HAPPY READING 🤩
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 🐾∆∆∆
Mareta terbangun dari tidurnya, ia melihat ke sekeliling kamarnya. Ternyata masih jam 02.00 pagi. Mareta duduk dengan bersandar.
"Untung aja tadi cuman mimpi, tapi apa maksud dari mimpi itu?" gumam Mareta bingung.
Cukup lama Mareta memikirkan hal itu. Namun pada akhirnya ia menyerah karena ia tidak tahu maksud dari mimpi itu.
"Ya udah deh lanjut tidur aja," ucap Mareta.
Selepas itu Mareta kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dan menutup matanya. Dalam sekejap Mareta sudah nyenyak tidur kembali.
Dilain tempat.
Cantika berada di taman belakang rumahnya. Ia tahu jika sekarang ini tengah malam. Padahal jelas-jelas langit sangat gelap bintang-bintang saja bersembunyi di balik awan hitam. Tapi mengapa Cantika masih saja berada di taman belakang rumahnya? Sebenarnya apa yang ia lakukan?
"Udah tengah malem," gumam Mareta sambil celingak-celinguk.
Brakk....
Terdengar suara benda jatuh di dapur rumah Cantika. Cantika menoleh ke arah dapurnya. Ia berjalan pelan-pelan, untuk melihat apa yang jatuh itu.
Tiba-tiba saja ada tangan yang menepuk pundak Cantika. Lantas saja Cantika menoleh ke belakang. Ternyata itu adalah tangan sosok makhluk gaib.
"Aaaa...."
"Pergii!"
"Siapa kamu, pergi!"
Tanpa berpikir panjang, Cantika segera berlari menuju kamarnya. Jujur saja saat ini ia ketakutan akan datangnya sosok itu.
Sesampainya di kamar, Cantika pun langsung menutup pintunya dan sekaligus menguncinya. Sungguh, malam ini adalah merupakan malam yang menakutkan bagi Cantika. Ya walaupun tadi ia sempat berdiam diri di taman belakang rumahnya. Tapi kejadian tadi sungguh di luar nalarnya.
∆∆∆
Pagi pun tiba, matahari bersinar cerah dari arah timur.
Mareta tengah merias wajahnya dengan sedikit polesan bedak. Meskipun hanya menggunakan sedikit polesan bedak, namun nyatanya wajah Mareta tetap cantik natural.
Setelah selesai merias diri, Mareta segera turun ke dapur untuk sarapan bersama mama dan kakaknya. Setibanya ia di dapur, semua menu sarapan sudah siap di meja makan. Hanya tinggal di makan saja.
"Mareta mama minta tolong ya buat panggil kakak kamu?" ucap Sari.
"Oke siap ma," jawab Mareta dengan mengacungkan jempol.
Saat tiba di depan pintu kamar kakaknya. Mareta langsung memanggil kakaknya agar segera keluar.
"Woi kak, bangun! bangun!"
"Ini juga udah bangun, sabar napa. Yuk ke bawah."
"Ya udah hayuk."Mareta dan Reno pun berjalan menuju meja makan. Sesampainya di meja makan, Sari sudah duduk manis di kursi untuk menunggu anak-anaknya.
"Lama banget kalian cuman jalan ke sini?" tanya Sari.
"Nih kakak lama keluarnya," tuduh Mareta.
"Kok jadi kakak sih yang di salahin," senggah Reno.
"Udah-udah kok jadi pada berantem sih. Ayo buruan sarapan keburu dingin lo ntar, kalian juga bisa telat."
"Iya ma."
Selepas berdebat, Mareta dan Reno akhirnya sarapan. Karena sang mama sudah angkat bicara, mereka tidak mau sampai mamanya marah.
Selesai sarapan dan membantu mamanya membereskan meja makan, Mareta pamit untuk berangkat ke sekolah. Tak lupa Mareta mencium tangan kanan sang mama, dengan diikuti oleh Reno.∆∆∆
Selama perjalanan menuju sekolah, Mareta hanya bermain handphone saja. Sedangkan Reno hanya fokus dengan jalanan yang di depannya.
15 menit kemudian....
Mobil yang ditumpangi Mareta dan Reno sampai di depan gerbang SMA Rengganis. Tanpa basa-basi lagi, Mareta pamit dan segera turun dari mobil. Karena ia tak mau jika kakaknya terlambat datang ke kampus.Saat sedang berjalan Menuju kelas, tumben saja suasana sekolah hari ini cukup sepi. Padahal saat ini sudah dapat dikatakan sudah mulai siang. Lalu kemana murid SMA Rengganis? Belum datang kah? Atau ada sesuatu yang sedang terjadi?
Saat Mareta tengah berjalan menuju kelasnya, tanpa disengaja ada salah satu siswa yang menabrak Mareta dari belakang.
"Eh sorry gk sengaja. Soalnya gw lagi buru-buru nih."
"Iya gak papa, lain kali hati-hati."
"Oke, thanks."
Sedangkan Mareta hanya membalas ucapan siswa itu dengan sedikit anggukan kepalanya. Tanpa disengaja Mareta mendengar perkataan siswa yang menabraknya tadi. Ia mendengar jika mereka ingin pergi ke gudang sekolah. Mareta bingung, ada apa sebenarnya di gudang sekolah? Apa ini ada kaitannya dengan suasana sekolah yang sepi?
∆∆∆
JANGAN LUPA KLIK BINTANG YANG DIBAWAH DAN FOLLOW AKUN INI 🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Girls [REVISI]
Horror[ Diharapkan follow sebelum membaca!!] (DILARANG MEMPLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN!!) "Part masih lengkap" . . Kisah seorang remaja berusia 18 tahun yang memiliki kemampuan yang sangat langkah. Namun apa daya orang disekitarnya tidak pernah percaya aka...