Akhir dari perang manusia

340 50 9
                                    

Manusia memiliki sesuatu yang tidak di miliki oleh makhluk apapun di jagad raya ini.
~












Esther masih betah di balkon unit milik Cio, sedangkan sang empunya sedang mengejar seseorang yang memiliki separuh dari hati nya itu.

Karena penasaran Esther mencari tau apa yang sedang mereka lakukan, apa mereka berhasil atau justru gagal.

Kedua telunjuk Esther menyentuh sisi kanan dan kiri kepalanya.

Di tempat yang lain...

"Shan denger penjelasan aku dulu" Cio mengambil resiko dengan mencegat taksi online yang membawa Shani pergi dengan air mata yang mengalir.

"Non itu mas nya, di luar ngalangin jalan kita, gimana, non ga berniat buat temuin dia dulu?" Tanya supir taksi.

Tapi Shani tak berniat sedikitpun untuk menemui Cio yang sudah turun dari motornya dan mengetuk jendela samping Shani.

Hati Shani terlanjur sakit dan sesak.

Dia tidak menyangka laki-laki yang dia kita begitu hangat dan penuh kasih sayang bahkan begitu perhatian padanya itu telah berani membentaknya.

Shani hanya memalingkan wajahnya ke arah berlawanan.

"Pak jalan lagi aja pak"

"Baiklah non"

Mobilpun melewati motor Cio yang tidak sepenuhnya menutupi jalan.

Cio menjambak rambut nya kasar.

"Kenapa jadi gini sih!" Kesalnya pada diri sendiri.

Di tempat lain....

"Anin, aku mau ngomong sama kamu" ucap Boby yang kini sudah duduk di hadapan Anin.

Anin sebelum nya mengikuti Shani, tapi Shani memintanya untuk pulang saja ke rumah, karena Shani hanya ingin sendiri, jadilah Anin pulang ke rumah.

"Mau ngomong apa, tinggal ngomong aja kan, kaya biasanya" jawab Anin santai.

Dalam lubuk hati Anin dia sedang menyiapkan hati dan mental nya, khawatir dengan apa yang akan di katakan Boby, mungkin kah dia memilih untuk kembali pada mantan nya itu.

Mantan terindah dan terseksi mungkin.

"Aku mau... Jujur sama perasaan aku, jujur aku merasa kalah sama bocil asing itu, tapi kata-kata nya bener bikin aku sadar, kalo aku hanya ga siap buat ga ketemu lagi sama shanju, tapi sebenarnya aku lebih takut kehilanganmu bukan kehilangan nya, dan aku ga mau jadi manusia bodoh yang terus terjebak di masa lalu dan di lembaran lama"

Boby menjeda ucapannya.

"Aku mau membuat lembaran baru dengan kisah yang baru bukan kisah yang lama, aku tau sekarang yang di inginkan hatiku ku itu kamu bukan dia"

"Karena itu aku merasa lebih takut kamu terluka bukan dia yang terluka, aku memang khawatir saat dia sakit, tapi aku lebih khawatir sama kamu yang sakit, rasanya aku merasa gagal karena tidak bisa menjagamu sampai akhir nya kamu sakit" Boby meneteskan air mata.

Bocil From Planet Neptun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang