Kanaya Cintami gadis yatim piatu yang harus pasrah untuk menjadi Asisten Pribadi dari seorang yang sama sekali tidak dikenalnya.
"terserah anda... kalau anda tidak mau jadi asisten pribadi saya, brati anda harus membayar ganti rugi atas kerusakan mo...
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh. Kanaya dan Arsha akhirnya sampai di tempat tujuan. Arsha membukakan pintu mobilnya untuk Kanaya. Ia keluar dan melihat betapa banyaknya kerumunan manusia menikmati pesta pernikahan seseorang.
"Pestanya meriah banget tuan, apa anda tidak salah membawa saya kesini..?? Saya rasa, saya tidak pantas ikut pesta meriah seperti ini, mereka semua kelihatannya orang-orang yang terpandang." Eluh Kanaya yang enggan untuk melangkah maju.
"Jangan panggil saya tuan, panggil saya mas saja seperti pertama kali kita bertemu.." bisik Arsha ditelinga Kanaya. Kanaya merinding merasakan deru nafas Arsha ditelinganya.
"Kamu lebih dari pantas untuk mendampingi saya, tidak ada wanita lain lagi yang pantas, hanya kamu seorang." Kata-kata Arsha membuat Kanaya serasa melambung jauh. Mungkin kalau tidak pake blush on, pipinya sudah kelihatan bersemu merah.
"Karna kamu Asisten Pribadi saya." Kanaya serasa dilempar keras oleh Arsha setelah ia melambungkan hati Kanaya.
Dasar boss belagu...!!
Tiba-tiba sebuah tangan besar merangkul pinggang Kanaya. Karna kaget, reflek Kanaya menjauh dari Arsha.
"Ikuti semua perintah saya dan jalani apa yang saya lakukan. Jangan membantah." Ok... dasar tukang perintah...
Kanaya berjalan berdampingan dengan Arsha. Semua mata melihat kearah mereka.
"Naya...!!"
Reflek Kanaya dan Arsha melihat keasal suara.
"Kak Gita..!!" Teriak Kanaya senang. Ia senang menemukan kakaknya ada disini. Setidaknya ia tidak merasa asing karna tidak ada 1 orang pun yang ia kenal kecuali tuan mudanya ini. Itu pun ia lupa namanya siapa...
Kanaya berlari kearah Anggita dan memeluknya. Ia tidak menyangka akan bertemu kakaknya disini.
"Kakak kok bisa ada disini..??" Tanya Kanaya setelah ia mengurai pelukannya.
"Iya. Gue kesini diajak sama temen gue. Lo sendiri kenapa ada disini..??? Cantik banget legi. Gaunnya juga bagus Nay.. sama siapa...??" Berondong Anggita sambil menengok pria yang ada dibelakang Kanaya.
"Oh.. ini... sama kak. Gue juga diajak sama temen. (Nggak tau dech temen siapa) kakak juga cantik banget pake baju ini." Puji Kanaya pada Anggita.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kanaya dan Anggita masih sibuk berbincang bincang. Mereka melupakan dengan siapa mereka kesini. Dua pria yang tidak dihiraukan hanya dapat melihat gadisnya yang begitu senang perasaannya saat ini.
"Ehemmm..." suara deheman seseorang berhasil menghentikan keasyikan Kanaya dan Anggita. Begitu sadar, Anggita dan Kanaya langsung nyengir tanpa rasa bersalah.
"Eh... maaf. Nay... ini kenalin teman gue," Kata Anggita mengenalkan Kanaya pada Reihan. Kanaya hanya membungkukkan badan dan tersenyum pada Reihan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini siapa Nay...??" Tanya Anggita beralih melihat ke Arsha.
"Oh ini... tu... eh... maksud gue temen gue juga. Gue kesini diajak sama dia." Kata Kanaya. Anggita hanya mengangguk kemudian setelahnya membungkukkan badan dan tersenyum kearah Arsha.
"Kita kesana dulu, menyalami pengantinnya.." ajak Arsha pada Kanaya. Kanaya menurut saja.
"Kak. Gue kesana dulu yah...??? Nanti dirumah kita cerita-cerita lagi." Pamit Kanaya pada Anggita.
"Ok..." jawab Anggita singkat.
Arsha merangkul kembali pinggang Kanaya. Kini Kanaya sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan baru tuan mudanya itu. Mereka berjalan menuju pengantin baru yang saat ini sedang berbahagia.
"Selamat untuk kalian..." ucap Arsha pada pangantin prianya. Arsha menyalaminya dan berpelukan ala cowok.
"Makasih bro... eh... sama siapa bro..?? Gebetan...???" Tanaya pengantin pria agak berbisik. Membuat Kanaya tidak begitu jelas mendengarnya, juga karna suara sound systemnya terlalu keras.
"Doakan saja.." jawab Arsha enteng.
"Tentu... gue seneng, karna lo ternyata bukan..."
"Bukan homo maksud lo...??" Putus Arsha mengerti maksud kata dari pengantin prianya.
"Hee... tau aja lo bro... yaudah. Cepet nusul gih. Kayanya cewek lo banyak yang ngincar tuh. Liat saja mata lapar para lelaki disana.." goda si pengantin pada Arsha.
Seketika senyum Arsha langsung pudar. Kemudian dia langsung mengakhiri percakapannya pada pengantin dan segera turun dari panggung.
Ia merangkul Kanaya dalam. Seakan mengklaim bahwa Kanaya hanya miliknya seorang. Sebenarnya Kanaya risih sekali dengan perilaku Arsha. Karna itu membuat jantung Kanaya lagi dan lagi berpacu dengan cepatnya.
Kanaya celingukan mencari keberadaan Anggita. Setelah bersalaman dengan pengantin tadi. Kanaya tidak lagi melihat Anggita di pesta. Mungkin sudah pulang. Batin Kanaya.
Mata Kanaya melihat banyak sekali wanita yang dari tadi melihat kearah Arsha dengan penuh kagum. Mereka saling berbisik dan terkadang tersenyum sambil jarinya menunjuk kearah Arsha. Entah kenapa Kanaya sedikit sebal dengan mereka.
"Eh... Arsha makin kesini kenapa makin ganteng yah mukanya..??? Gue denger dia baru lulus dari oxport 8 tahun yang lalu. Ngambil S2 sama S3 disana." Samar samar Kanaya mendengar suara wanita yang duduk tidak jauh dari Kanaya dan Arsha yang sedang berjalan dari panggung pengantin tadi.
"Gue denger juga dia udah punya usaha sendiri disana, usahanya itu sudah berjalan sejak ia menjalani S2nya. Dan dia tu kuliahnya akselerasi ternyata, Keren banget kan..??" Kata wanita yang lain. Kanaya tahu itu bukan suara wanita yang pertama.
"Eh. Tapi siapa wanita yang dibawa Arsha..?? Bukannya selama ini dia dingin sama semua wanita...? Gue aja mundur alon alon sebelum maju. Gue takut ditolak sama dia." Kata wanita yang ke tiga. Sontak Kanaya kakinya reflek berhenti untuk berjalan. Ia penasaran dengan cerita wanita yang ketiga tadi.
"Kenapa..??" Tanya Arsha yang bingung melihat Kanaya tiba tiba berhenti. Tapi Kanaya masih diam tanpa menjawab pertanyaan Arsha. Ia masih ingin mendengar kelanjutan cerita tadi. Ia sangat penasaran apa yang akan mereka jawab tentang Kanaya yang dibawa Arsha untuk menemaninya di pesta pernikahan temannya.
"Gue nggak tahu. Tapi dia cantik juga (seketika senyum Kanaya muncul ia kembali menegakkan tubunya) mungkin dia tunangannya.. lihat saja tuh, Arsha memeluknya erat takut diambil oleh laki laki yang lagi pada liatin wanita itu." Seketika Kanaya mengedarkan pandangannya, dan benar saja, banyak pasang mata para pria yang sedang melihat kearahnya.
Tidak mau terlalu lama jadi pusat perhatian, akhirnya Kanaya kembali melanjutkan jalannya. Ia masih membiarkan Arsha memeluk pinggangnya, ia merasa nyaman disaat ia sedang risih ditatap oleh para pria yang ada disini.
"Kamu kenapa..??" Tanya Arsha lagi saat mereka sampai dimobil Arsha.
"Eh... nggak apa apa tuan..." jawab Kanaya berbohong. Padahal hatinya terasa sedang bahagia entah kenapa.