59 | Bimbang

12K 553 131
                                    

"Gue kadang bingung sama perasaan gue sendiri. Dan gue nggak tahu sebenernya siapa yang gue sayang."

-Zergan Ragrawira

Usai membersihkan diri di kamar mandi ruangan tempat Lava dirawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai membersihkan diri di kamar mandi ruangan tempat Lava dirawat. Guntur berdiam diri dengan mata yang terus tertuju pada pria paruh baya yang saat ini sedang duduk di kursi dekat ranjang Lava. Selama beberapa hari ini, Guntur benar-benar tidak pulang. Ia memilih untuk membeli pakaian baru agar dirinya tetap bisa menjaga Lava sampai sadar.

Langkahnya semakin mendekat ke arah sana. Menatap lekat pada sosok yang masih belum menyadari kehadiran Guntur.

"Bapak siapa, ya?" Pertanyaan Guntur sukses membuat pria itu terkejut lantas menoleh. Kemudian ia bangkit dan keduanya saling berpandangan.

"Saya ayahnya Lava."

Guntur tak henti-hentinya menatap pria yang mengaku sebagai Ayah dari Lava. Ia mengangguk hingga beberapa kali. Wajahnya menampilkan raut tak suka sekaligus meremehkan ketika mengetahui bagaimana sosok Ayah kandung Lava.

"Jadi, Anda adalah seorang Ayah yang rela menelantarkan anaknya sendiri sampai dia remaja?"

Guntur mengangguk lagi. "Anda juga yang bersikap tidak peduli sama Lava dan sekarang datang tanpa diundang. Lalu, bersikap seolah Anda begitu khawatir dengan keadaan Lava sekarang?"

Pria itu mencengkeram masing-masing sisi jaket yang digunakan oleh Guntur. Amarah terlihat menyelimuti dirinya-dilihat dari wajah yang memerah serta rahang yang mengatup kuat. Sementara Guntur terlihat begitu santai. Tidak merasa takut sama sekali meskipun orang di hadapannya adalah Ayah kandung dari kekasihnya sendiri.

"Jaga ucapan kamu! Bagaimanapun juga, Lava anak saya! Jadi, wajar saya kalo saya merasa khawatir ketika melihat dia mengalami kecelakaan yang hebat!"

"Lava kecelakaan juga karena dia ingin menemui Anda—sosok Ayah yang nggak pernah peduli dengan anak kandungnya sendiri. Saya tahu bagaimana Anda meninggalkan Lava di saat umurnya masih terlalu kecil. Di saat Anda lebih memilih hidup bersama dengan keluarga baru Anda daripada mengurus Lava. Kenapa baru sekarang? Kenapa di saat Lava terbaring di ranjang rumah sakit tanpa bisa membuka matanya, Anda baru datang dengan bersikap sok peduli kepada Lava?"

"Selama bertahun-tahun kemarin, Anda kemana? Apa pernah memberikan sepeser uang cuma buat jajan Lava selama di sekolah? Apa pernah ikut menyumbang uang biar Lava bisa bertahan hidup?"

Guntur mendecih pelan kemudian menyingkirkan tangan yang masih setia mencengkeram jaketnya. Guntur membersihkan bekas cengkeraman tadi dengan menggunakan tangannya, seolah di jaketnya sana terdapat kotoran yang memang tak layak untuk bersemayam pada jaket mahalnya.

Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang