"Gue cemburu, anjing! Lo malah manas-manasin gue terus."
-Guntur Madhava
"Selamat sore, Zergan." Lava meletakkan tasnya di atas nakas yang terletak di dekat ranjang rumah sakit.
Setelah pulang sekolah ia tidak langsung pulang ke rumah karena memang sudah berniat untuk menjenguk Zergan meskipun, ia sempat adu mulut dengan Guntur. Beruntungnya, ojol yang ia pesan sudah sampai dan driver tersebut tidak ingin memakan gaji buta meskipun Guntur sempat menawarkannya uang yang jauh lebih banyak dari ongkos yang Lava berikan.
Lava menggeser kursi yang terdapat di dekat ranjang kemudian duduk di sana sembari memandang tubuh Zergan. Kedua kelopak mata laki-laki itu masih terpejam rapat. Belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia akan segera sadar. Dokter bilang, pukulan pada kepalanya cukup parah sehingga hal itu membuatnya mengalami koma yang cukup lama.
"Gan, nggak mau sadar?"
"Aku jadi nggak enak karena nolongin aku, kamu jadi sampe kayak gini."
"Nggak nyangka banget kembaran kamu bisa sejahat itu, nembak dan mukulin kamu sampe kayak gini."
"Padahal biasanya, kalo kembaran punya ikatan yang kuat gitu, 'kan? Kalo yang satu sakit nanti yang satunya ikutan sakit juga, tapi ini malah menyakiti."
"Zergan..."
"Bangun, dong. Bosen tahu kalo nggak ada kamu. Nggak seru."
Lava menghela napasnya kemudian memilih untuk meraih tangan Zergan dan mengenggamnya untuk berusaha memberikan kekuatan dan menunjukkan bahwa di sini, ada seseorang yang membutuhkannya. Ada seseorang yang menginginkan ia sadar dan pulih seperti sebelumnya.
"Zergan masih belum sadar, Va?"
Lava menoleh ketika mendengar suara laki-laki memasuki pendengarannya. Lantas, setelah mengetahui bahwa orang itu adalah Arga—Lava menggeleng pelan.
Menyadari bahwa tangannya masih menggenggam erat tangan milik Zergan. Ia pun langsung melepaskannya sebelum Arga melihat hal itu.
"Gimana, ya, Ar?"
"Udah berapa hari tapi nggak sadar-sadar."
"Lo tenang aja, gue yakin Zergan akan sadar secepatnya. Doa-in yang terbaik aja."
"Buat kasusnya Zargan udah ditangani polisi, tapi cuma penyiksaan aja. Masalah penculikan enggak."
"Gue niatnya sih mau lo memberikan kesaksian gitu, Va. Biar hukuman dia lebih berat kalo ada dua kasus. Kalo lo mau, nanti kita rencanain aja jadwalnya kapan."
"Emangnya Zargan itu kenapa, sih? Kok kelihatan musuhan sama Zergan?"
"Awal mulanya waktu Zargan balapan dan di luar lokasi yang biasa kita jadiin tempat balapan, dia nggak sengaja nabrak ibu-ibu sampai menyebabkan ibu-ibu itu harus kehilangan nyawanya. Akhirnya, Zargan ditangkap polisi dan dipenjara, gue juga nggak tahu gimana kronologinya yang gue tahu ya...cuma gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Tersedia di Shopee Galeriteorikata atau dianacheapy] "Aku cuma mau merasakan kebahagiaan." -Lavanya Aurora. "Gue akan berusaha menghancurkan kebahagiaan lo. Apa pun caranya." -Guntur Madhava. *** Satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Guntur meny...