Empat

1.2K 83 0
                                    

Kanaya dan Anggita masih setia membuntuti Teguh dan Maryam. Menyambut orang-orang yang datang.

Kini mereka sudah duduk bersama dalam satu meja. Kanaya, Anggita dan kedua orang tuanya sudah duduk menemani orang yang punya pesta.

"Ini anakmu toh...???" Tanya salah satu pria paruh baya yang duduk berhadapan dengan Teguh. "Iya... ini anak-anak saya. Yang ini (menunjuk Anggita) Gita dan satunya (menunjuk Kanaya) Naya. Gita, Naya... kenalkan ini teman papa namanya Agung  Yudistira pemilik PT. PERMATA YUDISTIRA dan Hotel PERMATA YUDISTIRA yang disampingnya itu istrinya Yasmine Yudistira. Beliau adalah pekerja keras yang pantang menyerah, makanya usahanya semakin maju."

Panjang lebar Teguh berbicara. Kanaya merasa tersanjung dan bahagia karna sosok Teguh memperkenalkan dirinya pada teman-temanya sebagai anaknya. Rasanya air mata Kanaya sudah ingin jatuh kalau saja dia tidak menahannya karna ini bukan tempat yang tepat.

"Kalo yang ini (Teguh beralih pada pria paruh baya satunya lagi) namanya Hadiansyah Wicaksono, istrinya Ayu Dian Wicaksono. Beliau pemilik PT. ANUGRAH ABADI. Mereka semua teman SMA berlanjut kuliah bersama." Lanjutnya.

Tanpa disuruh Kanaya dan Anggita langsung menyalimi 2 pasang paruh baya yang tadi dikenalkan oleh Teguh.

"Anakmu cantik-cantik yah... ini kembar...??? Mereka mirip sekali" sambung Hadi saat mereka mendekat kearahnya.

"Oh... jelas... siapa dulu orang tuanya..." jawab Teguh dengan antusias.

"Naya dan Gita sudah punya pacar...??? Pasti banyak yah yang suka...??" Tambah wanita paruh baya yang tadi dikenalkan sebagai istrinya Agung.

Kanaya dan Anggita hanya tersenyum kikuk mendengar pertanyaan dari istri temannya Teguh. Mereka belum mengucapkan sepatah kata pun setelah perkenalan tadi.

"Mereka belum punya pacar jeng. Saya sih penginnya biar mereka cepet nikah trus kasih cucu buat kami. Tapi sepertinya mereka masih betah untuk status jomblonya." Ledek Maryam sambil sesekali melihat kearah 2 gadis disampingnya yang kini sudah menahan malu karna ucapan Maryam tadi.

"Oalaaaah... gadis ayu-ayu gini pasti yang suka banyak nih jeng. Kalo anak saya sudah sampai. Nanti kita kenalkan jeng. Siapa tahu ada yang cocok salah satunya. Iya kan pah...??" Kata Ayu Dian sambil meminta persetujuan dari suaminya. Hadi hanya mengangguk menyetujuinya.

"Sama jeng. Anakku juga sampai sekarang masih betah aja sama status jomblonya. Malah kadang saya bingung sendiri. Sikap anak saya itu dingin sekali. Apa nanti ada yang mau sama dia yang kaku banget itu. Nanti deh. Saya kenalin sama Naya dan Gita deh. Siapa tahu salah satunya cocok buat anak saya." Kini giliran Yasmine yang promosi anaknya kepada Kanaya dan Anggita.

"Iya jeng. Semoga saja. Biar kita bisa besanan..." jawab Maryam sambil tersenyum kembali.

Mereka banyak membahas tentang anak-anak mereka. Sedangkan Kanaya dan Anggita sudah tidak nyaman lagi dengan para orang tua ini. Anggita berinisiatif untuk memisahkan diri dan memilih bergabung dengan Raka dan yang lainya.

"Mah.. pah... Gita sama Naya pamit ke Bang Raka dulu ya. Ada urusan sebentar.." ijin Anggita pada kedua orang tuanya. Mereka tentu saja mengijinkannya.

"Mari om tante. Kami pamit dulu." Kini giliran Naya yang pamit kepada mereka semua.

Kanaya dan Anggita berjalan beriringan. Tubuh mereka yang mungil dan tinggi badan mereka yang sama, membuat mereka terlihat seperti anak kembar. Wajah mereka yang juga sama-sama imut membuat banyak pasang mata yang menatapnya dengan penuh kagum.

"Bang... boleh kita gabung...???" Kata Anggita saat sudah sampai dimeja yang ditempati Raka dan yang lainnya.
Mereka bertiga seketika melihat keasal suara bersamaan dan memasang wajah terkejut. Mereka seperti melihat bidadari yang baru turun dari langit ke tujuh. Aduh... alay banget dech...

"Eh... bo..boleh kok.. sini" itu suara Raka. Sedangkan Benny dan Doddy masih melongo memandang kearah Kanaya tepatnya.

"Yang lain nggak ikutan juga bang..??" Kini giliran Naya yang bertanya.

"Nggak Nay. Mereka masih jaga dapur. Takutnya ada yang dibutuhkan. Biar ada yang nanganin nantinya." Jawab Raka lagi.

"Ehm... cantik banget sih malam ini. Neng Naya sama neng Gita..." goda Doddy yang akhirnya mulai bersuara. Sedangkan Benny lebih memilih diam dan mendengarkan obrolan mereka.

first love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang