HAPPY READING 🤩
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 🐾∆∆∆
Saat tiba di kelas, ternyata Cantika sudah datang dan sekarang ia tengah asik dengan handphone yang ia pegang. Entah apa yang ia lihat sampai tidak menyadari dengan kehadiran Mareta.
"Eh emang ada apa sih di gudang sekolah?" tanya Mareta pada Cantika yang sedang asik main handphone.
"Astaghfirullah kaget gue," timpal Cantika.
"Lebay lu, cepet jawab pertanyaan gue!" desak Mareta.
"Gue juga gak tau tentang itu hehehe," jawab Cantika dengan tampang watadosnya
"Dasar lu ya. Gue kira lu tau tentang ini," ucap Mareta kesal.
"Kok jadi marah ke gue sih," timpal Cantika sambil cengengesan.
"Ya udah kalo gitu, daripada lu kepo dan marah sama gue. Mending kita liat langsung aja kan," ajaknya.
"Yakin lu ajak gue?" tanya balik Mareta.
"Iya lah yakin. Kan gue dari tadi ngomong sama lu doang oneng argh," jawab Cantika seolah frustasi.
Selepas mengucapkan itu Cantika langsung berdiri dari kursi yang ia duduki sebelumnya. Tanda aba-aba ia juga langsung menarik Mareta keluar kelas begitu saja, dengan alasan biar tidak kepo.
Akhirnya Mareta menuruti kemauan Cantika. Mereka pun berjalan menuju gudang sekolah dengan tangan kanan Mareta yang masih di pegang oleh Cantika. Karena Cantika takut jika Mareta akan kabur, padahal jelas-jelas Mareta sudah menuruti kemauannya. Tak lama kemudian mereka berdua sampai di gudang sekolah. Sungguh sekarang di sini sangat ramai sekali. Pantas saja area depan dan tengah sekolah sepi, ternyata hampir keseluruhan murid berada disini.
Saat Cantika mengajak Mareta untuk sedikit lebih maju ke depan, dengan spontan mereka berdua kaget dengan apa yang terlihat di depannya. Sangat mengerikan sekali untuk dilihat.
Tidak bisa dibayangkan, Mareta saja tidak menyangka akan melihat seperti ini dan ini terjadi di sekolahnya sendiri.
Jujur saja Mareta tidak pernah melihat seperti kejadian yang ada di hadapannya saat ini, walaupun dia adalah gadis indigo. Tapi kejadian kali ini membuat bulu kuduk siapa saja yang melihatnya menjadi merinding.
Pihak sekolah SMA Rengganis kebingungan dengan apa yang terjadi di kawasan sekolah. Tidak hanya guru maupun kepala sekolah saja, pihak keamanan sekolah turut serta dalam mengamankan situasi saat ini. Karena banyak sekali siswa yang ingin menerobos masuk ke dalam gudang sekolah.
Sedangkan para guru mencari tahu siapa sebenarnya korban yang berada di gudang sekolah tersebut. Setelah beberapa waktu kemudian, guru bagian kurikulum akhirnya melapor kepada kepala sekolah bahwa korban dari kejadian itu bukanlah siswa ataupun siswi dari SMA Rengganis.
Lalu siapa dia? dari mana asalnya?
∆∆∆
Tepat pukul 09.00 semua murid dipulangkan lebih awal, dengan alasan yang sudah jelas. Yaitu tentang kejadian tragis di SMA Rengganis. Pihak sekolah akhirnya menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Namun pihak sekolah masih tidak pergi dari kawasan sekolah.
Mareta bingung, bahkan bukan hanya ia yang bingung tapi Cantika pun juga bingung dengan ini semua.
"Sebenarnya kenapa sih kok bisa ada kejadian gini?" tanya Cantika.
"Ya mana gue tau, emangnya gue paranormal," jawab Mareta.
"Emang siapa yang nuduh lu para normal ogeb," sembur Cantika kesal.
"Tapi gue kok gak ada liat sesuatu pas di TKP ya?" ucap Mareta.
Karena selama Mareta dan Cantika berada di gudang sekolah, ia sama sekali tidak melihat arwah korban atupun arwah hantu lainnya.
"Gak usah nakutin gue."
"Siapa yang nakutin lu, jangan parno Cantika."
"Iya udah iya maaf yak."
Tak lama kemudian Cantika sudah dijemput dan pamit kepada Mareta. Mareta saat ini sedang duduk di bangku halte dekat sekolahnya. Beberapa menit kemudian ia dijemput oleh Reno.
Tanpa basa-basi ia langsung masuk ke mobil. Di mobil ia selalu saja memikirkan kejadian di sekolahnya. Hingga pada akhirnya Reno mengajak berbicara Mareta. Reno mengajak adiknya berbicara karena bingung kenapa adiknya itu diam dan tak bersuara.
"Dek. Adikku sayang," ucap Reno lembut.
"Apaan sih kak. Tumben kalem," jawab Mareta dengan mengejek.
"Wah ngeledek nih ceritanya," lanjut Reno tak terima.
"Nggak kok kak gak jadi," jawab Mareta.
"Nggak jadi apa?" tanya Reno kebingungan.
"Nggak jadi ngeledek maksudnya, ntar kakak ngamuk lagi kan berabe buat aku kak," jawab Mareta panjang lebar.
"Ya udah kalo gitu, turun sekarang!" perintah Reno.
"Eh udah sampe ya ternyata. Ya udah duluan ya kakakku yang paling cakep," ucap Mareta lalu pergi.
Gw seneng dek, kalo liat lu udah gak kayak dulu lagi. Lu sekarang jauh lebih ceria daripada dulu. Ya meskipun sekarang masih banyak orang gak percaya sama apa yang lu punya.
∆∆∆
JANGAN LUPA KLIK BINTANG YANG DIBAWAH DAN FOLLOW AKUN INI 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Girls [REVISI]
Horror[ Diharapkan follow sebelum membaca!!] (DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!) "Part masih lengkap" . . Kisah seorang remaja berusia 18 tahun yang memiliki kemampuan yang sangat langkah. Namun apa daya orang disekitarnya tidak pernah percaya aka...