Alga membanting pintu apartemennya kasar, semua rencana malam ini gagal karena Arwah Matthew telah terlepas oleh ikatan yang membelenggunya.
"Tenang lah Al, Kita bisa lakukan besok malam". Kata Regan.
"Regan, Pulanglah ke mansion, entah kenapa perasaan Ku malam ini tidak enak, seperti ada bahaya yang akan datang pada kita". Kata Alga dengan raut wajah yang sedikit kacau.
"Jika benar ada bahaya malam ini, Aku tidak akan pulang ke Mansion, Aku juga harus berada disini. Bukankah kita harus terus bersatu demi Sekte ini". Regan menatap Alga dengan penuh yakin.
"Guys,.....gue melihat api di taman". Axel yang dari tadi diam kini mengatakan sesuatu dengan wajah yang sangat panik.
Regan dan Alga segera mendekat kearah jendela, dan benar saja Taman tempat mereka mengadakan pesta dan sekaligus menimbun harta telah terbakar hebat.
Alga segera berlari kebawah, diikuti oleh Regan dan Axel
Sesampainya di bawah Alga, Regan beserta Axel menyemprotkan air ke api yang sedang menyala besar.
"SIAPA YANG MELAKUKAN INI?". Teriak Alga murka.
Cissylvia dan Alice terlihat berlari kearah tiga pria itu.
"Ada apa ini?". Tanya Cissylvia panik
"Lo masih bertanya, lihatlah taman telah hangus terbakar, dan lebih parahnya mereka meledakkan tempat penyimpanan semua harta Kita". Kata Axel
"Siapapun yang melakukannya akan Ku bunuh". Murka Alga.
"ALGA....". teriak Pria yang sedang berlari menuju Alga
"Ada apa Dryno?" tanya Alga.
"Di Aliansi Kita ada Penghianat". Kata Dryno sedikit ngos-ngosan.
"SIAPA??". Itu adalah suara Axel yang sudah tersulut kemarahan
"Shielda, Aldrich dan Rejis". Kata Dryno
Alice tentu saja kaget mendengar nama kekasihnya disebutkan sebagai penghianat
"Dan yang melepaskan benang biru arwah Matthew adalah Rejis". Sambung Dryno.
"Dan satu lagi, yang membakar taman adalah Aldrich". Dryno berusaha mengatur nafasnya
Mereka semua kaget mendengar perkataan Dryno
"Lara.....". Alice tiba-tiba mengatakan sesuatu
"Ada apa Alice?". Tanya Cissylvia
"Tadi Aku menyerahkan tugas untuk menjaga Lara kepada Shielda, Jangan-jangan Shielda membebaskan Lara". Alice sudah beribu-ribu kepanikan
"SEGERA TANGKAP SHIELDA". Teriak Alga yang langsung di laksanakan oleh Regan dan Dryno
Sementara itu.......
"Ayo Lara, Kita harus lari dari sini!!". Shielda dan Lara masih berada di ruang bawah tanah
"El... Terima kasih telah membantu gue, tapi gue khawatir dengan tangan lo". Kata Lara disela berlarinya.
"Tidak usah khawatir, Aku bisa bertahan hingga 100 tahun lamanya". Ungkap Shielda
Tapi semua omongan Shielda tak bisa ia buktikan karena sudah terdapat Regan yang dengan sigap menembak kaki Shielda
"Akh......". Shielda terjatuh
"LARA BERLARI LAH LEWAT LORONG ITU, DAN JANGAN MELIHAT KEBELAKANG, SETELAH KELUAR DARI LORONG KECIL ITU KAMU AKAN BERTEMU DENGAN ALDRICH DAN REJIS MEREKA DISANA MENUNGGU MU". Teriak Shielda dari sana, Lara masih setia berlari
"Tapi...... Bagaimana dengan lo?". Tanya Lara
"JANGAN PERDULIKAN AKU, PERGILAH......".
Lara dengan rasa ragu pun berlari masuk ke lorong kecil sebelum dilihat oleh Regan
"Ckckckck dasar penghianat kecil, harusnya Kau yang ditembak bukan Nathalia". Regan telah berada di depan Shielda.
Shielda mendongak menatap mata Regan tanpa takut
Regan menyunggingkan sebelah bibirnya sambil menodongkan muncung pistol itu kearah bola mata Shielda
"Selamat tinggal parasit". Kata Regan dengan aura dinginnya
DOORRRRRR !!!!!
Bola mata Shielda hancur berkeping-keping memuncratkan darah yang begitu banyak
"Sudah dibilang jangan main-main dengan sekte Armalos". Regan menyeret tubuh Shielda untuk dibawa ke Alga.
××××××××××
Lara berhasil keluar dari lorong kecil itu, dan langsung menemukan Aldrich beserta Rejis berdiri dengan khawatir.
"Lara....". Panggil Rejis
"Dimana Shielda ??". Tanya Aldrich sambil melihat kebelakang Lara mencari-cari keberadaan Shielda
Lara sejenak terdiam,
"Shielda berhasil ditangkap oleh Regan, dan Shielda di tembak olehnya". Kata Lara sambil menunduk
Aldrich Dan rejis kaget, mereka langsung memasang wajah sedihnya
"Sudah Ku katakan, seharusnya Aku saja yang melakukan tugas ini, Shielda benar-benar keras kepala". Sesal Rejis.
"Bagaimana pun Kita tetap harus meninggalkan apartemen ini segera, atau Kita akan ditangkap oleh Mereka". Kata Aldrich
Mereka bertiga meninggalkan area apartemen itu dengan rasa duka.
Kematian Shielda benar-benar membuat Rejis dan Aldrich menyesali nya karena telah membuat Shielda melakukan tugas membahayakan dengan kondisi tangan yang hanya sebelah.
Dua anggota Sekte telah berakhir hidupnya, Nathalia dan Shielda telah menemukan alam yang baru.
Bagaimana pun mereka sudah melakukan tugas mereka dengan baik sebagai anggota sekte.
Dan Shielda telah melakukan kebaikan sebelum kematiannya, yaitu keluar dari Aliansi sesat itu dan menyelamatkan nyawa seseorang.TBC
BENTAR LAGI TAMAT NIH ALIDEGA BEST HOME
Sorry cuma dikit
Tetap Dukung cerita ini ya dengan cara
VOTE & COMMENT
I LOVE U ALIDEGA PERS
SEE U NEXT PART
Write By : M. R. S
KAMU SEDANG MEMBACA
Alidega Best Home [END]✔
Mystery / ThrillerPara penghuni Apartemen itu tidak menyadari bahwa Mereka adalah tumbal persembahan dari sekte sesat........... Bahasa Non baku Typo berserakan dimana-mana Publish setiap Hari Rabu, Jum'at dan Minggu 2 Chapter sekali Update..