Tombol apsen [✔]
Cari posisi baca yang nyaman
Bacanya jangan di skip
Vote dan coment jangan lupa
And , Happy Reading !
•
•
•Prok prok prok
"Wow...very beautiful view !"
Dengan sisa tenaganya, Athena mendorong Atlas menjauh lalu mengusap bibirnya kasar "A-ares..." Mata gadis itu membola, sedangkan Atlas menampilkan senyum miring.
"Ar...ini gak seperti yang kamu lihat," lirih gadis itu dengan wajah pias.
"It's okay, Na. Calm..." Ares mendekat pada Athena, lalu mengusap bibir bawah Athena lembut. Athena merinding dengan perlakuan itu.
Setelahnya, Ares memalingkan pandangan, menatap Atlas dengan senyum meremehkan. Ekspresi Atlas berubah datar, tak paham dengan arti senyuman Ares. Rencana awalnya bukan seperti ini !
Ares bersedekap, satu alisnya terangkat sombong, "Lo pikir dengan gunain rencana picik kayak gini bisa buat gue kacau ? Hahaha...Sorry, lo salah !"
Athena menghela nafas lega mendengar itu, sedangkan Atlas mengepalkan tangan, otot lehernya tampak menegang dengan gigi bergemelatuk. Tapi tiba-tiba cowok itu menganggukkan kepala, senyum iblisnya kembali muncul, "Ohh..Jadi lo gak masalah kalau gue cium bibir Athena sepuasnya ? Like this..." Atlas bergerak cepat menarik Athena, tangannya mencengkram kuat dagu gadis itu lalu mendekatkan wajahnya. Tapi sebelum bibir mereka bertemu...
Duak
Ares dengan tenaga penuh menendang tubuh Atlas hingga cowok itu tersungkur, punggungnya menabrak meja hingga terbelah. Ares tak berhenti disitu, dia mendekat lalu menginjak dada Atlas hingga cowok itu terbatuk.
"Selama gue masih hidup...gue gak akan biarin tangan kotor lo nyentuh Athena, sialan ! Kalau sekali lagi lo ganggu dia, taruhannya nyawa lo sendiri ! Lo inget satu hal...Jika itu berkaitan dengan orang yang gue cintai, gue bisa jadi pembunuh ! "
Athena menarik Ares menjauh, merasa ngeri dengan adegan dihadapan matanya, "Ar, udah.."
Wajah menakutkan Ares menghilang seketika, beralih menatap gadis itu dengan pandangan lembut, "Kamu takut ?" Tanyanya tersenyum, tangannya mengelus pipi Athena pelan, lalu melirik Atlas dengan pandangan penuh penghinaan. Atlas membalasnya dengan pandangan tajam seraya menyeka darah yang keluar dari mulutnya.
Athena merasa tak nyaman dengan situasi ini, Ares memang bisa menjadi pembunuh...tapi Athena tak akan membiarkannya, "Ar, kita pulang !"
Ares mengangguk, tapi sebelum itu, ia kembali menginjak kaki Atlas hingga terdengar suara retakan tulang.
"Argghhhh !"
Ares mengangkat sudut bibirnya, mengejek. Lalu menggenggam tangan Athena dan menariknya menjauh.
Atlas membelalakkan matanya, ia baru mengingat sesuatu ! "ATHENA !"
"LO GAK BOLEH PERGI SANA DIA !"
Athena mengacuhkan teriakan Atlas, bahkan tidak menoleh sama sekali.
"ATHENA DENGERIN GUE !"
Atlas berdiri, tapi kembali terjatuh karena kaki kirinya mati rasa. Tapi cowok itu tetap memaksakan diri untuk bangkit, lalu berjalan tertatih seraya memegangi dadanya, wajahnya tampak frustrasi. Tangan kanannya merogoh celananya, mengambil ponsel lalu memanggil seseorang, "Lo udah__"
![](https://img.wattpad.com/cover/197948722-288-k118435.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ares✔ [Proses Revisi]
Teen FictionMasih menjadi teka-teki mengapa seorang Ares Putra Agra selalu menutup matanya ketika berkelahi. Kelakuannya itu selalu mendapat tatapan remeh dari musuhnya, tapi ia dapat membuktikan kehebatannya dalam bela diri meski dengan mata tertutup sekalipun...