indigo girls - 31

741 87 3
                                    

HAPPY READING 🤩

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW AND SHARE CERITA INI 🔥

∆∆∆

"Eh Bim," panggil Mareta.

"iya kenapa Ret?" jawab Bima sembari menaikkan satu alisnya

"Gue mau nanya deh sama lu. Dulu kan lu segitu gak sukanya ke gue. Karena gue gadis indigo dan lu ngira kalo selama ini gue bohong kan? tapi entah kenapa lu sekarang secare ini sama gue?" tanya Mareta yang sepertinya ingin mencari tahu alasan Bima mau dekat dengannya akhir akhir ini.

"Eh emm, karena .... karena gue sadar kalo ternyata lu benar-benar gadis indigo." Jawab Bima dengan gugup.

"Anehh! Jawaban dia gugup, kayak lagi nyembunyiin sesuatu," - Batin Mareta yang menduga.

"Ini neng mienya udah jadi," ucap mamang penjual mie ayam yang tiba-tiba datang dan berhasil menyelamatkan Bima dari pertanyaan pertanyaan Mareta yang bisa jadi akan lebih banyak.

"Makasih ya bang," ucap Mareta.

"Makan yuk," ajak Mareta lalu diangguki Bima yang masih terlihat gugup dan takut.

Mereka memakan pesanan mie ayamnya dengan nikmat. Sadari tadi Mareta makan mie ayam dengan masih saja memperhatikan Bima. Karena ia masih bingung, sebenarnya apa yang disembunyikan oleh lelaki yang berada didepannya ini. Masih tidak ada kejelasan sama sekali.

Waktu semakin lama pun berlalu, Mareta sudah sampai dirumah dengan selamat setelah jalan bersama Bima.

"Gue jadi tambah heran deh sama Bima," guman Mareta.

Saat sedang berpikir, tiba-tiba handphone Mareta berbunyi dan menampilikan notifikası pesan dari seseorang.

Ternyata pesan itu adalah pesan dari Cantika.

"Besok gue sama cika mau kasih tau sesuatu," ucap Cantika di pesan tersebut.

"Lu ke rumah gue aja jam 09.00 pagi!" jawab Mareta.

"Oke!" Jawab Cantika singkat.

setelah menjawab dan membaca pesan dari Cantika, ia masih berfikir sejenak, ada apa kira-kira sampai Cantika ingin sekali memberi tahu pada Mareta seperti itu?

∆∆∆

Pagi ini mareta tengah menunggu kedatangan Cantika yang akan datang ke rumahnya. Semenjak ia bangun tidur hingga kini, ia masih berfikir tentang apa yang akan dibicarakan oleh Cantika sesaat lagi.

tok ... tok ... tok ....

Terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu utama rumah Mareta. Dengan sigap ia pun segera bangun dari duduknya dan berjalan menuju pintu untuk membukanya. Saat dibuka ternyata yang datang adalah orang yang sedari tadi ditunggu oleh Mareta.

"Akhirnya dateng juga lu ya," ucap Mareta tampak sumringah saat melihat Cantika berada dihadapannya.

"Telat 5 menit doang elah dah heboh aja, btw ngga di suruh masuk ni?" jawab Cantika.

"Ya udah yuk masuk, lu langsung ke kamar gue aja! gue mau ke dapur dulu bentar." ucap Mareta yang langsung di angguki oleh Cantika.

Cantika segera berjalan terlebih dahulu untuk ke kamar. Sedangkan Mareta pergi ke dapur untuk mengambil minuman dan sedikit camilan.

"Lu mau cerita apa sih can?" tanya mareta saat sampai dihadapan Cantika.

"Duduk dulu ngapa sih. Buru-buru amat," jawab cantika sembari meletakkan hanaphonenya.

"Kan gue kepo tentang cerita apa yang bakal lu ceritain. Mangkanya gue antusias. hehe, " ucap Mareta dengan cengar-cengir.

Sebelum memulai ceritanya, Cantika mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan memulai ceritanya.

"langsung ke intinya aja deh ya, sosok yang nyerang lu itu adalah suruhan Bima dan tujuan Bima deketin lu itu ngga baik," ucap Cantika yang berhasil membuat Mareta terkejut bukan main.

"Beneran? sumpa gue ga nyangka kalo Bima setega itu sampe sampe dia ngelakuin hal kaya gini," ucap Mareta dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar cerita dari Cantika, Mareta rasanya ingin saja menangis saat ini. Ia tidak menyangka jika hingga saat ini masih saja ada orang yang tidak percaya dengan dirinya dan berusaha untuk melukainya.

"Tunggu! kalo sosok itu adalah suruhan Bima, berarti si Bima?" tanya Mareta.

"Iya. Bima juga indigo tapi dia menyalah gunakan kelebihan dia buat nyelakain orang orang yang dia ngga suka," jawab Cantika dengan jelas setelah ia mencari tau melalui sosok suruhan Bima yang berhasil ia tangkap bersama Cika.

"Berarti dia pura pura baik ke gue?" tanya Mareta dengan secara tidak sadar ia meneteskan air mata.

Sedangkan Cantika hanya bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan anggukan kecil. Ia tak tega dengan kenyataan yang harus diterima oleh Mareta tapi mau bagaimana lagi memang ini sudah jalannya.

"Pokoknya besok pas sekolah gue harus bilang semuanya ke Bima, gue harus tanya langsung dan gue harus tau gimana jawaban dari dia sendiri," lanjut Mareta dengan penuh tekanan.

Dalam hatinya ia menguatkan diri untuk besok saat ia akan menemui Bima. Orang yang hanya berpura-pura baik padanya.

"Ya udah makan dulu cemilannya," ucap Mareta lalu di angguki oleh Cantika.

∆∆∆

JANGAN LUPA KLIK BINTANG DI POJOK BAWAH DAN FOLLOW AKUN INI 🤩


Indigo Girls [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang