"Dapat saling memiliki secara halal yang diridhoi, adalah kebahagiaan bagi kami"
_2A_
Ara Pov
Setelah berbincang dengan umy maryam terjadi keheningan lagi sampai suara aby Mahdarlah yang memecah keheningan dan itu mampu membuat jantung ku semakin berdetak tak karuan...
"Khem... maksud kami datang kesini bukan karena apa, melainkan karena mengantar kan anak saya untuk mengutarakan niatnya kepada putri bapak dan ibu, nak silakan utarakan niat mu," ucap Abi Mahdar.
Setelahnya sejenak hening lalu terdengar suara salam dari habib Alwi yang membuat ku semakin gugup.
"Assalamualaikum Abi," ucap nya.
"Waalaikumsalam," balas Abi ku.
"Saya disini, datang ingin melamar putri Abi," ucapnya.
"Kamu kan belum melihat wajah anak saya, apa yang membuat kamu yakin memilihnya?" tanya Abi ku.
"Saya yakin karena Akhlaknya Abi," ucap nya mantap.
Sungguh dalam hati aku sangat terharu mendengarnya MasyaAllah.
"Agama kita mengajarkan, sebelum kamu melamar anak saya kamu berhak melihat wajahnya dan kamu pun berhak menolak seandainya setelah kamu melihat wajah anak kami dan kamu tidak berkenan" ucap Abi ku.
"Nak bukalah cadar mu, biarkan dia melihat wajah aslimu," perintah Abi ku?
Deg Deg Deg
"Bismillah," batin ku.
Aku yang awalnya menunduk secara perlahan mendongak dan tanpa sengaja mata kami bertemu sampai aku tersadar lalu memutuskannya dan menjawab perintah Abi.
"Iya abi," jawab ku.
Perlahan tapi pasti aku meraih tali cadar yang ku pakai, lalu membukanya secara perlahan sampai terlihat lah wajah ku dibalik cadar hitam yang ku kenakan, dengan perlahan pun aku mengangkat pandangan kesemua orang yang ada disini.
"MasyaAllah,"ucap mereka serempak.
Aku menunduk dan tersenyum malu dibuatnya, Kemudia aku pun kembali memakai cadar.
"Bagaimana nak Alwi setelah melihat apakah ingin berkenan melanjutkan atau___" ucap abi ku namun habib Alwi memotong dengan cepat.
"Lanjutkan Abi," ucapnya cepat.
Kami yang ada disini mendengar hal tersebut terkekeh tak terkecuali aku.😆habib bisa gitu ternyata😂
"Baik-baik jadi semua keputusan ada ditangan putri Abi, karna bagaimana pun dialah yang akan menjalani semuanya," ucap Abi ku.
lagi-lagi terjadi keheningan sejenak...
"Assalamualaikum ukhti, atas kehendak Allah swt, Izin serta restu kedua orang tua mu, aku disini ingin mengutarakan niat baik ku, sungguh ukhti menyimpan rasa untuk seseorang yang masih haram bagi kita itu adalah hal yang berat, aku hanya tak ingin kita terus-terusan dalam kubangan dosa. jadi izinkan aku untuk menghalalkanmu ukhti, maukah kamu menjadi istriku, mejadi pelengkap tulang rusukku, penyempurna separuh agamaku, dan kelak menjadi ibu bagi anak-anak ku, menemaniku sampai maut menghampiri serta kita bersama-sama menggapai RidhoNya sampai Jannah sekali lagi bersedia kah kamu menjadi bidadari dunia yang halal bagi ana, menjadi istri ku apakah kamu bersediah? " ucap nya dengan tulus yang membuat ku tertegun.
"Ya Allah inikah saatnya, permudahkanlah segalanya," batinku.
" Waalaikumsalam Bismillahirohmanirohim, atas izin Allah SWT dan restu abi dan umi ana bersedia menjadi istri habib, menjadi pelengkap tulang rusuk serta penyempurna separuh agama dan kelak menjadi ibu dari anak-anak habib, ana bersedia berjalan di dunia bersama habib utuk menggapai Ridho Allah sampai JannahNya bersama dengan mu dan ana sangat bersedia dihalalkan oleh mu ya habibi" ucap ku dengan nada bergetar menahan tangis bahagia.
*******
"Alhamdulillah," ucap mereka serempak.
"Jadi sudah terjawab, bahwasanya lamaran ini diterima," ucap Abi Mahdar.
"MasyaAllah nak, sungguh beruntung umy memiliki menantu seperti kamu," ucap umy Maryam seraya menyematkan cincin dijari manisku.
🙄Anggap aja itu model cincin nya Berhuruf A kayak ini sial mereka gitu loo wk😂😂Halunya behhh😂😂Yassalam🤣tak tertolong"Jadi, bagaimana kapan semua ini terlaksana," tanya Abi Mahdar.
"Bagaimana kalau 1 bulan lagi," usul umy Ais.
"Apa tidak kecepatan jeng?" tanya umy Maryam.
"Enggak lah, untuk sesuatu yang baik itu lebih cepat lebih baik," ucap umy Ais.
"Jadi setuju ini yah kalau nikahnya 1 bulan lagi? lalu tanggal berapa akad nya dan dimana?" tanya Abi Ali.
"Setuju abi, tanggal 27 Masjid Nurul Musthofa," ucap Ara dan Alwi serempak.
"Khem.. kayaknya udah direncanain ini, atau emang kebetulan ya gini nih kalau udah jodoh," goda Abi Ali.
Ara dan Alwi hanya mampu diam dan menunduk malu.
"Jadi deal ya akad nikahnya, tanggal 27- 02- 2027 di Masjid Nurul Musthofa," tanya ulang Abi Ali.
"Setuju," ucap mereka serempak kecuali Ara yang hanya mampu menunduk malu, menyembunyikan kebahagiaan yang meluap dalam hatinya.
Akhirnya makan malam itu pun berakhir dengan di setujui tanggal akad, kini semua anggota keluarga Ara tengah mengantar kedepan, calon besannya untuk pulang.
"Kami pulang dulu, jika ada sesuatu perihal segala keperluan untuk semua ini bilang saja, tak perlu sungkan Li," ucap Abi Mahdar.
"InsyaAllah, tak ada Dar yang perlu dirisaukan," balas abi Ali.
Disisi lain Habib Alwi perlahan mendekat ke Ara.
"Ara," panggil Habib Alwi.
"Na'am, habib," ucap Ara.
"Syukron sudah menerima pinangan ana, dan ini hadiah kecil dari ana mohon diterima dan dipakai," ucap habib Alwi sambil menyodorkan kotak kecil persegi panjangan.
"Waiyyaka ya Habib, eum syukron," ucap Ara.
"Afwan shaliha dibuka saat kamu sendiri ya Ra," ucap Habib Alwi.
"Na'am, habib," ucap Ara.
"Kalau begitu ana sekeluarga pamit ya Abi, umy, Ara Assalamualaikum," pamit habib Alwi.
"Waalaikumsalam"
yok jangan lupa vote dan komen nextnya biar ana semangt up nya!!!!
Happy reading guysss makasih udah mo baca😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Lelaki Idaman{END}
FanfictionSinopsis Menceritakan kisah seorang gadis yang mengidolakan sosok yang begitu masyaAllah memang untuk dijadikan idola. gadis itu, hanya dapat berharap semoga dipertemukan dengan sang idola, namun takdir tak ada yg tau ternyata setelah pertemuan pert...