Chapter 8; Pintu lorong

176 40 21
                                    

18+++

Diharapkan bijak dalam memilih cerita...
Anak-anak skip saja tapi kalau ingin terus membaca dosanya tanggung sendiri.

Are you ready...

R
E
A
D
Y
!
!
!

*****

Zigan merebahkan tubuhnya diatas sofa empuk, badannya sakit-sakit setelah ia dan Zeano membantu Senja mencari Matthew.

Jam sudah menunjukkan pukul 13:00
Berarti setengah harian dia berada diluar. Dan niat membeli bahan-bahan makanan pun sirna.

Kini perutnya lapar, di dapur hanya tersisa mie instan, sungguh hari yang buruk.

Gak lama bel pintu apartemen Zigan berbunyi.

Zigan membuka pintu dan ternyata itu adalah Senja yang membawa kotak berisi makanan

"Gue tahu pasti lo belum masak atau apalah, ini gue tadi masak banyak, tapi setelah kejadian hari ini gue gak nafsu makan, buat lo aja". Senja menyerahkan kotak makanan itu ketangan Zigan.

Zigan tidak buta, dia melihat mata Senja sedikit memerah, pasti wanita ini sedih mengetahui kembarannya hilang.

"Gue mau ambil ini, tapi lo juga harus ikutan makan, ya..". Zigan berusaha untuk menghibur senja.

Senja pun hanya mengangguk kecil, dan mereka makan bersama di apartemennya Zigan.

(Dan mereka hidup bahagia... Tamat...) gak ya astaga...

*****

"Sudah di umumin, kalau Pria gila itu hilang?". Alga, dengan angkuhnya duduk di kursi kebesarannya.

"Belum al, tapi pagi ini gue melihat kembarannya bersama pria bernama Zeano dan penghuni baru itu mencari si Matthew". Axel juga ikut duduk disamping alga.

Alga mengetuk-ngetuk jarinya dipegangan kursi.

"Perasaan ku tak enak, entah mengapa hari ini Aku melihat Matthew berjalan di pintu lorong". Regan ikut angkat bicara.

"Panggil Alice kemari, Aku ingin lihat apakah benar Matthew berkeliaran di pintu lorong dalam wujud hantu". Kata Alga dengan sikap santuy nya.

"Lo suruh nenek itu kemari, hahahahaha pasti dia sedang asik bercumbu mesra dengan si siluman babi ngepet itu". Axel tertawa

Regan juga ikut tertawa bukan karena lucu, tapi tawa nya axel itu buat nular kesiapapun kecuali alga.

"Dasar Wanita susuk, romantis-romantisan tidak ingat waktu". Kata Regan.

Sementara itu........
Wanita dan pria yang mereka ghibahin sedang berada di lorong apartemen bagian sudut.

"Kau bilang cuma Aku yang paling cantik, tapi kenapa tadi malam saat pemujaan kau bilang Cissylvia sangat cantik". Alice membuang wajahnya

Kau kan cantik karena susuk - batin Rejis

"Gak kok sayang, tadi malam itu cuma formalitas aja, kamu tau kan kalau Cisslyvia itu tangan kanannya ketua Alga, kalau Aku salah ngomong nanti bisa dijadikan babi ngepet selamanya". Rejis mencoba membujuk kekasihnya  ini dengan rayuan-rayuan buaya nya.

(Heran padahal dia kan babi ngepet tapi kok pake rayuan buaya, mestinya ya pake rayuan babi ngepet dong).

"Ihh kamu ini bisa aja sih, benar ya cuma Aku yang cantik, awas aja kamu lirik-lirik yang lain kek si Shielda, Pramudita, Pramesti terus siapa lagi tu hah si Lara". Alice memeluk Rejis dengan erat.

Rejis menangkup wajah Alice dengan lembut, menyingkirkan jarak diantara mereka

Alice memjamkan matanya, merasakan jantung yang berdegup kencang, meskipun bukan pertama kalinya, jujur saja Alice tetap masih deg-degan jika bersama Rejis.

Rejis mulai mengecup bibir ranum Alice dengan lembut, merasakan bibir kenyal nya Alice.

Alice hanya memejamkan kedua matanya, merasakan sentuhan bibir Rejis dengan bibirnya.

Rejis menekan tengkuk Alice untuk memperdalam ciuman mereka.

Sedikit dilumat tidak apa-apakan agar kedua nya semakin menikmati kegiatan mereka yang tidak tahu tempat itu.

Seorang pria bernama Shaddam tidak sengaja lewat dengan senandungan lagu pororo sambil membawa kantong kresek isi donat.

Saat Shaddam melihat kegiatan tabungan itu, ia mematung sambil membelalakkan kedua matanya

(Awas keluar dham biji matanya)

Mereka yang dilihat masih setia dengan kegiatan panas itu, malah makin panas adegan nya sehingga membuat Shaddam kebelit pipis, dan berlari dengan kencang masuk ke dalam toilet umum apartemen.

Didalam toilet umum

"A-a-a-apa....ya-ya-yang  me-me-merreka.... La-la-laku-ku-kukan.... Ma-ma-mataku sa-sa-sangat sa-sa-sakit me-me-melihatnya". Monolognya dengan deru nafas yang sedikit ngos-ngosan.

*****

Apartemen Alidega pintu lorong hari ini benar-benar dikejutkan dengan hal-hal mistis, salah satunya banyak yang mengatakan bahwa mereka melihat hantu Matthew.

Salah satunya Alaska yang notabe nya adalah seorang indihome eh salah maksudnya Indigo

Alaska juga mengatakan dia melihat Matthew berjalan dilorong  kesana kemari mirip setrikaan, dan selalu berhenti di pintu apartemen nya Aldrich.

Alaska juga mengatakan wajah Matthew sungguh mengerikan, bahkan Alaska tidak berani menatapnya lama-lama.

Banyak penghuni pintu lorong pindah apartemen, karena mereka tidak suka dengan hal-hal mistis.

Senja yang mendengar kejadian ini merasa marah. Dia mengatakan Matthew memanglah hilang tetapi tidak mati.

"Jangan bersedih, kita akan menyelidikinya terus, dan benarkah Matthew hanya sekedar hilang atau benar-benar sudah mati, jika benar sudah mati kita akan segera menemukan tubuhnya". Zigan dan Zeano berdiri disisi Senja.


TBC

Yahhhhh Matthew nya jadi hantu pintu lorong

Dukung terus cerita ini ya dengan cara

VOTE & COMMENT

I LOVE U ALIDEGA PERS.....

SEE U NEXT PART !!!

Write By : M.R.S

Alidega Best Home [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang