Chapter 7; Jiwa Yang Hilang

187 39 16
                                    

Gelapnya malam telah menelan satu jiwa seseorang yang tak bersalah.
Tetapi mereka tidak ada yang tahu, bahwa jiwa tersebut telah menanamkan satu kutukan yang akan menghancurkan mereka satu persatu hingga bertemu ajal

*****

Hello Alidega pers......
Mari kita lanjut kisah para penghuni Apartemen ini beserta anggota sekte menyesatkan.

Are you ready !!!!!

R
E
A
D
Y
!
!
!

*****

Pukul 07:15 (Waktu setempat)

Zigan mengerjap kan kedua matanya, lagi-lagi hal yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kamarnya.

Seingatnya langit-langit kamarnya itu hanya bersarang laba-laba, tetapi mengapa sekarang malah terdapat banyak lumut-lumut hijau yang agak pekat.

Oke Zigan bersikap bodo amat tentang lumut itu, sekarang yang harus dia lakukan adalah keluar untuk membeli perlengkapan bulanan nya.

Dimulai dengan ritual pagi (Mandi, berpakaian, merapikan tempat tidur, sarapan dll).

Zigan mengunci pintu Apartemennya. Sepi, itulah yang dia pikirkan, dibenaknya mungkin karena ini masih pagi, para penghuni masih sibuk di dalam apartemen masing-masing.

Zigan berjalan dengan santai nya di lorong-lorong apartemen. Tanpa disengaja ia menabrak seorang pria.

"Ah maaf". Ungkap Zigan.

Pria itu hanya menunjukkan tatapan kosong dengan bibir yang memucat.

Zigan memperhatikan pria itu dari ujung kepala hingga kaki.

"Hmmm bukankah kamu kembaran nya Senja ?hmmm Matthew kan nama kamu?". Tanya Zigan

Pria yang dipanggil Matthew itu masih menunjukkan tatapan kosong tanpa menjawab pertanyaan Zigan

Zigan mengibaskan telapak tangannya kearah wajah Matthew, tetapi Matthew sama sekali tidak bekedip ataupun merespon.

Zigan tampak bingung dengan sikap Matthew, dia menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Saat Zigan ingin mengatakan sesuatu, Matthew melangkah pergi begitu saja masih dengan tatapan yang kosong dan bibir pucatnya.

"Pria itu kenapa??Aneh". Monolog Zigan.

"Wehh Penghuni 407, sedang berbicara dengan siapa??". Tiba-tiba diujung lorong datang seorang pria yang bisa dibilang sangat tampan.

Zigan menoleh ke arah sumber suara. Kali ini Zigan bertemu pria baru lagi, sepertinya dia akan terus bertemu orang-orang baru.

Pria itu mendekat.

"Sedang berbicara dengan siapa pagi-pagi begini ?? Oh iya gue lupa memperkenal diri, panggil Gue Zeano, apartemen gue disebelah apartemen nya Aldrich". Zeano mengulurkan tangannya.

Alidega Best Home [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang