Chapter 3; Lorong

353 51 33
                                    

Hallo Readersnim.........
Saya kembali.......

Mari kita lanjut kisah Picisan ini..

Are you ready.........

*****

Pukul 12:30 (waktu setempat)

Zigan sudah berada di depan gedung apartemen, dengan keadaan lima "L" (Letih, Lunglai, Lesu, Lemas, Lelah).

Zigan berjalan masuk. Sampai didepan lift dia berpapasan dengan pria yang menurut matanya sedikit normal.

Didalam lift suasana hening, hanya terdengar suara deru nafas dan ketukan sepatu mereka.

"Kau ....ingin ke lantai berapa ?". Pria didepan Zigan yang duluan membuka suara.

"Lantai 12". Jawab singkat Zigan.

Pria itu menekan tombol 12 pada lift, lalu dia sedikit berdehem.

Dan suasana kembali hening.....

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Ting....

Zigan mendahului pria itu,

"Terima kasih". Ucapnya

Pria itu melihati Zigan dari belakang, dan sedikit tersenyum

"Mangsa baru..".

*****

Zigan sampai di depan lorong, siang ini suasana lorong apartemen sedikit rame entah ada apa disini.

Terdengar suara wanita yang sedang marah-marah. Zigan mendekati keramaian lorong itu.

"Permisi, kalau boleh tau ada apa ya??". Zigan bertanya pada pria didepannya.

"Wa-wa-wanita....i..i..tu ke-ke-kehilangan tu-tu-tupper-perware nya". Jawab pria itu.

Zigan sedikit kaget, ternyata pria itu gagap. Untungnya Zigan paham maksud pria itu. Dan yang buat pusing adalah, wanita itu membuat keributan hanya karena kehilangan tupperware. Dasar emak-emak.

Zigan ingin menerobos keramaian itu, dia sedikit risih mengapa orag-orang di apartemen ini begitu heboh cuma masalah tupperware hilang, toh masih bisa dibeli yg baru (lu nya gak tau aja Zigan, emak-emak lebih sayang tupperware daripada anaknya sendiri).

Alidega Best Home [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang