Kanza terdiam.
"Kalau lo siap, boleh cerita sama gua, Van."
"Apapun yang lo liat tadi, lupain aja," balas Alvan seakan mengharuskan Kanza melupakan peristiwa tadi.
"Ta-
"Anggap lo gak liat apa-apa," balas Alvan lagi. Alvan menegakkan kembali tubuhnya.
"Maaf, karena tadi gua gak hati-hati bawa motornya," ucap Alvan dengan rasa bersalah, emosi menguasainya hingga tak bisa hati-hati dalam berkendara.
"Gak semua amarah harus diluapin kayak tadi, loh. Bahayanya gak cuma buat kita, tapi orang lain,"jelas Kanza. Mau bagaimanapun pula, Kanza sedikit kesal. Ingin marah, Kanza tiga tega terlebih Alvan sedang bermasalah.
"Ya, maaf," singkatnya.
"Gak papa, gua paham. Mau makan? Kita makan, ya? Tadi kita mau makan gak jadi," ucap Kanza, Alvan menggelengkan kepalanya.
"Gak usah."
"Gua gak mau lo nolak, gua pemaksa. Ayo!" Kanza berdiri dari sopa dan menghela nafas kesal melihat Alvan masih terdiam.
"Alvan, Ayo!" Alvan menghela nafas. Alvan memutuskan mengiyakan apa kemauan gadis itu, sebagai gantinya karena tidak jadi jalan.
"Mau makan sama apa?" tanya Kanza ketika mereka sampai dimeja makan.
"Apa aja," singkatnya.
"Bibi masak capcay sama ayam goreng. Gak papa? Atau mau sama yang lain? Gua goreng nugget juga deh," kata Kanza heboh.
"Udah yang ada aja, Cha. Cukup," balas Alvan yang tak enak, Kakak kelasnya itu lumayan baik. Entah sejak kapan mereka menjadi dekat.
"Gah ah kayaknya kurang, gua goreng nugget dulu pokoknya. Tahan dulu lapernya, ya?"
"Terserah, deh."
Kanzapun menyalakan kompor dan mulai menggoreng nugget yang selalu stay dikulkasnya.
"Van, mau jus gak? Gua bikinin, ya," ucap Kanza.
"Terserah deh, kalaupun gua nolak lo gak nurut juga," balas Alvan dan Kanza terkeukeh.
Kanza fokus menggoreng nugget, juga mengupas buah mangga untuk Kanza jadikan jus.
"Ada pudding, Van mau pudd-
"Terserah," acuh Alvan jenggah.
Kanza mengambil pudding dan menyodorkan pada Alvan. "Makan puddingnya, jangan terlalu banyak ntar lo keburu kenyang, makan nasi dulu yang banyak," jelas Kanza.
"Heem," balas Alvan singkat.
Gadis itu membuat Alvan lupa dengan masalah tadi, walaupun Alvan yakin malam ini pikirannya akan terganggu dengan peristiwa tadi dimall.
Tak lama Kanzapun selesai dengan kegiatan menggorengnya dan membuat jus.
"Ayo makan! Udah laper banget."
"Acara jalannya, bisa kapan-kapan. Maaf soal tadi, gua gak enak banget," jelas Alvan.
"Gak apa-apa, udah. Yang penting lo baik-baik aja, sekarang makan dulu." Alvan mengangguk.
Kanzapun mengambilkan nasi untuk Alvan, Alvan hanya memandangi kegiatan Kakak kelasnya itu.
"Segini cukup?" Alvan mengangguk.
"Capca-
"Gak usah, gua gak suka sayur," balas Alvan.
Kanza menyodorkan sepiring nasi yang sudah Kanza sajikan. "Kapan-kapan makan sayur, hidup sehat harus olahraga aja gak cukup," jelas Kanza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvanka Zafran || END
Teen Fiction"Perihal siapa yang membahagiakan dan yang dibahagiakan, tak perlu cemas, semua ada takarannya." Start25Julii2021 Finish10November2021