"Ini kopimu" sodornya lalu melenggang pergi menuju dapur untuk masak
"Terimakasih" ucapnya dengan suara samar
Pagi hari seperti ini, Gavin diharuskan memasak layaknya ibu rumah tangga pada umumnya. Meskipun dia sangat kesal pada suaminya, tapi dia tetap tidak lupa pada kewajibannya dalam melayaninya.
Tiga puluh menit sudah dia bergumul dengan bumbu, Gavin akhirnya selesai memasak dan memilih membangunkan anaknya setelah itu menyuruh Willi untuk sarapan.
"Wi—
—sarapan sudah siap" ujar Gavin sambil menggendong anaknya lalu pergi ke ruang makan diikuti Willi, Max dan— Mick yang baru saja datang saat Gavin membangunkan Gerry
..
"Dad! Owww daddy Gerry ada duaaaaa" cicitnya seraya bertepuk tangan heboh
Segera Gavin menyuapi nasi ke mulutnya, alih-alih menyumpalinya agar tidak bicara yang tak terduga seperti tadi
Sedangkan Gerry hanya membuka mulutnya lebar-lebar saat mengetahui Gavin ingin menyuapkan nasinya.
Gerry yang sedang duduk di pangkuan Gavin pun berseru "Apa daddy akan sarapan terus dengan Gerry?" menunjuk ke arah Mick
"Hm?——
—— mungkin"
"Berhenti berbicara dan makan" suruhnya pada Gerry dengan sedikit dingin, Gerry menunduk.
Gavin berdiri dan mendudukan Gerry dikursinya, lalu Gavin meninggalkan acara sarapan paginya.
Willi berdiri ingin beranjak mengejar Gavin. Namun tangan Max menahannya dan menyuruhnya duduk kembali.
Max berdiri untuk menemui Gavin dengan membawa dua piring.
Tok
Tok
Tok
"Pergilah"
"Vin. Ini aku" ucap Max
"Kak Max. Gavin ingin sendiri" ucapnya sedikit berteriak
"Vin. Temani kakak makan"
"Kak Max bisa makan bersama mereka, kenapa aku harus menemanimu"
"Cepat" paksa Max
Mau tidak mau Gavin membuka pintunya lalu mempersilahkan Max masuk dengan dua piring nasi beserta lauk ditangannya.
"Hm— makanlah" menyodorkan satu piring kehadapan Gavin, Gavin menerimanya lalu duduk di ranjang dengan piring dipangkuannya diikuti Max
Gavin tidak langsung memakannya, dia hanya menatap sarapan dipiringnya dengan tatapan kosongnya "Apa Willi benar-benar memintanya?" cicitnya
Max yang sempat ingin menyuapkan nasi pun kembali menyimpannya "Menurutmu?——
—— Vin... awalnya aku juga tidak setuju dengan keputusan suamimu. Namun pada akhirnya aku bisa mengerti apa yang diinginkan oleh Willi— dia hanya ingin kau bahagia"
"Kau sama saja" menyimpan kasar piringnya ke meja nakas
"Keluar" ucap Gavin dengan pelan dan membuang mukanya
KAMU SEDANG MEMBACA
GANGSTER 2 : CRAZY OBSESSION (BL) END ✓
Acción(Sequel dari story GANGSTER) #S1 → GANGSTER ✔ ✾S2 → CRAZY OBSESSION✾ Cerita ini merupakan cerita lanjutan dari GANGSTER. Aku sarankan sebelum membaca book ini baca dulu yang sebelum ini (GANGSTER), supaya mengerti jalan ceritanya. Mengandung kekeras...