Ting
Gavin membuka notifikasi pesan itu "Bayar" Gavin mengernyit tidak mengerti dengan atas dasar apa dan apa maksudnya dari pesan itu
"Setauku aku tidak punya hutang apapun" gumamnya dengan mengetuk-ngetuk dagu
"Ada apa sayang?" gemas Willi yang melihat istrinya tengah berpikir sambil melihat ponselnya
Menggeleng "Entah, tapi- ah aku tidak apa-apa"
Gavin sedang memainkan ponselnya sembari menunggu jemputan dari Max, kakaknya. Gavin tidak ingin anaknya mengkhawatirkannya, tadinya Gavin meminta Max untuk tidak menjemputnya hari ini. Tapi Max mengadu kalau Gerry terus merengek menanyakan Gavin. Alhasil Gavin pun meminta jemputan dari Max
Tok
Tok
Tok
Gavin berdiri saat suster masuk dengan deru napas tak beraturannya ,ngos-ngosan. Tak ada bedanya dengan Willi yang tadinya sedang mengotak-atik laptop dimejanya. Willi menatap suster itu dengan tatapan tak niatnya.
"Dok! Ada berita buruk"
Willi mengubah tatapannya menjadi serius "Berita apa?" sahut Gavin yang juga sama seriusnya.
Suster menelan paksa air ludah "Keluarga pasien yang baru meninggal beberapa waktu lalu membawa anda ke pengadilan"
Gavin menatap suster itu tidak percaya. Lantas, Gavin pun yang terlampau kesal menghampiri suster itu lalu bertanya dengan nada tak terima "Kenapa bisa sih? Apa Willi akan dipenjara dengan kesalahan yang tidak di perbuatnya?" Gavin menghela napas kasarnya lalu mendengus
"Tenanglah..." mengelus punggung Gavin
"Ih bagaimana aku bisa tenang! Suamiku akan dipenjara!" dengusnya mendelik seperti anak kecil
Willi tersenyum gemas "Apa kau berharap sumimu ini dipenjara?"
Ck, tidak begitu juga!
Bayangkan apa reaksi suster ngesot itu saat melihat kemesraan keduanya, dia yang homophobic bisa melihat langsung bahkan dengan mata telanjangnya.
Gemas sih, tapi geli. Pikirnya
Suster hanya mengo melihat interaksi pasusu (pasangan suami suami) itu, dalam hati kecilnya dia meruntuk 'Kalau banyak yang seperti ini, bagaimana aku bisa mempunyai pasangan yang tampan? Secara yang goodlooking banyak yang homo' komentar hatinya
Tok
Tok
Tok
Hah... hah... hah
"Dok! Bencana!"
"Perasaan tidak ada gempa atau apapun?" heran Gavin
Tangan perawat pria itu menggibas-gibas angin "Ada yang mengamuk"
Setelah mendengar laporan dari perawat itu, Willi langsung keluar dari ruangannya. Dia keluar dari gedung besar dan mendatangi asal keributan itu. Disana sudah ada beberapa satpam yang menjaga pintu masuk ke rumah sakit.
Melihat Willi keluar dari gedung, membuat lima orang yang sedang baku hantam dengan satpam pun berhenti dan langsung melempari Willi dengan kerikil, Willi tak bereaksi apapun, biarlah batu-batu itu membanjiri tubuhnya, toh itu tidak terasa apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER 2 : CRAZY OBSESSION (BL) END ✓
Aksiyon(Sequel dari story GANGSTER) #S1 → GANGSTER ✔ ✾S2 → CRAZY OBSESSION✾ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari GANGSTER. Aku sarankan sebelum membaca book ini baca dulu yang sebelum ini (GANGSTER), supaya mengerti jalan ceritanya. Mengandung kekeras...