"Gue emang cinta sama lo, tapi itu dulu."
-Guntur Madhava
coba tembusin komennya sampe 150+ bisa ga? dikit kok segitu mah buat isi part yang lebih dari 2k word.
nanti aku up cepet kalo kalian emg bisa komen segitu.selamat membaca ❤
"Gue yang nganterin lo pulang hari ini."
Lava menghentikan pergerakan tangannya yang semula baru saja ingin menerima helm dari Zergan. Ia menatap Guntur dan juga Zergan secara bergantian.
"Nggak mau?"
Lava menarik kedua sudut bibirnya meski hanya sekilas. Ia benci berada dalam situasi seperti ini. Di satu sisi ia tidak ingin mengecewakan Zergan dengan cara lebih memilih Guntur daripada dirinya. Tetapi, sampai saat ini ia masih tidak bisa menolak semua permintaan Guntur.
"Pacar lo gue, 'kan?"
Lava mengangguk pelan. Sesekali matanya melirik ke arah Zergan. Takut laki-laki itu marah hanya karena melihat anggukan singkat darinya.
"Ya udah, biar gue yang bertugas buat mengantar lo pulang."
"Dan buat lo, Zergan. Gue rasa lo harus nyoba mencari cewek lain buat lo jadiin pacar biar lo nggak mengganggu punya orang terus. Lava punya gue, dan selamanya akan tetap menjadi milik gue."
"Lo juga harus sadar diri, kalo selama ini Lava nggak punya perasaan apa pun sama lo. Jangan baper cuma karena kemenangan lo waktu itu."
"Guntur!"
Lava langsung menarik lengan Guntur menuju tempat di mana motornya berada. Lava bisa melihat kedua tangan Zergan sudah mengepal dengan erat. Khawatir akan terjadi keributan yang tidak diinginkan, maka mau tidak mau Lava harus mengalah dan mengikuti apa yang diinginkan oleh Guntur.
Sebelum laki-laki itu benar-benar mengantarkan Lava sampai ke rumahnya, ia memilih untuk mengajak Lava jalan-jalan di mall. Sudah cukup lama keduanya tidak pernah menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal seperti yang biasa dilakukan oleh pasangan lain.
Sejak tadi, Lava hanya mengikuti langkah kaki Guntur. Sebenarnya hari ini ia hanya ingin mengistirahatkan dirinya. Mengetahui pergerakan Lava yang cukup lambat. Guntur pun memutuskan untuk menghampiri Lava. Ia menyatukan jari-jemari mereka, menyalurkan rasa hangat dari masing-masing telapak tangan kemudian menuntun Lava sehingga saat ini keduanya berjalan secara beriringan.
"Kita nonton, yuk!"
"Kamu ngajakin aku nonton?"
"Iya, ada yang salah emang?"
Lava mengangguk pelan. "Tumben banget. Nonton itu 'kan lumayan lama. Emangnya kamu betah duduk sebelahan sama aku dalam waktu yang cukup lama?"
"Betah. Kan lo cewek gue, kenapa harus nggak betah duduk sebelahan sama lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Tersedia di Shopee Galeriteorikata atau dianacheapy] "Aku cuma mau merasakan kebahagiaan." -Lavanya Aurora. "Gue akan berusaha menghancurkan kebahagiaan lo. Apa pun caranya." -Guntur Madhava. *** Satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Guntur meny...