Bocil From Planet Neptun (END)

Asal

Dari mana asal bocil ini??
~

Dari mana asal anak ini menjadi pertanyaan yang terlintas di pikiran empat anak muda yang baru pulang dari camping itu.

"Ni bocil dari mana sih asalnya?" Cio menggaruk kepalanya gatal dan tidak berketombe juga, karena Shani tidak suka.

"Esther, nama kamu esther kan?" Tanya Anin memastikan.

Anak bernama Esther itu hanya mengangguk.

"Kamu ini sebenarnya dari mana?" Kali ini Shani yang bertanya.

Anak itu hanya diam.

"Maksudnya kamu dari planet mana, kamu di bus tadi nanya sama kakak kan kalo kita di planet apa dan Kaka bilang di planet bumi, nah kamu sebenarnya dari planet mana?" Shani bertanya dengan lebih jelas agar anak itu faham maksudnya.

"Dari... Planet..."

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat mereka panik dan berusaha menyembunyikan anak itu.

"Di kamar aja, di kamar aja" ucap Cio setengah panik.

Shani segera membawa anak itu ke kamar Cio.

"Kalo cuma di kamar masih keliatan, dimana dong?" Shani juga panik.

"Di toilet" Shani menatap tajam Cio.

"Kasian kalo di toilet"

"Terus di mana dong?"

Sedangkan di luar Boby dan Anin berusaha menemui orang yang mengetuk pintu apart.

Tak lama Cio dan Shani ikut menemui orang yang mengetuk pintu.

Dan ternyata itu polisi.

"Maaf ada apa ya pa?" Tanya Cio sebagai tuan rumah.

"Saya ke sini hanya ingin bertanya sama kalian, apa kalian melihat seorang anak yang kami yakini dia bukan manusia, dia mengenakan pakaian yang aneh, kami membawa fotonya yang berhasil di foto oleh teman kalian sepulang camping di hutan tempat kalian camping" jelas bapak polisi itu sekaligus memberikan bukti fotonya.

Mereka berempat tentu kaget, karena siapa yang bisa mengambil foto anak itu dan melaporkannya pada polisi.

"Em.. kami tidak tau pak, mungkin dia pergi dan dia hanya ikut dengan kami tanpa kami sadari" Shani berusaha memberi penjelasan logis.

"Ya bisa jadi mungkin dia hanya sekedar ikut naik bus kalian, jadi kalian tidak tau yang duduk di bus bersama kalian itu adalah anak asing ini?"

"Iya kita ga tau kita kira itu temen kita, yang ga terlalu kita kenal" tambah Anin.

"Baiklah, mungkin kalian benar, kalo begitu kami permisi dulu, jika kalian menemukan info tentang anak ini tolong beri tau kami secepatnya"

"Iya pak pasti" Shani mengangguk untuk meyakinkan.

Polisi akhirnya pergi.

Dan mereka bisa bernafas lega.

"Tu bocil kalian sembunyiin di mana?" Tanya Boby.

"Di lemari gue" Jawab Cio.

"Aku panggil dia keluar lagi" Shani kembali masuk ke kamar Cio.

Mereka bertiga kembali duduk di sofa.

"Kenapa ga lapor polisi aja sih sekalian, kalo sama kita yang ada dia di incer dan dalam bahaya" usul Cio.

"Justru lebih berbahaya kalo dia di urus pihak berwajib, kalo dia di jadikan objek penelitian, atau jadi percobaan gimana? Bukannya ga percaya sama mereka tapi mereka belum tentu punya niat ngembaliin anak ini ke tempat asalnya" Shani selalu jadi yang paling bijaksana.