CRAZY OBSESSION - 21

3.3K 242 11
                                    

Trkkk

"Mommy... suara apa itu???" tubuh Gerry bergetar dalam pelukan Gavin, Gavin pun tak kalah erat memeluknya

"Tak apa... itu hanya suara angin" sungguh demi apapun Gavin pun bergetar saat mengucapkan itu

"Tapi kan.... Tidak mungkin" gumam Gavin, segera dia merogoh ponselnya lalu menekan digit angka, ingin menelpon kakaknya

Tutt

Tutt

Tutt

Ashh!

Sudah ke lima kalinya Gavin mencoba menghubungi Max tapi tetap sama, ponselnya tidak aktif.

Dug

Dug

Dug

"Gavin... hemm... bukalah... bukannya kau ingin melihatku?" teriaknya seraya menggendor pintu dengan keras dibarengi dengan tawa yang menyeramkan

"Pergi kau sialan!" sahut Gavin melemparkan vas bunga kearah pintu, yang dibalik pintu pun terjengat "Ash!! Kupingku sialan!"

Dia semakin menggedor pintu dengan beremosi

"Mommy..." Gerry meringkuk ketakutan dipelukan Gavin

"Buka! Apa kau ingin aku menghancurkan pintu ini???"

Ting tong

Si gila itu terus memencet doorbell

"Hey lihatlah kamera, ada wajah tampanku disana" teriaknya, Gavin pun menurut saja dan langsung melihat kamera di samping pintunya.

Benar saja, si pria gila itu sedang memandang kamera dengan seringaian. Tapi Gavin tidak bisa mengenali pria itu, sebab sebagian wajahnya tertutup oleh kupluk hoodie yang dikenakannya

-

Disisi lain, di ruangan tertutup, Max sedang sibuk berbincang dengan anak buahnya, terlihat raut wajahnya yang geram menahan emosi.

Ini tentang Gavin, Max mencari si bajingan yang sering meneror adiknya, dan akhirnya ketemu... Sampai-sampai dia lupa kalau tempat yang sedang ia gunakan merupakan tempat kedap, tidak ada sinyal sedikitpun, Max sengaja membuat tempat seperti ini supaya dirinya bisa tenang diam disana.

Setelah berbincang lama dan mengakali bagaimana caranya mengakhiri teror pada adiknya. Max pun keluar dari basecampnya diikuti dua anak buahnya.

Max menghentikan langkahnya dirasa kantong celananya berdenting beberapa kali, Max merogoh ponselnya. Beberapa missed call dari Gavin juga beberapa message, lantas Max pun kembali menelpon seraya berjalan cepat kearah mobilnya

Masih mencoba menelpon tapi tetap tidak menjawab, Max memukul stirnya kencang "Sialan kau Xander!"

-

"Yak! Apa kau tuli? Buka pintunya!!!!" amuknya karena Gavin enggan mengikuti perintahnya

"Pergilah sialan!" sahut Gavin

"Ash! Aku tidak akan menyakitimu kalau kau membuka pintunya..."

"Enyahlah!!!"

"Apa perlu ku panggilkan polisi???!"

Dia berbalik berlalu pergi, Gavin menyaksikan kepergiannya melalui kamera pintunya. Lantas, Gavin pun menghela napas leganya, Gerry yang sedari tadi bersembunyi dibalik sofa sembari terisak pun berlari memeluk kaki sang mommy.

Gavin membuka pintunya sedikit demi sedikit mencoba memastikan kalau diluar sudah aman dan si bajingan itu sudah pergi. Lagi-lagi Gavin menghela napas leganya, lalu menutup serta mengunci pintunya kembali.

GANGSTER 2 : CRAZY OBSESSION (BL) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang