Found ?

326 55 8
                                        

Mencoba di sembunyikan serapat apapun pada akhirnya akan ketahuan.
~






















"Kenapa kalian membawa dia ke sini?" Tanya orang itu lagi.

Orang itu perlahan berjalan mendekat ke meja makan.

"Dia harus di laporkan, dia sedang di cari saat ini, kenapa kalian menghalangi polisi untuk menangkap anak itu, kita tidak tau dia berbahaya tau tidak" dengan tegas orang memutuskan sesuatu.

"Tapi pa, dia ga berbahaya, dia hanya anak kecil yang terpaksa jauh dari ibunya karena di planetnya sedang ada konflik" ucap Shani.

"Papa ga mau denger kamu berani membahayakan keluarga kita, dengan cara memasukkan anak itu ke rumah ini!" Orang itu berlalu pergi.

Shani segera mengejar orang yang ternyata itu adalah ayahnya sendiri.

"Kalo sampe om keynal beneran laporin dia ke polisi, udah kelar kita" ucap Cio.

"Kalo sampe om keynal beneran laporin dia ke polisi kita akan pergi jauh dari sini untuk menyembunyikan nya lagi" usul Boby.

"Tapi mau sampai kapan kalian membawanya pergi?" Pertanyaan ibu Shani membuat semuanya diam.

"Tapi kita udah berjanji untuk menjaganya sampai kita bisa mengantarnya kembali pulang" kali ini Anin.

Esther kembali memeluk Boby dengan erat, dia tak mau mendengar apapun yang di bicarakan manusia di dekatnya itu.

"Esther kembali ketakutan" Anin iba melihat Esther.

"Kita akan lindungi Esther bagaimanapun caranya, karena kita ga tau apa yang akan di lakukan orang-orang itu pada Esther yang bisa saja membuat Esther dalam bahaya hanya karena ambisi mereka yang tidak manusiawi" tegas Cio.

"Ayo Esther" Boby mengajak Esther pergi.

Di susul Cio dan Anin.

Di depan pintu Shani dan ayahnya masih saja berdebat.

"Shani! Dia sedang di cari oleh polisi, semua stasiun televisi menayangkan berita pencarian anak itu, bagaimana jika kolega papa tau jika anak papa ini menyembunyikan seorang makhluk asing di rumah ini?" Ayah Shani mulai marah pada anak gadisnya itu.

"PAPA MEMANG CUMA MIKIRIN KOLEGA, BISNIS, HARKAT DAN MARTABAT, PAPA GA PERNAH SEKALIPUN MIKIRIN MAUNYA AKU, AKU CUMA LINDUNGIN ANAK ITU!" Shani sudah di batas kemarahannya pada ayah yang selalu mengatur hidupnya itu.

Air mata Shani bahkan sudah menetes dengan amarah yang tercampur.

Ayah nya hanya diam mendengar teriakan dari anak nya itu.

DOR....

Ayah Shani terjatuh karena tembakan yang datang dari belakang, seketika semua orang kaget dengan kejadian itu.

"Kami tau kalian menyembunyikan anak itu, sekarang serahkan anak itu pada kami!" Terima seorang polisi bersembunyi di balik pintu mobil.

"Bawa dia pergi dari sini lewat belakang, aku akan urus papa" ucap Shani pada teman-teman nya.

Mereka segera pergi sesuai perintah Shani.

"Bagaimana bisa kalian menembak ayah saya?" Tanya Shani dengan marah pada polisi-polisi itu.

"Maaf karena dia menghalangi kami untuk menangkap anak itu"

"Bukan dia yang menghalanginya tapi aku!"

Beberapa polisi masuk ke dalam rumah Shani tanpa izin.

Dan Shani memeluk ayahnya yang kini berlumuran darah akibat tembakan yang tidak bermoral dari mereka yang menginginkan Esther.

Bocil From Planet Neptun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang