"Dunia ini bukan hanya milik kamu dan semua yang kamu inginkan tidak harus selalu terjadi."
-Lavanya Aurora
Lava meletakkan kue yang baru saja dibuatnya di dalam kulkas. Ia tersenyum bahagia karena kali ini ia bisa merayakan ulang tahun mamanya secara langsung. Tidak hanya sekadar mengucapkan sembari menatap foto di layar ponselnya.
Setelah mempersiapkan apa saja yang akan dibawa besok, Lava memilih untuk naik ke atas kasurnya. Ia telah memasukkan beberapa sertifikat juara yang berhasil diraihnya selama ini untuk ia tunjukkan kepada mamanya. Lava mengambil ponselnya, ia mencari nomor Zergan untuk dihubungi karena kebetulan laki-laki itu sedang dalam keadaan online.
"Kok lo belum tidur, Va?"
Lava melirik jam yang berada pada dinding kamarnya. Sudah menunjukkan pukul 11, ia bahkan merasa bahwa hari masih tidak terlalu malam.
"Aku baru aja selesai bikin kue tadi. Lagian, aku juga nggak ngantuk, nggak sabar banget mau ketemu Mama."
"Kue buat apa?"
"Dikasih ke Mama. Besok Mama ulang tahun, Gan. Aku udah lama banget nggak ngucapin langsung ke Mama. Aku lupa nggak beli kado jadi, aku bikin kuenya aja dulu."
"Tidur, Va. Udah malem."
"Aku nggak bisa tidur, Zergan. Seneng banget mau ketemu sama Mama."
"Percuma juga kalo lo sekarang nggak tidur terus besok terlambat. Paman lo marah, lo dihukum lagi, jadi gagal ketemu Mama lo nya."
"Iya juga, ya?"
"Iya, makanya sekarang Lava tidur."
"Tapi, tetep enggak ngantuk."
"Pejamkan mata lo. Nggak usah dimatiin teleponnya, gue nyanyiin dari sini biar lo bisa tidur."
Lava menuruti perkataan Zergan, memejamkan matanya dengan senyuman yang masih tercipta di bibirnya. Kemudian suara lembut mulai terdengar dari seberang sana. Meskipun Zergan bernyanyi tanpa bantuan alat musik tetapi, suaranya begitu merdu. Lava tidak pernah tahu bahwa Zergan mempunyai suara yang bagus.
Tidurlah selamat malam
Lupakan sajalah aku
Mimpilah dalam tidurmu
Bersama bintangPerlahan, kesadaran Lava mulai di ambang batas. Ia berbicara dengan pelan, "suara kamu bagus, tapi aku nggak mau kalo disuruh ngelupain kamu."
"Ya udah kalo gitu jadikan gue sebagai mimpi terindah lo."
'Guntur'
Setelah seharian menjalani berbagai aktivitas di sekolah. Lava pun akhirnya kembali mengukir senyuman selebar mungkin. Ia langsung merapikan semua peralatan tulisnya. Sementara Zergan sudah menantinya di depan pintu kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Tersedia di Shopee Galeriteorikata atau dianacheapy] "Aku cuma mau merasakan kebahagiaan." -Lavanya Aurora. "Gue akan berusaha menghancurkan kebahagiaan lo. Apa pun caranya." -Guntur Madhava. *** Satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Guntur meny...