🎵🎵🎵
"Tak ada yang lebih menyakitkan dari pada penyesalan yang hadir disaat dia sudah terlepas dari genggaman..untuk itu hargailah apa yang kamu miliki sekarang, jangan sampai menyesal setelah dia pergi".~Yunina17✍~
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Happy Reading!❤
Ares duduk meringkuk di tengah-tengah kasur king size-nya dengan pandangan kosong. waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi ia sama sekali tak merasakan kantuk, yang ada matanya terus saja mengeluarkan cairan bening yang bercucuran sedari tadi.
Penampilan cowok itu sangat mengenaskan, wajah tampannya yang biasanya terlihat segar dan cerah kini menjadi begitu buruk..selain mata memerah dan raut lesu yang ditampilkan wajahnya, sorot terluka dari pandangan cowok itu juga membuktikan seberapa hancur Ares sekarang.
"Na..kamu dimana ?", Lirih Ares sendu, perasaannya benar-benar campur aduk, seharian ini ia dan teman-temannya sudah mencari Athena kemana-mana, Adel dan Zara juga sudah pergi kerumah kedua orang tua Athena..Rumah mamanya kosong. Sedangkan di rumah papanya..pria itu malah mengusir Adel dan Zara dengan kasar,Papa Athena benar-benar tak peduli dengan keberadaan Athena.
Setelah itu mereka kembali mencari Athena di tempat lain, ya..dirumah sakit, mengingat Athena yang terluka parah waktu itu, pasti Athena membutuhkan penanganan medis, hampir semua rumah sakit yang ada di Jakarta mereka masuki untuk mencari gadis itu, tapi nihil..Athena tak ada dimanapun, Ares masih mengingat kalau ia sempat mengamuk dirumah sakit terakhir yang mereka masuki...cowok itu benar-benar merasa takut dengan kondisi Athena. Rasa cintanya yang begitu besar pada gadis itu bisa membuat Ares menjadi segila ini.
Ares mengacak rambutnya kasar, rasa lelah, marah, sedih, dan menyesal tercampur menjadi satu dihatinya, karena itu hatinya terasa begitu sakit tapi bukan hanya hatinya yang merasakan kesakitan itu, tubuhnya juga merasakan hal yang sama, kepalanya begitu pusing..ia merasa seluruh tulang ditubuhnya hancur hingga membuat dirinya begitu lemah, Ares tak pernah sekacau ini.
"Kenapa begitu sakit Tuhan ?!",Lirihnya sesenggukan, Ares bukanlah laki-laki cengeng..hanya Athena yang bisa merubahnya seperti sekarang...gadis itu sangat berarti untuknya, ia merasakan penyesalan yang begitu dalam sampai membuat dadanya begitu sesak, sesekali cowok itu memukul dada bidang itu pelan mencoba menghilangkan rasa yang begitu menyakitkan disana, tapi usahanya sia-sia..bukannya menghilang, rasa sakit itu malah semakin parah seakan-akan ingin membunuhnya.
Tiba-tiba Ares tersadar sesuatu, untuk apa ia masih disini ?, "Dasar Bodoh..Gue gak bisa diem aja, gue harus temuin Athena bagaimanapun caranya !", Ares beranjak dari ranjangnya dan segera berdiri "Akhhh...", Cowok itu segera berpegangan pada kursi belajarnya ketika ia merasakan rasa sakit yang luar biasa pada kepalanya, tapi Ares tetap tak menghiraukannya,Terlepas dari itu semua, Athena lebih penting... Ares memejamkan matanya sebentar dan segera melanjutkan langkahnya. ia tak peduli dengan penampilannya yang begitu berantakan, ia tak peduli jika ini sudah larut malam, bahkan ia tak peduli dengan tubuhnya yang begitu lemas karena tak ada makanan yang masuk seharian.
Tanpa mengganti pakaiannya, cowok itu lekas mengambil kunci motornya diatas nakas lalu menyambar jaket hitamnya yang tadi ia buang kelantai dengan gerak terburu. Setelahnya ia berjalan tertatih keluar dari sana dengan harapan besar..Athenanya pasti kembali.
***
"Sial !", Ares memaki dirinya sendiri, ia hampir saja terjatuh dari motornya karena melamun..cowok itu turun dari motor Sportnya lalu duduk di pinggir jalan seraya mengumpat kasar. Ini bukan kali pertama ia hampir terjatuh dari motornya selama 2 jam ia berkendara tak tentu arah. Ia sangat berharap bisa mendapatkan informasi sedikit saja tentang Athena, tapi itu semua hanya menjadi harapan semu..pencarian Ares tak membuahkan hasil sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ares✔ [Proses Revisi]
Teen FictionMasih menjadi teka-teki mengapa seorang Ares Putra Agra selalu menutup matanya ketika berkelahi. Kelakuannya itu selalu mendapat tatapan remeh dari musuhnya, tapi ia dapat membuktikan kehebatannya dalam bela diri meski dengan mata tertutup sekalipun...