Chapter 11; Hidup & Mati

159 35 9
                                    

⚠Warning⚠

⚠Banyak Adegan kekerasan di chapter ini⚠

Selamat Membaca

Pukul 22:29 (waktu setempat)

"Sudah selesai". Kata Myirou sambil mengikat simpul perban di kaki Zigan.

"Heh penghuni baru, lo jangan banyak bergerak dulu, lihat noh kaki lu lukanya parah, lagian kenapa sih suka banget lewat dari belakang yang gelap itu". Omelan Zeano pada Zigan.

"Sebab dari belakang kan lebih dekat, Aku malas jalan mutar meskipun ramai tapi jauh". Kata Zigan

"Hush cukup, sekarang adalah saatnya untuk mengatur strategi  untuk menggagalkan rencana Alga beserta antek-anteknya malam ini". Itu Myirou yang berkata.

Shaddam datang dengan sebuah strategi di otaknya.

Disaat Shaddam menjelaskan Strategi mereka, Alaska tampak gelisah, kepalanya bergerak ke kanan dan kekiri (Alaska sedang dugem dalam diam)

Zeano yang melihat itu pun langsung menyenggol Myirou. Wanita itu pun langsung menoleh kearah mata Zeano

"Ada apa Alaska ??". Myirou sedikit khawatir

"Kita harus segera bergerak, ada wanita yang ........". Ucapan Alaska terhenti karena Mereka melihat cahaya merah di dekat apartemen.

Basecamp mereka tidak jauh dari apartemen Alidega, jadi itu sangat memungkinkan untuk mereka bisa melihat situasi apartemen dari sana.

"I-i-itu bukanya kamar Cilla". Kata Shaddam

"Cilla?, Aku baru tahu ada yang bernama Cilla di Pintu lorong?". Tanya Myirou

"Di-dia.....".

"Namanya Pricillaa Zeoli, dia seorang wartawan dari televisi swasta". Potong Alaska

"Dia korban malam ini, dikarenakan dia sudah membuat berita yang tidak benar tentang Alga". Sambung Alaska

"Kita harus segera menyelamatkan nya". Terlihat Zigan ingin bangkit dari kursi rodanya

"Tidak Zigan!!, itu percuma, wanita itu sudah tidak bernyawa disana dengan keadaan yang gantung diri tepat di depan cermin kamarnya". Kata Alaska lagi.

(Alaska kek nya anak cenayang ya, serem lihat si Alaska)

"Yang harus kita lakukan adalah menyelamatkan kembaran Matthew, dia dalam bahaya". Lanjut Alaska

"Senja....". Kata Zigan pelan

"Gue yang akan ke sana untuk menyelamatkan Senja". Zeano berdiri sambil membawa Gergaji mesin andalannya

"Ka-kau akan memotong kaki mereka lagi?". Tanya Shaddam

"Kali ini tidak, Tapi untuk melindungi diri, gue akan langsung men dormal kepalanya hingga terlepas dari tubuhnya"

Tukkk!!!!

Satu ketukan pelan mendarat mulus dikepala Zeano

"Kalau begitu, apa bedanya kamu dengan mereka". Myirou lah pelaku dari ketukan mulus itu

(Zeano pukul able banget sih)

"Ini adalah perlawanan kita, bukankah kita juga harus bisa melindungi diri dengan apapun caranya".

"Tapi gak dengan cara yang mengerikan ini".  Myirou sedikit jengah

"Gue pergi dulu, jika gue gak kembali, tolong temukan jasad gue dan makamkan dengan baik". Di kalimat itu mata Zeano sedikit berair, itu lebih mirip kata-kata perpisahan

Alidega Best Home [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang