HAPPY READING 🤩
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 🐾∆∆∆
Pagi ini Mareta bersiap untuk pergi ke sekolah. Ia sudah berpakaian lengkap layaknya siswa/i SMA biasanya. Sebelum berangkat Mareta sarapan pagi bersama Reno sang kakak.
5 menit ...
10 menit ...
15 menit kemudian…
Selepas sarapan pagi, Mareta pun bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan di antarkan Reno.
Sesampainya di sekolah Mareta langsung saja masuk ke kelasnya, ia takut akan terjadi hal yang tidak sama sekali ia inginkan. Apa lagi kalo bukan siswa/i yang selalu saja mengolok-olok Mareta sebab ia memiliki kelebihan yang sangat jarang ditemui di setiap orang.
《☆》
Bel istirahat berbunyi, suasana kelas yang sebelumnya hening langsung saja menjadi riuh karena siswa/siswi cepat-cepat pergi ke kantin.
"Hei, gak pergi ke kantin lu?" tanya Cantika yang senantiasa menemani Mareta sedari semalam.
"Gue nggak pernah pergi ke kantin," jawab Mareta lalu ia melanjutkan menulis catatannya kembali.
"Ha? Seriusan? Selama hampir 3 tahun di sini lu ngga pernah ke kantin?" teriak Cantika kaget. Untung saja dia hantu jadi tidak ada yang bisa mendenar suaranya kecuali Mareta saja.
"Iya,” jawab Mareta dengan santainya.
"Terus lu kalo makan gimana?" tanyanya lagi.
"Makan kalo udah sampe rumah," jawab Mareta lagi.
"Kuat banget lu njir nahan laper selama berjam-jam," ucap Cantika dengan geleng geleng kepala.
"Udah biasa,'' Mareta membalas ucapan yang Cantika lontarkan.
Tanpa sengaja Cantika mendengar bisikan ucapan dari siswi yang ada di belakangnya.
“Mareta tuh kasian juga ya ga ada yang nemenin,” ucap salah satu siswi kepada teman sebangkunya.
“ya iya sih gue lihatnya gitu, tapi gimana ya dia tuh juga aneh masa ngomong sendiri gitu terus bilangnya ada hantu atau apalah,” jawab siswa sebelahnya.
Cantika yang mendengar itu menjadi kesal, bagaimana tidak ia mendengar siswi itu berbicara secara tidak langsung kalo Mareta tu hanya sok-sokan bisa melihat hantu gitu?
Cantika POV
Gue heran deh kenapa sih Mareta harus dapet perlakuan kayak gini dari temen-temen yang lain. Padahal gak ada yang salah sama dia. Mareta juga ngga pernah tuh gangguin mereka, bahkan kelebihan yang dimiliki Mareta bisa ngelindungin mereka semua dari makhluk-makhluk yang gak sembarangan orang bisa ngeliat. Tapi mereka gitu banget sih.
Gue jadi kasian ngeliat Mareta. Semoga dengan adanya kehadiran gue sekarang Mareta bisa punya temen ya meskipun gue ini adalah makhluk tak kasat mata. Tapi gue juga pernah hidup kayak mereka kok dan gue berusaha buat selalu ada di samping Mareta.
《☆》
"Oke anak-anak cukup sampai di sini pelajaran fisika. Jangan lupa untuk tugas yang tadi Minggu depan di kumpulkan ya, 2 menit lagi bel berbunyi kalian boleh pulang. Ibuk keluar dulu ya assalamualaikum," ucap ibu guru lalu pergi keluar.
"Waalaikumsalam," jawab semua murid kelas XII IPA-2.
Tidak lama kemudian terdengar suara bel sebanyak 3 kali yang artina bel pulang sekolah telah berbunyi.
Kringg...kringg...Setelah bel berbunyi Mareta memasukkan peralatan sekolahnya ke dalam tasnya. Saat selesai memasukkan semuanya Mareta melihat jam berwarna pink yang ada di tangannya. Karena bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu Mareta segera keluar dari kelasnya.
Saat berjalan menuju gerbang depan sekolah, tidak sengaja Mareta melihat siswa laki-laki yang berjalan menuju parkiran. Tapi yang membuat Mareta melihat bukan karena siswa laki-laki itu tetapi karena anak laki-laki yang berjalan di belakangnya.
Menurut Mareta anak laki-laki yang berjalan di belakangnya, bukan manusia tapi ia adalah sosok makhluk astral. Sosok itu memakai seragam sekolah yang sama dengan Mareta, umurnya pun sepertinya seumuran dengan mereka.
"Stop!!" teriak Mareta dari belakang laki-laki yang tengah di ikutin oleh arwah. Karena mendengar teriakan Mareta laki-laki itu berhenti dan membalikkan badannya ke arah Mareta.
"Ngapain lo teriakin gw?" tanya laki-laki yang ternyata bernama Bima Bagaskara.
Mareta tau sebab ia membaca namanya dari name tag milik Bima.
"Gw mau bilang sesuatu sama lu," jawab Mareta.
Sedangkan Bima mengangkat sebelah alisnya yang menandakan 'apa'.
"Dari pertama gue ngelihat lu jalan, ada sesuatu yang ngikutin lu dari belakang," jelas sekali perkataan Mareta itu membuat Bima tertawa mengejek. Karena ia tau gosip yang beredar di sekolahnya tentang kelebihan Mareta.
Sedangkan cantika si hantu cegil itu turut ngedumel karena sikap laki-laki belagu ini.
“Udah syukur dikasih tau malah ga ada terima kasihnya eh malah belagu!” – batin Cantika.
"Sesuatu? Maksud lu setan? Heh cewek tukang bohong, lu tuh jadi orang ga usah ngada-ngada deh, murid di sini udah muak sama lu, ga usah ngadi-ngadi, ngerti!" jawab Bima dengan sarkastik.
“Gue ngga bohong sama masalah ini, tapi terserah lu sih mau percaya atau ngga," ucap Mareta lalu ia pergi dari hadapan Bima.
“Gapapa kalo lu ga percaya asal lu hati hati aja!” ucap Mareta lagi lalu ia pergi dari hadapan Bima.
Cantika yang mengekor di belakangnya, dengan sengaja menarik tas yang ada di pundak Bima saat ia melewati orang itu. Lalu ia pergi mengikuti Mareta pergi.∆∆∆
JANGAN LUPA KLIK BINTANG YANG DIBAWAH DAN FOLLOW AKUN INI 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Girls [REVISI]
Horror[ Diharapkan follow sebelum membaca!!] (DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!) "Part masih lengkap" . . Kisah seorang remaja berusia 18 tahun yang memiliki kemampuan yang sangat langkah. Namun apa daya orang disekitarnya tidak pernah percaya aka...