⚠WARNING⚠
Adegan di bawah ini tidak dianjurkan untuk mengikuti ataupun mempraktekkan di rumah. Semua adegan adalah fiktif belaka.
Semua Organisasi, Tempat, Mantra dan semua yang berhubungan dengan pemujaan adalah semata-mata untuk memenuhi cerita ini, tidak ada hal-hal yang menganjurkan untuk di tiru .
Terima kasih
Are you ready.....
*****
Pukul 23:15 (waktu setempat).
Segerombolan manusia duduk di kursi mereka masing-masing.
Mereka mengenakan pakaian formal. Bagi pria menggunakan kemeja hitam dibalut tuxedo hitam pula dan jangan lupa celana bahan kain berwarna hitam. Sedangkan bagi wanita mereka menggunakan gaun hitam dengan aksesosir megah di setiap lekuk tubuhnya ditambah bagian wajah juga.
"Bisakah kita memulainya?, Aldrich telah mengurus si tua bangka itu dan sudah membawa si gagap". Wanita dengan lipstik merahnya mendekati pria bertopi .
"Bagaimana dengan pria sakit jiwa itu?, apakah dia sudah digeret ke ruang pemujaan?". Pria bertopi itu meletakkan gelasnya .
Wanita berlipstik merah itu tersenyum dan mengangguk.
"Nyalakan apinya lalu segera naiklah ke mimbar, para anggota sudah tidak sabar menyaksikan kematian pria sakit jiwa itu". Pria bertopi itu menyunggingkan sebelah bibirnya .
Setelah wanita berlipstik merah itu pergi, pria itu berjalan dengan gagahnya menuju bangku kebesarannya.
*****
"Aku sudah pusing disini lama-lama, kenapa pria itu memberikan ku tugas seberat ini". Wanita berambut panjang mengeluh sambil menggeret sebuah tubuh manusia
"Kau benar Dita, ini adalah tugas yang paling berat untuk kita berdua, kenapa sih harus membawa si Matthew pria gila ini". Wanita diseblahnya juga ikut mengeluh
Yaps kedua wanita cantik itu sedang menggeret tubuh Matthew
"Aduhh pramesti, kalau terus-terusan begini kita bisa saja mati, Aku beneran tidak mau mendapat tugas menggeret pria gila mana pun, lebih baik Aku jaga lilin saja kan tinggal duduk terus kalau udah dapat duit nya ku tiup aja tu lilin biar si Rejis di gebukin warga". Kata Dita.
"Jangan macam-macam, entar yang ada kau di getok sama Alice".
Pramesti saja sudah takut membayangkannya, pasalnya Alice itu kan mirip nenek sihir
Mereka bergidik dan langsung tertawa secara bersamaan
Matthew masih dalam keadaan tidak sadar.
(Kalau dibawa dalam keadaan sadar, yang ada entar Pramudita sama Pramesti lebih ribet, entar ketularan gila)
Sebelum membuat Matthew menjadi tidak sadarkan diri, Dua Wanita Pra itu sudah memberikan minuman Air Menyan ritual, saking kan banyaknya Matthew tersedak sehingga dia tak sadarkan diri.
Kita skip ya beib......
Semua sudah selesai, dan mereka telah berkumpul dengan api yang menyala berada ditengah-tengah
KAMU SEDANG MEMBACA
Alidega Best Home [END]✔
Mistério / SuspensePara penghuni Apartemen itu tidak menyadari bahwa Mereka adalah tumbal persembahan dari sekte sesat........... Bahasa Non baku Typo berserakan dimana-mana Publish setiap Hari Rabu, Jum'at dan Minggu 2 Chapter sekali Update..