Alwi Pov
Aku mendapat undangan dakwah untuk memeriahkan milad sekolah serta pondok pesantrennya, tempatnya di kota Malang baru kali ini aku mendapat undangan sejauh itu, dan aku meng iya kan karna jarang-jarang dapat undangan sangat jauh itung-itung juga liburan setelah shooting.
Sesampainya disana dapat ku lihat sama seperti biasanya jama'ah memenuhi tempat yang telah disediakan, saat ingin masuk aku disambut oleh 3 perempuan 2 diantaranya menyambutku dengan ramah dan yang satunya menyambutku dengan menundukkan kepalanya sejenak aku berpikir dia berbeda, saat yang lainnya menyambutkau dengan teriakan -teriakan menyebut namaku dengan senyum mereka sedangkan dia dengan salam dan menundukkan pandangannya masyaAllah ukhty ini.
Aku pun masuk dan duduk mengecek Hp hingga tiba-tiba....
"Assalamualaikum," dapat ku lihat ukhty yang tadi datang mengucap salam.
"Waalaikumsalam," jawab serempak orang-orang yang ada dalam ruangan itu.
Dapat ku lihat dia perlahan mendekat ke arah ku.
"Permisi habib ini makanan dan minumannya, semoga habib suka," ucapnya sambil menunduk tak berani melihat wajah ku takut khilaf kalik ya biasa horang tamvan eh canda back topik😂😂btw pd amat pak.
"Iya syukron ya ukhti, ini apa ukh? " tanya ku seraya menunjuk minuman yang dia bawa.
"Afwan, oh itu teh racikan ana sendiri bib semoga suka," ucapnya.
"Oh ana coba ya," ucap ku.
"Na'am," ucapnyaa.
Aku pun meminumnya sambil memejamkan mata meresapi perpaduan susu dan teh yang sungguh tak bohong masyaAllah enaknya.
"MasyaAllah ini teh terenak yang pernah ana coba ukhty, ukhty sendiri yang buat??" puji ku.
"Syukron habib ana kira habib bakalan nggak suka, Alhamdulillah kalau gitu, iya ana sendiri kenapa habib," ucap nya heran mungkin karena pertanyaanku hehe.
"Ana bakalan lama disini, bisakah ukhty tiap paginya bikinin ana teh ini?" pinta ku.
"O---oh bi--bisa habib insyaAllah," ucapnya gugup .
Tanpa disadari oleh nya aku terkekeh pelan dengan tingkah gugupnya lucu menurutku.
"Ya sudah ana permisi habib, masih ada pekerjaan lain Assalamualaikum," ucapnya berpamitan.
"Waalaikumsalam," balasku.
"Ya Allah ukhty gemesin eh astaghfirullah," ucap ku ber istigfar.
Sampai bang sabil menghampiriku.
"Bib Ayo sudah waktunya naik panggung ," ucap bang sabil.
"Eh iya sudah ayo bang, bismillah," ucapku.
Skip》》》
Habib Alwi pun naik ke panggung dan untuk memulai dakwah yang diawali dengan shalawat bersama dengan sesekali mengedarkan pandangan seakan akan mencari sesutu, setelahnya beliau tersenyum begitu manisnya hingga membuat par jama'ah memekik kesenangan.
Ara Pov
"Ya Allah ini kenapa sih jantung ko deg deg nya cepet banget, bib Awi bener-bener meresahkan, " batin ku.
"Ar kamu ya Allah kenapa?" tanya putri tiba-tiba.
"Kenapa apanya, ini lo jantung ku habis ketemu habib Alwi ko detaknya kenceng banget apa gara-gara abis di puji perihal teh tadi ya," ucapku pada Putri.
"Tuh kan apa aku bilang teh kamu itu enak, pantes di puji gimana rasanya di puji oleh idola sendiri? makcepak cepak jeder," ucap Putri sambil ketawa.
"Ihhh putri udahh maluuu ihhh di liatain," ucapku merengek sungguh malu diriku yassalam.
"Ulu-ulu ukhtyku malu sampek merah tuh pipinya," goda Putri.
"Putriiiiiiii," rengek ku.
"Iya-iya yok ah ketempat Fatimah udah stay di depan panggung tuh anak," ucap Putri seraya menggandeng tangan ku, kebiasaan.
"Eh bentar put kamu duluan aja aku mau ke toilet bentar," ucapku.
"Oh iya jangan lama-lama Ra , acaranya udah dimulai tuh," ucap Putri.
"Iya," ucapku.
Selepas urusan ku selesai aku pun menyusul mereka ber2 sambil mengedarkan pandangan ah akhirnya ketemu tepat di belakang pengurus sekolah dan pesantren, lalu entah kenapa pandangan ku terarah ke atas panggung dapat ku lihat habib Alwi bershalawat dengan sangat merdunya tapi yang membuat ku gagal fokus adalah pandangannya, sekan akan tengah mencari sesuatu ah biarlah apa urusannya sama aku, aku pun berjalan ke arah mereka berdua.
"Lama banget sih Ra," ucap Putri.
"Hehe biasa panggilan alam," ucapku.
"Eh eh liat-liat habib Alwi dari tadi liat kesini loh," hebo Fatimah.
"Mana-mana," timpal Putri.
Aku pun yang pensaran mengangkat pandangan dan tanpa ku sangka-sangka mataku bertubrukan pandang dengan beliau, dapat ku lihat beliau tersenyum begitu manisnya masyaAllah. dapat ku dengar pekikan senang jama'ah perempuan hingga pada akhirnya beliau yang lebih dulu memutuskan pandangannya.
"Duh ya Allah jantung aman kan," batin ku dengan jantung yang berdetak tak karuan sungguh bib Alwi meresahkan.
"Liat-liat dia tersenyum Ra sambil liatin kamu, tau fiks habib Alwi kesemsem nih mah kamu," goda Putri.
"Apa an sih put nggak mungkin lah, sadar diri put aku siapa dia siapa," ucapku.
"Hem iya sih," ucap Putri.
"Nah makanya," ucapku?
"Benar Ara kamu harus sadar kamu siapa, beliau begitu masyaAllah sedangkan kamu astaghfirullah, " batin ku berusaha tetap sadar diri
Assalamualaikum hay" giman giman kalian tim baca ulang atau baru baca?? atau malah pembaca KLI yang ada di Wa/Ig???
Hehe jagn lupa vote+komen guys makasih telah membaca!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Lelaki Idaman{END}
FanfictionSinopsis Menceritakan kisah seorang gadis yang mengidolakan sosok yang begitu masyaAllah memang untuk dijadikan idola. gadis itu, hanya dapat berharap semoga dipertemukan dengan sang idola, namun takdir tak ada yg tau ternyata setelah pertemuan pert...