34 | Supermarket

9.8K 720 106
                                    

"Kalo lo nggak bisa melindunginya maka, setidaknya jangan pernah menyakitinya."

-Arga Abister

yg kangen cerita ini mana suaranyaa?
nanti kalo lancar aku usahain up cepet lagi. tapi nggak bisa terlalu cepet krna takut ga dapet feelnya :(

Kendaraan yang berlalu lalang menjadi pusat perhatian Lava saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kendaraan yang berlalu lalang menjadi pusat perhatian Lava saat ini. Sembari menunggu aplikasinya menunjukkan bahwa ia telah mendapatkan driver. Lava memilih untuk bersenandung kecil. Jika saja ojol yang dinaikinya tadi tidak ada masalah dalam kendaraannya, mungkin saat ini ia tidak perlu berdiri seorang diri di tepi jalan yang ramai.

Lava mengerutkan keningnya ketika melihat laki-laki menghentikan laju motornya. Lengkap dengan jaket berlogo khas, celana hitam yang dengkulnya sengaja dibuat sobek dan juga helm yang menutupi wajahnya. Tanpa perlu melihat pun, Lava sudah tahu bahwa orang itu adalah Arga.

"Lo ngapain di sini sendirian?"

"Nunggu ojol. Tadi motor abangnya mogok. Jadi, mau dibawa ke bengkel. Sekalian disuruh belanja bulanan juga sama Bibi, cuma sampe sekarang belum dapet driver."

"Nggak sama Zergan?"

Lava menggeleng pelan. "Zergan ada urusan. Lagi pula, aku nggak mau merepotkan dia terus."

"Ya udah, cancel aja. Biar gue anter."

"Eh, nggak usah!"

"Nggak apa-apa. Udah naik aja, lumayan hemat ongkos."

Lava mengangguk kemudian menaiki motor Arga dengan berpegangan pada pundak laki-laki itu. Selagi di perjalanan, keduanya terlihat cukup akrab. Ada banyak hal yang mereka bicarakan meskipun terkadang terganggu dengan suara bising kendaraan lain serta angin.

Arga memperlambat laju motornya ketika tempat tujuan sudah berada di hadapannya. Ia membelokkan motor ke arah supermarket. Setelah memarkirkan motornya di lahan yang kosong—keduanya memasuki supermarket tersebut.

Lava mulai sibuk memilih bahan-bahan apa saja yang tercatat dalam ponselnya. Sementara Arga hanya mengekor di belakang Lava sembari sesekali mengedarkan pandangannya ke sekitar supermarket yang tidak terlalu ramai.

"Arga."

"Kenapa? Ribet dorong troli sambil milih belanjaan? Sini gue aja yang bawain, lo tinggal milih barangnya."

"Nggak, kok. Nggak ribet juga."

"Aku cuma mau nanya aja, Zergan itu kayak gimana, sih? Aku 'kan kenal sama dia belum lama sedangkan kamu udah lama. Jadi, kamu pasti lebih tahu dan lebih paham karakternya Zergan kayak gimana."

"Menurut gue, Zergan itu baik, nggak pelit. Selama dia jadi ketua geng, dia royal banget sama kita, kasar, suka kadang nggak bisa mengendalikan emosi, pendendam dan bucin. Kalo udah jatuh cinta sama orang bucin banget, deh.

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang