernah berkuliah di Kyung Hee sebelumnya pada Jungwon.

"Maksud kamu gimana Nu? Berarti kamu pernah kuliah di sini sebelumnya ya? Terus kenapa kemarin itu kamu mundur? Oh maaf maksud aku, kenapa kak Sunoo kemarin memilih untuk mundur?" Tanya Jungwon yang langsung membuat Sunoo ngefreeze di tempat. Sial dia barusan sudah keceplosan dan ia bahkan tidak menyadarinya. Maka dari itu Sunoo cepat cepat cari alasan untuk membuat Jungwon percaya pada alasannya.

"Y-ya waktu itu soalnya aku terkena penyakit ganas Jungwon makanya aku ngambil cuti selama 1 tahun ini heheh" Ternyata Sunoo jago ngibul juga.

"Wahhh benarkah? Penyakit apa itu kak? Astaga aku bersyukur sekarang kakak udah sehat dan baik-baik aja!" Seru Jungwon.

Sunoo sebenarnya agak aneh saja dipanggil 'kak' oleh Jungwon karena gadis itu telah memanggilnya dengan sebutan namanya sejak awal. Namun ia memilih membiarkan saja Jungwon memanggilnya dengan sebutan itu. Karena memang begitu seharusnya, kan?

"Hehe iya Jung. Aku juga bersyukur karena sekarang udah bisa kuliah lagi. Meski harus mengulang dari awal sih"

"Gak apa-apa kok kak Sunoo. Yang penting kakak bisa kuliah lagi itu sudah termasuk bonus buat kakak"

"Hehe iya Jung"

"Oh iya kak, karena kayaknya mereka udah pergi, mending kita pulang aja yuk. Udah mau sore ini" Ajak Jungwon yang melirik arloji di tangannya.

"Oh oke Jung. Ayo bareng ke gerbangnya. Aku soalnya mau nungguin kakak aku buat jemput"

Sunoo dan Jungwon celingak-celinguk sebentar melihat kondisi dan situasi. Jaga-jaga kalau nanti pasukan fans barbar tadi lewat lagi dan mereka malah capek lagi lari buat nyelematin diri dari serbuan para cogan kampus mereka itu.

"Oke aman!" Seru Jungwon dan Sunoo langsung mengikuti Jungwon dari belakang gadis itu.

Mereka berdua berjalan menuju gerbang kampus karena Jungwon juga telah di jemput oleh kedua kakak kembarnya. Sedangkan Sunoo harus menunggu sendirian di gerbang kampus sambil menunggu Yeonjun yang akan menjemput dirinya.

Ia merogoh ponselnya di dalam tas dan mengirimkan sebuah pesan teks pada kakaknya itu agar segera menjemputnya. Soalnya hari juga sudah semakin terik dan ia tak mau mati kepanasan di sini.

"Oi kamu yang waktu itu?!"

Belum jadi niatnya terlaksanakan, sekarang tiba lagi seorang laki-laki yang entah siapa berdiri di depannya sambil menunjuk dirinya dengan tatapan tengilnya.

'Apa lagi dah!' Batinnya dengan memandang orang itu menggunakan tatapan julidnya. Ia capek jika harus berurusan dengan orang gak jelas lagi.

-Tbc-

Upper Side Dreaming | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang