CRAZY OBSESSION : 06

6.8K 476 37
                                    

"Enghhhh- Sayang?" panggil Willi menyibakkan selimutnya, dia turun dari ranjang dan keluar setelah memakai lengkap pakaiannya, Willi mencari keberadaan istri tercintanya

Mulai dari kamar mandi- tidak ada, tempat biasa pagi-pagi ibu-ibu menyiapkan masakan juga tidak ada, lalu?. Willi melanjutkan langkahnya kembali kelantai atas, berniat mencarinya dikamar sang putra.

"Sayang, apa mommy ada dis-" ucapnya terpotong kala Willi sudah mendapati Gavin duduk diranjang bersama dua bocah, yang entah siapa bocah yang satunya. Willi pun tak tau.

"Aku mencarimu kesana-kemari, ternyata kau ada disini" Willi ikut duduk bersama mereka. Gavin tampak tersenyum dengan menampilkan rentetan giginya

"Daddy bangun lebih lambat dalri Gelly, pemalas sekali" cicitnya menggembungkan pipinya,

Willi tersenyum usil "Daddy capek habis bermain denga-"

"Yak!!" potong Gavin cepat, tangan Gavin menepak kuat lengan sang suami

"Belrmain apa?" memiringkan kepalanya lucu

"Mau jawab apa?!" ketus Gavin

"Kau galak sekali" manyun Willi

"Kenapa tidak ajak-ajak Gelly???" kecewa Gerry, tubuhnya yang tadinya sedang tiduran dipangkuan Gavin pun langsung mendudukkan dirinya.

"A-anu, daddy habis bermain Pou" jawab Willi menggaruk tengkuknya sembari tersenyum bingung

"Ashh- daddy..jangan mainkan pelrmainan itu, itu milik Gelly" rengeknya

"Tapi itu ponsel daddy- jadi tak apa juga daddy mainkan itu" tak mau kalah

"T-tapi dad— apa jangan-jangan daddy pencet tainya???" riweh Gerry berdiri dan mengobrak-abrik saku Willi, dan menemukan ponsel miliknya. Lalu Gerry membuka permainan yang dia maksud. Dan betapa kecewanya dia saat mendapati layar gamenya tidak mendapati tai satu pun. Gerry pun membantingkan tubuhnya dikasur, dan memberontak seperti cacing kepanasan.

"Huwaaaaaa daddy- Gelly sudah mengumpulkannya, kenapa daddy malah menghilangkannya...." rengeknya meratapi layar ponsel yang masih teraplikasikan di game tersebut

"Itu hanya tai, kenapa harus ditangisi??" heran Willi

"Tapi Gelly membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkannya hikss" masih merengek dan mengguling-gulingkan tubuhnya

"Beli saja" entengnya

"Apa tai bisa di beli? Aaaaaaah dad- kembalikan itu huwaaaa"

"Bagaimana caranya????" panik Willi

"Aaaaaah sayang jangan seperti itu, mana bisa daddy mengumpulkan benda mengotorkan itu?" rengek Willi seperti bocah.

Gerry yang kekeh minta dikembalikan benda itu pun masih merengek, menangis sesegukkan seraya mengotak-atik ponselnya, berharap mereka kembali.



-



Tring


Trak


Tring


Suara piring beraduan, semua yang menikmati sarapan pagi pun hanya diam. Gerry yang biasanya suka ngerandom pun masih diam entah masih ngambek atau apa. Tapi raut wajahnya daritadi masam sekali, hidungnya memerah, ingus mengintip dibolongan hidungnya.

"Sayang... Sungguh, daddy tidak tau" Willi mencairkan suasana yang begitu mencekam menurutnya. Gerry masih diam seraya menyuapkan nasinya dengan sesegukkan.

"Daddy harus bagaimana??? Bukannya kau libur hari ini? Bagaimana kalau kita jalan-jalan saja??? Membeli mainan? Makan-makan?" bujuk Willi.

Gerry sempat terdiam dan berpikir. Mengangguk "T-tapi Gelly ingin membeli banyak mainan dan makan banyak, Gelly ingin mengajak kak Ado" tuntutnya seraya menatap binar dengan mata yang berkaca-kaca dengan ingus yang masuk keluar mengikuti napasnya

GANGSTER 2 : CRAZY OBSESSION (BL) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang