"Sayang maaf lama"
"Sayang?" ulangnya saat tak menemukan seorang pun didalam
"Ck kau sungguh nakal, buffalo" desis Mick saat dirinya tidak menemukan pria manis kesayangannya itu
"Bahkan kau memecahkan frame foto kita" ujarnya lalu duduk di kursi kebesarannya
Menghela napas
Huh
-
Dilain sisi Gavin tengah duduk di pangkuan suaminya yang sedang sibuk mengetik, dia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher sang suami.
"Astaga!" Gavin terkaget saat dia mengingat sesuatu
Willi yang tadinya fokus pada laptop pun sempat terjengat, bagaimana mungkin Gavin berteriak tepat didepan telinganya-- membuat gendang telinga berdengung saja!-- suara Gavin yang cempreng melengking-- itu sungguh menjengkelkan seperti suara mesin ketam kayu yang selalu mengganggu hari weekend.
"Hm?"
"Anu- aku belum pulang dua hari ini, Gerry ku tinggal dengan kak Max..."
Huh
Max
"Kau telpon saja-- dan beritahu keberadaanmu sekarang supaya kakakmu itu tidak khawatir" malasnya melanjutkan memfokuskan atensinya pada laptop-- entah apa yang sedang dikerjakannya
Seperti seorang anak yang menurut kepada ibunya, Gavin pun mengeluarkan benda pintarnya (ponsel) dari sakunya lalu mengirim teks pada Max untuk mengirimi kabar dan keberadaannya
"Bagaimana?" kepo Willi
Gavin menyimpan ponselnya ke atas meja "Kak Max akan menjemputku"
"Untuk apa dijemput? Disini kau sedang bersama suamimu"
Menggeleng "Entah-- lagipula aku belum bertemu Gerry-- aku harus pulang"
"Pulang? Rumahmu denganku-- bukan dengan Max-Max itu" ceramahnya
Gavin bergerak ingin turun dari pangkuan Willi, namun Willi menahan bokongnya "Katakan pada kakakmu itu untuk jangan mencampuri urusan keluargamu. Apa dia datang hanya untuk memisahkan kita?" peringatnya
Menggeleng "Apa yang kau bicarakan-- kenapa bicara yang buruk tentang kakakku?"
"Kakakmu memang buruk"
"Wil, kita baru saja berbaikan--- Kenapa kau mengawali perkelahian?"
Huh
"Maaf, tapi memang benar seharusnya dia tidak mencampurimu, kau sudah berkeluarga--- kau punya aku"
"Dia peduli padaku--- aku tidak berhak melarangnya, aku akan selalu menghormati kakakku" ujar Gavin
"Aku suamimu, seharusnya kau lebih berbakti dan menghormati suamimu--- surga seorang istri ada ditelapak kaki suami"
"Tapi kita sama-sama lelaki" cicit Gavin dengan tampang polosnya membuat Willi terdiam seribu bahasa bahkan berjuta bahasa
"Kau benar-- kita laki-laki, tapi bukan berarti kau tak menghormatiku sebagai suamimu" jawabnya tak mau kalah
Gavin mendelik sebal pada suaminya yang tidak ada rasa ingin mengalah walau hanya secuil upil pun. Gavin suka heran.
"Aku akan pulang, aku belum mandi---
--- dua hari..." lanjut Gavin dengan suara bisiknya, dirinya terlampau malu mengatakan itu. Pipinya sudah bersemu merah jambu, rasanya ingin terbang saja ke Mars dan naik UFO bersama alien-alien disana
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER 2 : CRAZY OBSESSION (BL) END ✓
Action(Sequel dari story GANGSTER) #S1 → GANGSTER ✔ ✾S2 → CRAZY OBSESSION✾ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari GANGSTER. Aku sarankan sebelum membaca book ini baca dulu yang sebelum ini (GANGSTER), supaya mengerti jalan ceritanya. Mengandung kekeras...