Assalamualaikum guysss yuhuuu up lagi!!!
Gk kerasa juga lebaran bentar lagi🤗dan gak kerasa juga cerita ini bakalan menuju akhir😊
Mau ngucapin banyak"maksiiiiiihhhh udaaaahh ngikuti cerita ini dri awal sampek mau end😘😘udah vote dan komen juga😃
.
.
.
.
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 10:00 siang.Diruang tamu.
Kini Ara sedang menonton Tv, sambil memakan keripik pisang yang berada di pangkuannya.
Ara sungguh bosan dirumah, karena begitu sepi. sepertinya ia harus memikirkan tawaran sang suami, soal mengangkat pembantu karna ya sekarang memang benar, dirasa ia sangat membutuhkan orang untuk membantunya juga menemaninya dikala sang suami kerja."Udah siang aja nih bosen, gimana kalau misal aku masak terus anterin makanan ke lokasi shooting Mas Alwi aja, ya oke lah dari pada bosen dirumah," monolog Ara pada dirinya sendiri.
Ara pun memasak setelah selesai ia memasukkan masakannya ke dalam kotak bekal, setelahnya ia beranjak untuk siap-siap, setelah siap ia keluar dari rumah tak lupa menguncinya dan berjalan ke arah pos satpam didepan, untuk memanggil sang sopir yang sedang berbicara dengan satpam rumahnya, ya kebetulan mereka adalah orang yang baru dipekerjakan dirumah.
"Pak Saleh sini pak, anterin saya mau keluar pak," ucap Ara sedikit beteriak.
Mendengar hal tersebut sang sopir pub menghampiri Ara.
"Eh iya nyonya, mau keluar dianterin kemana? udah izin tuan belum?" tanya pak saleh dengan menyebut Ara Nyonya.
"Panggil Ara aja pak kalau nggak gitu nona aja, berasa udah tua saya kalu dipanggil gitu, ke lokasi shooting Habib Alwi hehe, nggak biar surprise," ucap Ara sembari terkekeh.
"Owh gitu ya sudah ayok non, hati-hati masuknya," ucap pak Saleh.
Dimobil hanya ada keheningan, hingga mobil memasuki lokasi shooting, tapi sebelum itu Ara meminta agar memelankan laju mobil karna Ara melihat dari balik kaca mobil, ada adegan yang tak pantas dilakukan sedang terjadi didepan sana, Ara pun tidak tinggal diam.
"Pak, saya turun disini saja, bapak balik ke rumah, nanti kalau saya mau pulang saya telfon," ucap Ara keluar sembari membawa kotak bekal untuk habib Alwi.
Ara secara perlahan melangkah ke arah kerumunan tersebut. dan dapat Ara liat disana ada gadis berjilbab tampak lusu, sedang dimaki-maki oleh 3 orang gadis berpakaian mewah. sedangkan mereka yang ada disitu tidak ada yang membela atau membantu malah menjadi penonton.
"Khem Assalamualaikum ada apa ini?" tanya Ara.
Yang membuat suasana menjadi hening seketika.
"Menjawab salam itu, suatu kewajiban wahai saudaraku," ucap Ara sekali lagi.
"waalaikumsalam," balas mereka serempak.
"Ada apa ini sebenarnya, kenapa ukhty ini diperlakukan seperti ini?" tanya Ara sekali lagi, sembari membantu gadis yang sedang tersungkur itu berdiri.
"Tidak usah ikut campur, ini urusan ku dengan si upik abu itu," ucap gadis bergamis mewah warna hitam dengan sinisnya.
"Astaghfirullah, kamu nggak boleh gitu, emang apa yang sebenarnya terjadi sih sampai kamu berlaku kayak gitu ke dia," ucap Ara.
"Kamu mau tau? dia si upik abu nggak mau nurut perintahku. padahal disini dia itu pembantuku, terus mau berkhayal bertemu dan berfoto sama habib Alwi, hello Hp aja dia nggak punya, aku cuman mau nyadarin aja seberapa nggak levelnya dia sama kita-kita,"sinis gadis tersebut pada Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamulah Lelaki Idaman{END}
FanfictionSinopsis Menceritakan kisah seorang gadis yang mengidolakan sosok yang begitu masyaAllah memang untuk dijadikan idola. gadis itu, hanya dapat berharap semoga dipertemukan dengan sang idola, namun takdir tak ada yg tau ternyata setelah pertemuan pert...