Asing, itu kata yang tepat untuk menggambarkan semuanya.
Benturan sangat keras di tengah malam yang sepi, sebuah benda asing yang berwana merah maroon menghantam tanah, membuat sebuah lubang yang cukup besar seperti baru saja sebuah meteor turun dan menghantam bumi.
Tetapi itu bukan lah meteor melainkan benda asing yang menjadi kendaraan anak laki-laki dengan pakaian yang cukup asing di planet yang tidak dia kenali ini.
Dia berhasil keluar dari dalam benda yang cukup untuk satu orang itu.
Dia keluar dengan susah payah karena harus mengeluarkan beberapa tanah yang menghalangi pintunya.
Di jam 01.20 dini hari dia tiba di tempat asing baginya.
Di tengah hutan yang ramai dengan suara berbagai jenis hewan di muka bumi.
Dia merasa ketakutan karena sedirian di tempat asing di temani suara-suara yang tidak dia kenali.
Laki-laki berambut biru itu akhirnya berjalan mencari setitik cahaya di tengah malam gelap gulita.
"Aku dimana?" Tanyanya pada diri sendiri.
Dia melihat ke kanan dan ke kiri berharap menemukan siapapun yang bisa dia mintai tolong.
Dia tidak menyadari nya jika dia telah berjalan tanpa arah di dalam hutan sampai dia menemukan seberkas cahaya.
"Cahaya apa itu?"
Dia merasa senang dan akhirnya iapun berlari ke arah cahaya itu.
Dengan nafas terengah-engah dia sampai di tempat yang penuh dengan cahaya, di tengah hutan ini ada cahaya yang tidak kenali, dia berfikir jika itu adalah matahari buatan yang sangat dekat.
Banyak makhluk yang sama dengan nya sedang mengelilingi cahaya itu, apa mereka para pembuat matahari? Fikirnya.
Dia masuk ke dalam sebuah tenda yang tidak ia tau benda apa yang bentuk nya seperti kandang di tempatnya.
Mencari sesuatu yang bisa dia makan karena kini perutnya sangat lapar.
Beberapa plastik warna warni yang sedikit terbuka.
Dia menciumnya dan mencoba mencicipi nya.
"Ini apa, ga enak wlee"
"Tapi lapar...." Dengan terpaksa dia memakan beberapa makan yang di sebut makanan ringan di bumi.
Makhluk yang tengah mengelilingi matahari di depan sana sedang mengeluarkan suara-suara yang cukup merdu.
Anak laki-laki itu bingung dengan apa yang di lakukan makhluk-makhluk itu di sana.
Dia meneruskan makannya sampai tidak tersisa, dia mulai terbiasa dengan rasa yang aneh di lidahnya.
"Sebaiknya aku keluar, aku takut mereka berbahaya"
Anak laki-laki itupun kembali keluar dari tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocil From Planet Neptun (END)
FantasyKisah Muda Mudi SMA yang tak sengaja bertemu dengan bocil meresahkan yang datang entah dari mana, mengubah hidup mereka menjadi sedikit aneh dan berbeda dari kehidupan remaja lain di dunia ini!!!! Apa bocil itu merepotkan atau justru membantu kehidu...