Tidaaakk...

285 34 2
                                    

Bagaimana ini bisa terjadi.
~

























































Tak ada yang tau tentang takdir, jika rencana Tuhan kita bisa apa.

"Siapa yang melakukan itu!" Ibu Esther geram pada Zet yang berani menembak ke arah manusia-manusia baik itu.

"Dia yang melakukan nya" ucap salah satu Zet yang kini menahan Zet yang melakukan penembakan pada manusia-manusia baik.

"Aku tetap pada pengabdian ku kepada para Gordon, jika aku tidak bisa membunuhmu maka setidaknya manusia yang memberi mu ide gila itu mati" ucapnya Zet itu dengan senyum licik.

"Biar kami yang urus dia!" Zet itu pun di seret, menuju penjara sementara di dalam kendaraan mereka.

"Ibu apa mereka akan baik-baik saja.. hiks..hiks..." Esther mulai menangis, tembakan itu menghancurkan banyak hal di bawah sana, semua luluh lantah.

"Semoga mereka baik-baik saja" ibu Esther memeluk Esther untuk menenangkan nya.

"Apa kita tidak bisa kembali untuk menyembuhkan mereka?" Tanya Esther lagi.

"Aku tidak ingin kehilangan lagi setelah aku kehilangan ayah hiks...hiks.." lanjut Esther.

"Kita tidak bisa kembali, kita harus segera kembali ke tempat asal kita, banyak Zet yang membutuhkan kita, kita pikirkan cara agar bisa menolong mereka dari jauh ya" ibu Esther masih terus menenangkan anaknya yang terus saja menangis.

"Ka Shani, ka Cio, ka Boby, ka Anin" gumam Esther terus menerus.

"Kalian harus baik-baik saja, aku akan kembali untuk bermain bersama kalian" gumam Esther.

Perjalanan menuju planet Neptun membutuhkan waktu yang cukup lumayan lama, dan mereka tidak bisa menunda lagi, banyak Zet yang menunggu untuk bebas dari Gordon yang berbuat semena-mena di planet mereka.

Ibu Esther masih terus berfikir untuk bisa berdialog dengan para Gordon agar bisa berdamai dan hidup berdampingan tanpa rasa benci atau rasa takut akan peperangan, sedangkan Esther masih saja bersedih, dia begitu takut dan khawatir dengan keadaan kakak manusia yang menjaga nya selama di bumi, walau belum lama mereka kenal tetapi mereka baik sekali padanya.

"Hey.. jangan sedih terus, kamu harus percaya kakak manusia itu kuat, selama kita tinggal di sana, kita kagum karena mereka itu bisa bertahan walau dalam bahaya, dan yang paling kerennya lagi mereka tidak pernah menggunakan senjata untuk melindungi diri" ucap chika yang kini duduk di samping Esther yang terduduk bersedih.

"Iya mereka itu makhluk paling misterius, maaf ya jika kami tidak bisa mengenalimu, karena kami lama tinggal di bumi, bahkan kami hampir lupa jika kami berasal dari mana, tetapi kamu harus tau kalo manusia adalah makhluk terkuat di jagad raya ini" tambah Ara yang juga duduk di samping Esther.

Esther mengangguk.

"Iya aku percaya, mereka akan baik-baik saja kan?"

"Tentu mereka akan baik-baik saja" jawab Chika dan Ara bersamaan.

"Bagaimana kalo kita cari tau apa mereka baik-baik saja atau tidak dengan kekuatan?" Usul Ara.

Bocil From Planet Neptun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang