HAPPY READING 🤩
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 🐾∆∆∆
Setelah keluar dari gerbang sekolah, Mareta tengah duduk di halte bus dekat sekolahnya. Langit mulai gelap dan senja akan pergi meninggalkan pengagummya.
"Hai," sapa seorang gadis yang memakai seragam sekolah yang sama dengan Mareta.
Akan tetapi Mareta tidak tau siapa nama bahkan kelas gadis yang ada di hadapannya.
"Hai juga, kamu siapa?" karena Mareta tidak mengetahui siapa nama gadis itu akhirnya ia bertanya.
"Owh iya nama gue Cantika," ucap gadis yang ternyata namanya cantika.
Seharusnya Mareta dapat mengetahui namanya dari name tag nya jika cantika tidak menggunakan jaket.
"Lu Mareta kan anak kelas XII-IPA 2? Gadis yang katanya bisa ngeliat sosok arwah yang ada di sekitarnya alias indigo?" cerocos Cantika panjang lebar pada Mareta yang duduk di sebelahnya.
"Iya, kok lu tau? Kita kan baru kali ini ketemu," tanya Mareta lagi.
"Iya tau dong. buktinya sekarang lu bisa ngomong dan bisa lihat wujud gue kan?"
"HAH?"
Melihat wajah kaget Mareta seketika Cantika menjadi tergelak. Bagaimana tidak? ia sangat heran dengan gadis indigo di hadapannya ini. Sebenarnya dia indigo sejak kapan sih, masa lihat setan begini kaget bukan main. Begitulah kira-kira isi pikiran Cantika.
Setelah melihat tingkah hantu di hadapannya ini, seketika Mareta tersadar bahwa yang mengajaknya berkenalan dan sedari tadi ngobrol bersamanya adalah sosok setan yang mungkin fansnya. Karena semua mengenainya di sekolah ini, hantu itu tau. Kelas, nama, dan jurusan, bahkan jiwa indigo Mareta pun hantu ini bisa tau. Memang fans berat ya.
Akhirnya hantu ini pun menemani Mareta sampai dirinya pulang karena jemputannya sudah tiba. Ditemani sosok hantu cegil, yang tidak pernah lepas memandangi Mareta. Untung saja sesama jenis gender, walaupun beda jenis makhluk.
Tidak mengajak hantu cegil itu berbicara selama menunggu adalah cara Mareta agar tidak di goda oleh hantu cegil tersebut. Biarkan saja ia di lihat begitu, namanya juga fans berat, dimaklumi saja.
∆∆∆
Brakk...
Terdengar suara benda jatuh dari kamar Mareta, pada saat itu Mareta tengah mandi di kamar mandi yang berada di kamarnya. Namun ia tidak mengetahui benda apa yang jatuh. Ia berniat untuk melihatnya setelah keluar dari kamar mandi.
Saat sudah selesai mandi, ia membuka pintu kamar mandi, namun nahas entah bagaimana tiba-tiba pintunya tidak bisa di buka.
"Kok tumben sih pintu jadi gini?" tanyanya pada dirinya sendiri.
"Tolongg!!" teriak Mareta dari kamar mandi. Ia berharap ada yang bisa mendengar teriakannya.
"Kak Reno tolongg!!" Mareta berusaha untuk memanggil kakaknya yang tengah berada di ruang tengah.
"Kakakk!! Tolongg Mareta kak!! Pintunya ke kunci!!" teriak Mareta lagi.
Akhirnya Reno yang tengah mengerjakan tugas di kamarnya mendengar suara teriakan sang adik dari kamarnya. Tanpa ba-bi-bu lagi Reno segera berlari ke kamar Mareta berada.
"Dek, kamu dimana?" tanya Reno saat ia berhasil membuka pintu kamar adiknya.
"Di dalam kamar mandi kak," jawab Mareta.
"Bukain pintunya kak! aku ke kunci di dalam," pinta Mareta pada sang kakak.
"Bentar dek, kakak coba dobrak, kamu jangan di belakang pintunya biar kamu gak ketiban pintunya," ucap Reno dari balik pintu luar kamar mandi.
Brakk..brak
Dalam dobrakan ke dua akhirnya pintunya terbuka dan menampilkan wajah Mareta yang kedinginan akibat tidak segera ganti baju sehabis mandi.
"Makasih ya kak udah bukain pintunya," ucap Mareta pada kakaknya.
"Iya sama-sama, kan udah jadi tugas kakak buat ngelindungin adik perempuannya," ucap Reno dengan senyuman manis di bibirnya yang membuat siapa saja meleleh melihatnya.
Brakk....
Tiba-tiba saja suara benda jatuh terdengar lagi tapi kali ini tidak hanya Mareta yang mendengarnya, Reno yang berada di hadapan Mareta juga mendengar suara yang kira-kira ada di dapur. Karena mereka berdua penasaran, akhirnya mereka memutuskan untuk keluar dari kamar dan segera melihat apa yang tengah terjadi di dapur.
"Mama udah datang?" tanya Mareta. Karena ia berpikir mungkin saja itu Sari tengah menjatuhkan barang di dapur.
"Kayaknya belum deh soalnya mama bilang dia pulang agak telat malam ini," jawab Reno.
"Trus itu siapa di dapur? cek aja yuk kak temenin aku," ajak Mareta pada kakaknya.
Saat berjalan ke dapur Mareta menceritakan kepada kakaknya apa yang sebenarnya terjadi sebelum akhirnya ia terkunci di dalam kamar mandi. Reno mulai curiga dengan kejadian aneh yang tiba-tiba saja muncul. Kare ia takut ada orang yang benci pada orang orang di rumahnya lalu mengirimkan hal bodoh seperti ini. Bukannya suudzon tapi kan jaga-jaga aja gitu.
Di dapur rumah Mareta terdapat pintu dan jendela kaca besar yang melihatkan sejuknya pemandangan taman belakang rumahnya. Di taman itu terdapat sebuah ayunan yang di tergantung di pohon rambutan besar yang rindang.
"Kak darimana suara tadi kok udah gak ada ya dan ga ada bekas benda jatuh ternyata?" tanya Mareta
"Di mana ya? tadi suaranya dari arah dapur kan kok bisa gak ada sih," ucap Reno kebingungan dengan kejadian ini.
Saat ini Mareta dan Reno tengah kebingungan dengan apa yang terjadi di rumahnya.
Namun saat tengah kondisi mencari-cari tiba-tiba saja
∆∆∆
JANGAN LUPA KLIK BINTANG YANG DIBAWAH DAN FOLLOW AKUN INI 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Girls [REVISI]
Horor[ Diharapkan follow sebelum membaca!!] (DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!) "Part masih lengkap" . . Kisah seorang remaja berusia 18 tahun yang memiliki kemampuan yang sangat langkah. Namun apa daya orang disekitarnya tidak pernah percaya aka...