"Katanya, sih, nggak cinta tapi, tingkahnya kayak orang cemburu."
-Lavanya Aurora
ramein, dong. kayaknya makin ke sini makin sepi aja, jd males up nya :(
Bel pertanda berakhirnya jam pelajaran telah dibunyikan. Sontak saja hal itu mendapatkan sambutan hangat dari para murid kelas 11 IPA 1. Apalagi, ketika jam pelajaran terakhir merupakan pelajaran yang sangat membosankan.
Dengan cekatan Lava membereskan seluruh peralatan tulis serta buku-bukunya karena hari ini ia sudah berniat untuk menjenguk Zergan. Operasinya memang berjalan dengan lancar, peluru tersebut sudah tidak lagi tertanam di dalam tubuh Zergan. Namun, hingga saat ini belum ada pertanda bahwa laki-laki itu akan segera sadar.
"Xavi, aku duluan, ya?"
"Iya, Va. Hati-hati."
Lava mengangguk singkat sebelum akhirnya memilih untuk meninggalkan ruang kelas yang masih ramai. Langkah kakinya terhenti ketika merasakan sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya. Kemudian ia menoleh dan mendapati Guntur.
"Mau ke mana lo?"
"Rumah sakit."
"Mau ngapain?"
"Jenguk Zergan."
"Gue mau diajarin sama lo. Hari ini."
Lava mengerutkan dahinya lantas bertanya, "Diajarin apa?"
"Ya pelajaran. Katanya lo mau membantu memperbaiki nilai-nilai gue. Lo udah janji 'kan sama Mama gue?"
"Kan kamu sendiri yang enggak mau hidupnya diatur-atur. Apalagi, sama cewek kayak aku."
"Ini atas kemauan gue sendiri. Bukan karena lo yang ngatur. Gue nggak mau tahu, hari ini lo harus ke rumah gue dan ajarin gue."
"Di rumah sakit aja biar sekalian aku nemuin Zergan."
"Nggak bisa, berisik kalo di rumah sakit."
"Di ruangannya Zergan nggak akan berisik. Lagian, kamu pikir rumah sakit kayak pasar?"
"Nggak fokus gue kalo ada Zergan. Muak duluan ngelihatnya."
Lantas, tanpa aba-aba dan tanpa menunggu persetujuan dari Lava. Guntur menarik pergelangan tangan gadis itu, membawanya menuju halaman parkir tanpa mempedulikan celotehan dari Lava yang menurutnya sangat tidak penting.
Guntur memberikan helm kepada Lava. Namun, tidak langsung mendapatkan sambutan dari gadis itu, ia hanya menatap ke arah tangan Guntur di hadapannya dan hal itu, sukses membuat Guntur berdecak kesal kemudian memilih untuk memasangkan helm tersebut pada kepala Lava.
"Aku 'kan belum jawab mau apa enggak buat ngajarin kamu."
"Gue nggak butuh jawaban lo, karena itu nggak penting dan lo harus selalu mengikuti apa yang gue mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guntur ; BAD BOYFRIEND [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[Tersedia di Shopee Galeriteorikata atau dianacheapy] "Aku cuma mau merasakan kebahagiaan." -Lavanya Aurora. "Gue akan berusaha menghancurkan kebahagiaan lo. Apa pun caranya." -Guntur Madhava. *** Satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Guntur meny...