Satu; Pertemuan Pertama

403 14 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari libur biasanya digunakan sebagian siswa untuk menghabiskan waktu dengan pergi bersama teman, belanja, dan sebagainya.
Beda hal nya dengan Bina yang harus menghabiskan waktunya dengan buku-buku tebal.

Rencananya, sekarang ia ingin pergi ke taman yang tidak jauh dari tempatnya les. Karena kelasnya telah berakhir 10 menit yang lalu.

Semilir angin menyapanya saat keluar dari sana. Dedaunan kering terlepas begitu saja, pergi menjauh mengikuti kemana angin pergi. Bina tersenyum, setidaknya udara saat ini bisa menenangkan sedikit pikirannya.

" Cape juga ya belajar buku setebel itu. Gapapa-gapapa, ini demi mimpi lo. Semangat Bina!"

Gadis itu berjalan menuju taman sembari menyumpal kedua telinganya, menikmati irama melodi yang mengembalikan semangatnya. Sesampainya di taman, ia menemukan tempat duduk yang cocok untuknya beristirahat sejenak.

" I have a dream, A song to sing
To help me cope,with anything
If you see the wonder
Of a fairy tale,you can take the future
Even if you fail "

Bina terus saja bernyanyi mengikuti alunan musik. Baginya lagu ini mempunyai makna yang begitu berarti, terutama tentang mimpi.

Merasa seperti sedang diperhatikan, ia menoleh ke arah kanan. Bina sedikit terkejut, pasalnya ada seseorang yang sedang duduk bersebrangan dengan dirinya. Mereka sempat bertatapan meski hanya sebentar. Ia pikir, taman ini sedang sepi, jadi tidak masalah jika ia bernyanyi seperti itu.

"Aduh, mati gua. Bisa-bisanya lo gak sadar bin."

Tanpa pikir panjang lagi, ia pergi meninggalkan area taman. Ia berlari secepat mungkin, " Aduh bego, ponsel gua ketinggalan di bangku taman lagi. Masa gua harus balik lagi? Tapi ponsel gua gimana?"

" Ah, bodo amat deh. Daripada ponsel gua diambil orang,"

Untungnya ponsel miliknya masih ada di tempat yang sama. Namun, laki-laki yang ia lihat tadi sudah tidak ada.
" Syukur deh, itu orang gak ada. Ceroboh banget sih lo," omelnya.

•••

" Arka, kamu dari mana nak?"

" Arka habis dari taman di depan bun. Maaf ya, Arka gak bilang dulu sama bunda."

Wanita paruh baya itu tersenyum begitu manis. " Gapapa sayang, tapi lain kali bilang dulu ya. Jadi bunda sama Janu gak khawatir cariin kamu."

Yang diajak bicara mengangguk paham. Tiba-tiba masuk satu laki-laki lagi seumuran Arka. " Bun, aku udah cari ke tempat biasa. Tapi Arka— loh, ini anaknya yang dicari daritadi."

" Maaf ya kak Juna, Arka gak bermaksud bikin kakak cari-cari Arka."

" Lain kalo bilang ya Ka, jadi kita gak khawatir. Lo tau gak sih, se-khawatir apa gua."

" Maaf."

" Udah Juna, jangan dimarahin gitu ah Arka nya. Yang penting dia udah pulang dengan selamat."

" Yaudah yuk, kita makan siang bareng. Bunda tunggu ya, di meja makan."

Selepas sang bunda pergi ke meja makan, Janu mendekati saudaranya itu. " Sini, gua bantu lo ke meja makan." Baru saja hendak membantu, namun Arka menolak " Makasih kak, aku bisa sendiri kok. Kamu duluan aja."

" Enggak ya, gua bakal jagain lo. Kalo gak mau dibantu yaudah gapapa, tapi gua jagain lo dari belakang." putusnya.

Arka mengehela nafas pasrah, ia mengganguk pertanda setuju. Ia mengambil the white cane, untuk diletakkan di tempatnya. Meski keadannya seperti ini, Arka tau denah rumahnya ini. Ia memiliki kecerdasan yang luar biasa.

Gua berharap lo akan bahagia suatu saat nanti. Gua akan selalu jadi tameng buat lo, di saat orang-orang mencaci maki lo dengan kata-kata yang kasar. Gua gak akan biarin lo sendirian lagi ka

Juna sebisa mungkin menahan air matanya. Ia begitu iba setiap kali melihat Arka, ia memang berbeda. Namun perkataan kasar orang-orang tentangnya, begitu menyayat hati Janu. Beda hal nya dengan Arka yang nampak cuek, bahkan seolah tidak peduli. Tapi, tidak ada yang tau bagaimana perasaannya yang sebenarnya bukan?

 Tapi, tidak ada yang tau bagaimana perasaannya yang sebenarnya bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••
©flblume

A/N :

Halo, jangan lupa untuk feedback nya ya. Makasih buat yang udah baca cerita aku.

Asa dan Rasa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang