Aku tau kamu sudah tau apa jawabannya. Tapi kenapa kamu tetap membiarkan dirimu terluka?
- Bina
Jangan lupa klik bintang dan komen.***
Hari ini Bina sudah kembali masuk sekolah. Libur selama dua hari sudah selesai. Pagi ini, Bina telat bangun. Alhasil, kini ia tertinggal bus, belum lagi angkutan umum yang lewat selalu saja penuh.
Bina melihat jam yang bertengger di tangannya. Jarum jam sudah menunjukkan setengah tujuh, kenapa angkutan umum lama sekali lewatnya.
"Ini lagi pada sekongkol apa ya, mau bikin gua telat hari ini. Segala telat bangun lagi," gerutunya.
Waktu terus saja berjalan, tapi Bina masih setia di depan halte. "Gak lagi-lagi deh gua galau begini, yang ada telat setiap hari."
Selagi ia terus menunggu, sebuah motor ninja berdiri tepat di hadapannya. Rasanya, motor ini tidaklah asing baginya. Setelah sang pemilik membuka helm fullface nya, tebakan Bina tepat pada sasaran.
Naufal. Iya, laki-laki yang berhenti dengan motornya itu Naufal.
"Ngapain lo di sini? Udah kaya gembel aja. "
"Tumben banget telat, biasanya lo kan paling rajin. Datengnya subuh-subuh."
"Ya, enggak subuh juga anjir. Lo pikir gua satpam apa?" sungutnya.
"Hampir mirip lah." Bina mengangkat tangannya ke udara memberi gestur ingin memukul.
"Kalem dikit kenapa sih lo jadi cewe. Galak banget sumpah," katanya.
"Cowo kaya lo gak bisa di kalemin ya, yang ada nanti ngelunjak. Digalakkin aja bisa ngelunjak, apalagi kalo gua jadi kalem. "
N
aufal hanya terkekeh. "Yaudah ayo cepetan naik, bareng gua aja. Kalo pun lo masih mau nunggu angkot, yang ada penuh terus. Udah jam segini juga soalnya, mau lo telat?"Bina berpikir sejenak.
Kalo iya datang bersama Naufal, nanti kak Juna liat bisa makin salah paham.
Tapi, kalo gua gak bareng Naufal, risikonya gua telatDia gak mau nanti malah kena ceramah mamanya.
"Kelamaan mikir lo mah." tanpa persetujuan Bina, Naufal memakaikan helm padanya.
"Ayo cepetan. Jangan kaya siput," ujarnya sedikit meledek. "Bisa gak sih, lo tuh sehari aja gak ngeselin? Gak bikin gua emosi gitu."
"Berisik. Naik cepet. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa dan Rasa
Fanfic[Jangan lupa follow sebelum membaca] Yang Jungwon; Menjadi berbeda itu, bukan berarti tidak mendapatkan hak yang sama. Memang sudah kodratnya manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam segi hal apa pun. ❝ Tapi aku tidak ingin menjadi pelangi u...