Bukan anak muda jika tidak ceroboh.
~Mereka semua kini berkumpul di rumah Shani, Esther sudah aman bersama ibunya di antara manusia-manusia yang baik di muka bumi ini.
"Mau kita apakan Zet-zet itu?" Tanya Cio pada Detektif Farish.
Pasalnya kini beberapa Zet tak mampu berbuat apapun karena mereka di ikat, dan di jauhkan dari senjata apapun.
"Maaf jika saya harus menahan kalian seperti ini, saya hanya berharap kalian berhenti menyerang kami" ucap ibu Esther.
Padahal bukan dia yang salah tapi dia yang meminta maaf, harusnya yang meminta maaf itu adalah Zet-zet itu, pikir mereka semua.
"Saya mohon pada kalian, mari kita bangkit melawan Gordon, dan kita kembalikan kejayaan tempat tinggal kita" ibu Esther masih terus berbicara, mengembalikan semangat rakyatnya.
"Maaf.." ucap salah satu dari Zet itu.
Mereka hanya mampu menunduk di hadapan ibu Esther.
"Maaf jika kami malah membahayakan nyawa dari pemimpin kami, dan membahayakan nyawa calon penerus" lanjut nya lagi.
Setetes air mata jatuh di pelupuk mata mereka dengan serempak.
"Seharusnya kami melindungi kalian dengan nyawa kami sendiri, seperti janji kami pada pemimpin" ucap yang lain.
"Tapi kami malah melakukan kebalikannya, maaf.. maaf... Apa yang kami lakukan tidak bisa di maafkan" ucap yang lain.
"Kalian tidak perlu meminta maaf, saya mengerti kenapa kalian melakukan ini semua, ini karena ancaman dari Gordon kan" sangat bijak ibu nya Esther ini.
"Jika ayah masih ada, dia pasti marah jika kalian menangis seperti bayi seperti sekarang" kali ini Esther yang berbicara.
"Saya mengerti karena keluarga kalian yang dalam bahaya karena itu kalian melakukan ini semua pada kami berdua" ucap lagi ibu Esther.
"Apa yang bisa kami lakukan untuk menebus kesalahan kami?"
"Kalian tidak perlu menebus kesalahan kalian, kalian hanya perlu lebih semangat lagi untuk mengalahkan Gordon dan mengusir mereka dari tempat tinggal kita!" Ucap tegas ibu Esther.
"Karena kami berdua gagal membawa kalian berdua, para Gordon itu pasti akan mengirimkan lebih banyak Zet lagi ke bumi"
Tok tok tok.
Suara ketukan pintu terdengar jelas di telinga mereka semua.
"Biar Cio aja yang buka" Cio lalu melangkah menuju pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu di saat mereka sedang diskusi.
Ceklek.
Cio menatap seseorang di depannya dengan senyum tipis.
Ceklek.
Cio menutup pintu itu lagi.
"OM AC NYA LAGI RUSAK YAH, SOALNYA DEPKOLEKTOR DATENG!" Teriak Cio masih di depan pintu dengan gagang pintu yang masih dia pegang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil From Planet Neptun (END)
FantasyKisah Muda Mudi SMA yang tak sengaja bertemu dengan bocil meresahkan yang datang entah dari mana, mengubah hidup mereka menjadi sedikit aneh dan berbeda dari kehidupan remaja lain di dunia ini!!!! Apa bocil itu merepotkan atau justru membantu kehidu...